Share

Bab.8 Melepas semua beban

Pagi yang cerah di penghujung minggu, alam seakan-akan mendukung Amara untuk melakukan rutinitas yang sama diakhir pekan, Amara beranjak keluar dari rumah. Menikmati indahnya kota dan seraya menghirup segarnya udara kota di pagi hari.  Beberapa langkah ia berlari meninggalkan rumah nya, tiba-tiba Amara  terkejut, ia melihat sosok pria yang telah berlari sejajar dengan nya dan terus mengiringi langkah nya. Pria itu tak lain adalah Gaung Sam sang Pemberi Informasi. Mereka berlari kecil mengelilingi kompleks perumahan tempat tinggal Amara, tak ada kata yang terucap, hampir 30 menit Amara berlari kecil berkeliling lingkungan tempat tinggalnya di ikuti Gaung Sam. Beberapa saat setelah itu mereka pun tiba kembali di depan rumah Amara.

Amara membuka pagar rumah ingin bergegas masuk. Namun saat ia hendak menutup kembali pintu gerbang, Gaung Sam sang Pemberi Informasi menahan pintu itu dan sedikit mendorong nya hingga terbuka. 

"Aku ingin bicara dengan mu." Ucap Gaung Sam sang Pemberi Informasi kembali menutup pintu pagar.

"Apa yang Anda ingin bicarakan?" Tanya Amara ketus

Gaung Sam sang Pemberi Informasi  tak memperdulikan perkataan Amara, ia berjalan dengan santai dan duduk di kursi teras. Amara menatap nya penuh kekesalan. Amara pun mengikuti langkah Gaung sam dan melepaskan sepatu nya lalu ia bergegas masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan Gaung Sam sang Pemberi Informasi yang masih duduk menatap nya dan dengan sedikit kasar Amara sengaja membanting pintu berharap agar Gaung Sam Sang Pemberi Informasi segera pergi.

Amara duduk di meja makan dengan segelas air di tangan nya, baru beberapa teguk ia minum  tiba-tiba Gaung Sam sang Pemberi Informasi telah berdiri dihadapan nya dan mengambil gelas di tangan Amara lalu meneguk air di gelas itu tanpa tersisa sedikit pun.

"Apa sebenar nya yang Anda inginkan?" Tanya Amara benar-benar kesal dan menatap Gaung Sam penuh kebencian

 

"Aku ingin melanjutkan pembicaraan kita yang belum selesai." kata nya santai yang masih berdiri dihadapan Amara

"Jika itu terkait informasi yang saya butuhkan untuk menyelesaikan masalah TNcorp, iya silahkan Anda bicara. Namun, jika Anda ingin membicarakan hal lain saya rasa tidak ada lagi yang perlu kita bicara kan." Amara mempertegas

"Ini tentang kita dan selama kau tidak ingin bicara menyelesaikan masalah diantara kita, aku tidak akan pergi dari sini." kata Gaung Sam sang Pemberi Informasi yang juga bersikeras

"Masalah , masalah diantara kita? Apa Anda sedang bermimpi, semua telah selesai saat Anda putuskan untuk pergi meninggalkan semua tanpa penelasan 19 tahun lalu." ucap ketus Amara dengan tersenyum sinis

"Apa kau telah mengingat semua nya kembali? Maaf, aku tau aku tak pantas mendapat maaf dari mu, jika boleh aku hanya ingin mengetahui seperti apa dia, apa jenis kelaminnya dan ijinkan aku melihat foto nya walaupun hanya sekali saja." kata Gaung Sam sang Pemberi Informasi penuh pengharapan dan tertunduk lemas.

"Sebaik nya Anda tak perlu tau, Apa yang telah Anda buang dalam masa waktu yang lama tak kan bisa Anda dapat kan kembali."

"Aku mohon izinkan aku membayar semua kesalahan masa lalu ku." Ucap sang Pemberi Informasi dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Tidak!" Jawab Amara tegas

"Aku akan melakukan semua ingin mu, kumohon izinkan aku melihat anak ku sekali saja." Ucap Gaung Sam dengan tatapan penuh pengharapan

"Apa, Anak mu? Apa saya tidak salah dengar, jangan pernah mengatakan dia anak Anda setelah sekian lama Anda membuang nya." Ucap Amara dengan nada merendahkan

"Iya aku tau aku salah, aku memang tak pantas. tapi kumohon pada mu sekali saja izinkan aku mengetahui bagaimana wajah nya."

"Pergi lah, ku lelah!" Ucap Amara berdiri dan hendak melangkah dan saat Amara melangkah beberapa langkah tiba-tiba Gaung dengan sigap memeluk erat tubuh Amara dari belakang hingga membuat Amara tak bisa bergerak dan menghetiknan langkah nya.

"Apa yang Anda lakukan? semua telah berakhir." Ucap Amara ingin melepas dekapan Gaung Sam

Gaung sam hanya terdiam, air mata nya menetes dan membasahi pundak Amara, kemudia Gaung Sang berkata tersendak

"Maaf, aku telah bersalah pada kalian, maaf meninggalkan mu saat ku tau kau telah mengandung, maaf telah membuat mu harus menanggung penderitaan sendiri. Aku salah." Ucap Gaung Sam dengan suara serak dan air mata nya mengalir deras, ia pun lebih mempererat dekapan nya pada tubuh Amara.

mendengar  perkataan Gaung Sam Amara pun hanya menutup rapat bibir nya tanpa kata. tubuh nya tak dapat bergerak karena dekapan Gaung Sam yang semakin erat

"Izinkan aku membayar semua kesalahan ku di masa lalu, aku lelah harus hidup didalam penyesalan yang terus menghantui ku selama ini." Gaung Sam kembali berucap dengan nada penuh penyesalan

"Lepas kan dan hentikan omong kosong mu." Ucap Amara dengan keras

"Aku tau kau membenci ku, tetapi ku mohon izinkan aku membayar semua kesalahan ku, pada mu juga pada nya agar aku tak lagi hidup dalam penyesalan."

"Dengan cara apa Anda akan membayar nya? Saya sudah terlalu muak dengan omong kosong Anda dan Saya rasa sampai Anda mati pun, Anda tak akan pernah bisa membayar semua itu." Kata Amara sinis

"Aku akan membayar nya sekali pun aku harus kehilangan nyawa ku." 

Amara hanya terdiam membisu kemudian ia menghembus napas dalam dan berkata. "Baik lah, kalau itu yang kau inginkan, akan saya pertimbang kan. sekarang saya mohon pada Anda lepaskan dekapan Anda, saya terlalu lelah dan muak, saya harap Anda bisa segera pergi dari sini dan ingat jika Anda masih berhutang janji untuk menyelesaikan masalah TNcorp.

Gaung Sam sang Pemberi Informasi hanya membisu tanpa kata, ia merasa kehilangan semua harapan mendengar semua perkataan Amara Daft, tubuh nya merasa lemas hingga membuat dekapan nya mengendor dan saat itu dengan segera Amara melepaskan dekapan Gaung dan bergegas masuk ke kamar meninggalkan Gaung Sam yang terduduk lemas dalam derai air mata nya.

***

saat Amara dikamar ia pun menghempas kan tubuh nya di kasur dan mulai menanggis  meratapi kenangan yang dulu telah ia kubur dan terlupakan, kini semua kenangan itu kembali lagi dan membuat hati nya kembali terluka

"Kenapa semua luka ini harus kembali tersayat? kenapa dia harus kembali hadir dalam kehidupan ku? kenapa takdir mempertemukan kami kembali, kenapa. kenapa dan kenapa semua harus seperti ini? Apa yang harus aku lakukan?" bisik Amara disela-sela tanggis nya, ia terus menerus mempertanyakan dan menyalahkan diri atas semua kepedihan yang ia rasakan, kemudian ia pun berhenti berkeluh kesah pada dirinya setelah mendengar suara Gaung Sam dari balik pintu

"Tau kah kau 19 tahun ini aku sedikit pun tak melupakan mu, aku selalu mencari tahu tentang keberadaan mu, aku tahu aku tak pantas mendapat kesempatan membayar semua rasa sakit di hati mu karena perbuatan ku, penyesalan selalu menghantui ku karena telah meninggalkan mu dan anak kita, aku selalu terbayang bagaimana rupa nya, kapan dia lahir, aku tak tau apapun tentang nya, tiap tahun yang bisa kulakukan hanya merayakan ulang ahun nya bersama anak-anak yang kurang beruntung di panti, aku takut kau akan membuang dan menelantarkan nya sama seperti anak- anak di panti yang ku datangi." Ucap Gaung Sam di depan pintu sambil duduk menunduk dan menanggis menceritakan semua yang ia rasa kan selam 19 tahun berpisah dari amara.

setelah mengeluarkan isi hatinya, Gaung Sam kemudian beberapa kali menghembus kan napas dalam dan lanjut berkata. "mungkin kau tak ingin mendengar semua yang kuceritakan tadi, tapi ku harap kau bisa mengetahui apa yang ku rasa selama 19 tahun ini, kau adalah bahagia ku tapi kau uga adalah luka ku, aku menyesal telah menyakiti mu, aku pergi dan akan ku buktikan pada mu untuk semua perkatan ku pada mu, maaf kan aku!"

Gaung Sam pun berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Amara yang masih terus menanggis mendengar semua perkataan Gaung Sam.

"Ya, kau adalah bahagia ku dan juga luka ku." Ucap Amara mulai menatap kosong pada langit-langit kamar nya,

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status