Share

Bab.13 cerita kita

Akhirnya aku sampai pada titik yang biasanya aku sendiri takuti. 'Titik jenuh'

Mengingat perkataanmu kala itu, hatiku sakit teriris batu kerikik tajam.

"Kadang yang berjuang malah tidak dapet apa-apa, justru yang tidak berjuang malah dapet banyak. Ya, sudah kalo gitu aku tidak usah berjuang aja biar dapet banyak." Ujar Gaung kesal

"Kalo udah tau ga dapet apa-apa, ngapain masih ngejar-ngejar." dengan nada ketusku.

seketika Gaung terdiam mendengar kata ketus yang keluar dari mulutku. Kamu tahu rasanya? Seperti ada yang menancapkan belati di nadiku. Aku terdiam. Nafasku berubah sesak. Dan mati.

Lagi-lagi. Airmataku rasanya ingin luruh dengan derasnya. Tapi lagi-lagi aku hanya bisa menyembunyikan tangis dibalik tawa. Lagi-lagi aku selalu sok tegar dihadapan semua orang, semua teman-temanmu.

Aku berusaha menyadarkan diriku sendiri bahwa kamu mungkin bukan milikku. Dan takkan pernah jadi milikku lagi.

Kini aku telah berada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status