Share

Bab.3 Awal bertemu

Kamis pagi tepat pukul 10, seorang Pria tampan berpakaian rapih datang memperkenalkan diri nya pada Eva. Sosok pria berkarisma, sosok yang menjadi impian para gadis, kesempurnaan yang hanya dimiliki orang terpilih, Ia terlihat mempesona.

"Selamat pagi, saya Pemberi Informasi. Apa nona Amara ada?"

"Selamat pagi, Pemberi Informasi, nona Amara sudah menanti kedatangan Anda, silahkan ke ruangan nya." Jawab Eva sambil tersenyum manis mempersilahkan Pemberi Informasi menuju ruang Amara, ada kekaguman dalam benak Eva 

Sang Pemberi Informasi balas tersenyum.

" Saya  senang bertemu Anda dan bisa datang ke sini." Katanya. Ia tampak bermartabat, tenang dan percaya diri membuat wajah tampan nya semakin mempesona. Sang Pemberi Informasi pun mengetok pintu ruang Amara lalu masuk.

Amara sedang duduk di meja nya, ia sibuk membaca surat-surat yang masuk hari ini yang menambah tumpukan laporan hari kemarin. Ia pun berdiri dan menyambut sang Pemberi Informasi dengan curiga 

"Ketika saya menerima dua memo Anda,  saya tidak tahu apakah Anda itu nyata atau hanya seorang penipu." Kata Amara

"Terima kasih, saya senang Anda seorang yang berpikir terbuka." Kata sang Pemberi Informasi dan ke dua nya pun duduk 

Sebelum kita memulai pembicaraan ini, apa boleh saya tau siapa nama Anda?" Tanya Amara

"Saya Gaung Sam, Anda cukup memanggil saya dengan sebutan Pemberi Informasi." Jawab Pemberi Informasi  santai dan tersenyum

"Jadi Anda bisa memecahkan semua masalah saya?" Amara berkata sinis 

"Tidak juga, tetapi saya bisa membantu Anda dengan masalah informasi Anda." Jawab sang Pemberi Informasi meyakin kan.

"Silahkan jelaskan saya ingin mendengar nya."

Sang Pemberi Informasi menunggu sejenak. Ia lihat tumpukan laporan di meja rapat Amara dan tumpukan surat di meja tulis nya. Ia menatap Amara  dan berkata. "Sebelum saya menjelaskan, saya ingin bertanya terlebih dahulu."

"Silahkan." Kata Amara

"Menurut Anda, apa masalah informasi Anda?"

Tanya sang Pemberi Informasi 

Amara menunjuk tumpukan laporan dan suratnya. "Anda lihat semua ini hanya sekian bagian dari informasi yang tersedia di perusahaan ini. Membaca semua ini saja sudah memakan waktu, apalagi laporan yang belum masuk kemari."

"Apakah Anda harus membaca semua nya?" Tanya sang Pemberi Informasi.

"Pastinya, setidaknya itu cara mengetahui apa yang sedang terjadi dalam perusahaan ini."

Wajah sang Pemberi Informasi menjadi cerah. "Saya suka itu. Banyak presiden mengandalkan khusus pada bawahan nya untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi, saya senang Anda mau menemukan sendiri kebenaran nya." Ucap Pemberi Informasi 

Amara senang mendengar pujian sang Pemberi Informasi, ia pun tersenyum

"Anda paham masalah informasi saya sekarang ini?" Amara bertanya 

"Saya mulai paham. Tolong beritahu saya, apa yang Anda mau saya lakukan?" Tanya Pemberi Informasi memastikan 

"Ya, seandai nya Anda bisa membantu saya mencerna semua laporan yang ada dengan cepat, menemukan masalah kami yang sesungguh nya termaksuk peluang yang ada, Anda bisa menjadi pahlawan. Tetapi saya tahu Anda tidak mungkin melakukan itu karena semua itu mustahil." Amara berkata sedikit merendahkan

Sang Pemberi Informasi mendengarkan perkataan Amara dengan dengan baik, kemudian ia tersenyum dan berbicara dengan meyakinkan.

"Saya percaya dan tidak salah lagi Anda mempunyai masalah informasi ganda."

"Apa maksud Anda?" Tanya Amara

"Situasi Anda, mengingatkan saya akan gambaran seseorang yang tenggelam dalam lautan informasi. Umpamakan di sekeliling Anda itu informasi. Bagaimanakah Anda menyelamatkan nyawa?" Tanya sang Pemberi Informasi dengan santai

"Mungkin saya akan membaca sebanyak mungkin dan secepat mungkin." Jawab Amara tegas

"Persis! Bagaimana jadinya seandai nya Anda minum sebanyak mungkin dan secepat mungkin air laut itu?"

"Saya akan tenggelam." Kata Amara

"Lalu mengapa seekor ikan tidak tenggelam padahal terus menerus berenang dalam lingkungan yang berpotensi menenggelamkan itu?" Tanya sang Pemberi Informasi kembali

"Karena ia mempunyai insang sebagai sistem penyaring hingga ia tidak meminum air laut secara belebih."

"Tepat! Saya akan menyarankan bahwa sistem Penyaring adalah solusi bagi masalah informasi Anda, semua informasi kunci yang Anda butuhkan untuk mengelola orang-orang Anda bisa di rangkum dalam tiga laporan satu halaman."

"Satu halaman? Seberapa besarkah laporan satu halaman itu? Menjijikan?" Amara mengejek ide sang Pemberi Informasi 

Sang Pemberi Informasi tersenyum dan menjawab dengan santai. "Hanya selembar kertas."

"Mustahil. Mana mungkin semua laporan di rangkul menjadi laporan tunggal satu halaman?"

"Ya saya hanya membutuhkan tiga laporan satu halaman bisakah Anda memberi saya selembar kertas dan pulpen?" Kata Pemberi informasi 

Amara pun mengambil selembar kertas dan pulpen dan menyerahkan pada Pemberi Informasi. Kemudian sang Pemberi Informasi menulis dan menyerahkan kertas itu pada Amara.

Amara tampak binggung, sementara Amara membaca tulisan dalam kertas itu, sang Pemberi Informasi dengan santai mulai menjelaskan

"Laporan satu halaman memfokuskan Anda pada informasi kunci yang relevan bagi Anda maupun tugas Anda. Laporan satu halaman yang kedua menguraikan umpan balik kinerja Anda, kabar baik dan buruk dari laporan yang pertama. Laporan satu halaman yang ketiga memberi Anda kabar baik dan buruk tentang orang-orang Anda, memberi pandangan apa yang terjadi dibawah lapisan manejemen."

Amara menyukai konsep dan penjelasan Pemberi Informasi 

"Saya bisa memastikan betapa berharga nya laporan-laporan seperti itu. Tetapi siapa kah yang akan menyiapkan laporan-laporan seperti itu dalam waktu singkat?"

"Para manajer, akan saya jelaskan bagaimana caranya nanti. Informasi akan di kumpulkan dan diorganisasikan lewat komputer. Perangkat lunak Penyaring inilah kunci bagi keselamatan Anda dalam lautan informasi."

Amara semakin ingin tahu. "Tolong jelaskan tentang perangkat lunak Penyaring ini."

"Seperti yang Anda ketahui perangkat lunak akan dirancang untuk melakukan hal-hal yang sama dilakukan seseorang untuk menyiapkan laporan dan komputer adalah alat bantu nya. Dengan demikian Anda tau, Anda bisa menyiapkan secara manual atau  mengajukan lisensi. Apapun pilihan Anda hasil nya akan sama tiga laporan satu halaman."

"Tiga laporan satu halaman, benar-benar hebat kapan kita bisa mulai?" Amara berseru kegirangan 

"Mengapa tidak sekarang, bukan kah lebih cepat akan lebih baik untuk menyelesaikan masalah  Anda." Ucap Pemberi Informasi 

"Ok! Akan saya tugaskan proyek ini kepada manajer informasi kami."

"Saya mengerti Anda mau melakukan itu. Tetapi itu tidak akan efektif dan saya harap Anda sendiri yang mengawasi langsung proyek ini."

Amara terkejut mendengar ketegasan sang Pemberi Informasi 

"Tetapi saya tidak ada waktu untuk terlibat langsung dalam proyek ini. TNcorp menghadapi masalah besar lain nya selain masalah informasi." Ucap Amara sedikit murung

Sang Pemberi Informasi tersenyum lalu berkata

"Seandainya orang yang tepat mempunyai informasi yang tepat pada saat yang tepat. Mungkin masalah tidak akan berlanjut lebih serius. Ijinkan saya memberi contoh. Anda memberi tugas pada bawahan Anda untuk menjalankan suatu rencana, bawahan Anda mungkin tidak menjalankan tugas yang Anda berikan dengan menyembunyikan kebenaran bahwa tugas itu tidak sedang dikerjakan, padahal ia sedang mengulur waktu hingga Anda bertanya lagi. Fakta bahwa Anda tidak punya informasi hingga dia bisa menunda-nunda dan membodohi Anda."

Amara terdiam sesaat lalu mengangguk tanda setuju untuk mengawasi sendiri proyeknya secara langsung.

"Baik jika Anda telah setuju, kita akhiri pertemuan kali ini." Ucap Pemberi Informasi berdiri ingin berpamitan

"Sebelum Anda pergi bisakah Anda memberi saya nomor telepon Anda yang bisa saya hubungi." Kata Amara menghentikan langkah sang Pemberi Informasi 

Sang Pemberi Informasi tersenyum menyerahkan selembar kartu nama. "Anda bisa menghubungi saya kapan pun Anda mau." Kata Pemberi Informasi 

"Terima kasih." Ucap Amara mengantar sang Pemberi Informasi keluar

"Senang berjumpa dengan Anda dan sampai berjumpa lagi." Ucap sang Pemberi Informasi bergegas pergi 

Amara terdiam menatap punggung sang Pemberi Informasi hingga menghilang dari pandangan nya. Eva yang melihat itu menghampiri Amara lalu bertanya dengan penasaran. "Apakah Anda mengenal nya nona?"

Amara hanya tersenyum dan mengeleng pelan, melihat itu Eva kembali berkata. "Pria yang tampan, Apakah dia menaruh hati pada mu atau nona yang akan jatuh hati pada nya?"

Amara terkejut mendengar ucapan Eva, lalu berkata 

"Dia hanya menawarkan jasa, sungguh berlebih jika Anda berpendapat untuk sesuatu yang tidak mungkin terjadi." Ucap Amara sedikit ketus dan bergegas masuk ke ruangan nya melanjutkan pekerjaan nya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status