Share

Bab.7 mencoba mengenang masa lalu

pagi yang segar, mentari yang tampak kekuningan baru terbangun dari balik malam sinarnya terasa hangat di badan dan angin pagi berhembus dengan sejuknya, awal hari yang sempurna bersama secangkir kopi panas dan seseorang sahabat yang sangat berarti bagiku,  Cuing. kami duduk di beranda rumah bersama mengawali pagi dengan curahan hati tentang aku dan tentang cinta yang kejam, aku bertanya padanya cara melupakan orang yang di sayangi yang telah menghianati cinta, dan tentu aku selalu terpukul saat dipermainkan seseorang

"Jangan berusaha melupakannya, kadang kita suka lupa dan seenaknya saja ingin melupakannya, padahal kita telah lama bersama dan menjalin cinta, lalu dengan sekejap mata memori itu ingin di hapus?  sepertinya tidak semudah yang di bayangkan. Jangan berusaha untuk melupakannya, itu prinsipnya" jawabnya meyakinkanku

aku tampak murung mendengar nasihatnya, tapi itu harus aku lakukan demi mengembalikan kembali semangat hidupku yang kembali hilang karena cinta yang tidak memihak  dan selalu seperti itu, selalu saja begitu dari dulu, aku akan kembali  disaat aku terjatuh sedang aku sendiri tak pernah jera menginjak lubang yang sama, aku terseok-seok menarik diriku kembali dari jurang kehancuran yang membayangi, kemanakah aku yang dulu periang, aku yang selalu ceria dan sering tertawa bersama sahabat? kenapa kini aku jauh berbeda, jarang kutemukan kembali binar bening mataku dan cerahnya raut wajahku ketika bersama sahabat, semua padam oleh cinta yang kita anggap sebagai sesuatu yang suci, indah dan membahagiakan tetapi disisi lain kita memang tahu bahwa semua itu adalah bagian dari keindahan bila kita memandangnya secara luas dan dalam.

"Mengapa begitu ?" tanyaku kemudian

"Karena ia yang pernah menyakiti mu, ia pula yang pernah membuat mu bahagia. Jadi semakin kau berusaha melupakannya, semakin kau akan tersiksa. Mungkin kau bisa membuang semua pemberiannya Namun itu tidak akan menyelesaikan masalah, sebab kau tidak akan bisa membakar kenangan yang pernah ter ukir, ketika kau mendatangi tempat tertentu, ketika kau dan dia mendengarkan lagu bersama, atau ketika sedang bercanda dalam suasana tertentu, semua kenangan itu tidak bisa di buang. Ia akan tetap melekat pada diri  dan memang itulah kenayataanya, ia pernah jadi orang yang paling dekat di hati".

"Lalu bagaimana melupakan kenangan yang kejam itu?"

"sabar dan biarlah waktu yang menuntun, jangan memaksa. Ketika  mencintainya kau pun butuh waktu dan ketika  akan melupakanya, ia pun butuh waktu. Jadi biarkan saja berlalu, yakin semua nya akan membaik seiring berjalan nya waktu"

"apa  harus diam saja ? apa yang harus ku lakukan? aku sungguh ingin melupakan dia selamanya"

"Buat Kegiatan , Orang selalu mengingat seseorang yang disayanginya pabila ia sedang sendiri, karena kesendirian itulah ia datang. Jadi buatlah suatu kegiatan yang akan membuat mu larut di dalamnya sehingga tidak lagi memikirkannya. Mungkin dalam satu dua tiga hari tidak lah mudah, namun dengan berjalannya waktu kau akan dengan sendirinya bisa melupakannya. kau  akan larut dalam kegiatan , kewajiban dan tangung jawab , Sehingga menguras energi untuk bisa menyelesaikan kegiatan daripada hanya memikirkannya".

"terkadang kita berani bercinta tapi tidak berani menderita, kemudian ketika perpisahan tiba dan sengsara melanda kita merasa menjadi orang yang paling menderita di dunia ini. Padahal kalau mau di telusuri lebih jauh dan lebih logis, ketika  belum bersamanya dan masih sendiri. engkau tidak punya orang yang di cintai. kemudian seseorang hadir dengan membawa harapan baru, membawa kisah baru dan membuat hidupmu menjadi bermakna. Lalu ketika ia pergi kenapa harus di tangisi, padahal dulu engkau pun sendiri?"

"Makanya ada pepatah mengatakan, cintai seseorang sekedarnya saja, karena mungkin suatu saat ia menjadi orang yang paling di benci. Dan bencilah seseorang sekedarnya saja, karena mungkin suatu saat ia akan menjadi orang yang paling di sayangi. Dan cuing dulu pernah mengalami yang kedua, cuing membenci seseorang waktu itu. Karena ini itu lah, tapi entah mengapa kemudian cuing menjadi benar benar cinta, namun pada akhir cerita, ia telah berdua dan menikah dengan orang lain. Jadi ya biarkan saja, hidup harus berjalan apa adanya".

"Ada pepatah lain bilang, ketika satu pintu di tutup, pintu lain di buka. Namun kadang kita sering terfokus melihat pintu yang di tutup sehingga tidak melihat ada pintu lain yang dibukakan untuk kita. Lihat sekeliling, mungkin ada seseorang yang sedang malu malu mendekati  mu berharap bisa di beri kesempatan untuk mendekati hati mu. Beri ia sinyal, atau berilah ia peluang sedikit saja bahwa kau pun masih membuka hati untuk orang lain".

"jangan terlalu memikirkan seseorang yang belum tentu memikirkan mu juga, ketika kau berlarut dalam kesedihan, dalam kegundahan dan kerinduan karena masih memikirkanya. Apakah ia juga memikirkan mu? apakah ia juga melakukan hal yang sama terhadap mu, masih merindukan mu?  cuing rasa tidak. Dia sudah lebih bahagia sekarang, ia sudah lebih tegar dan mantap, buktinya, ia tidak menghubungi mu lagi kan?"

"Jadi, untuk apa terlalu dalam memikirkanya sementara ia juga tidak memikirkan mu.  rugi perasaan dan juga waktu, jadi, lupakanlah ia. Dengan demikian kamu akan punya cara bagaimana melupakan seseorang".

disaat seperti ini aku selalu berpikir dan mencerna semuanya, tentang ku yang selalu mencari cinta dan tentang aku yang terus menanti cintanya, layaknya sebuah lingkaran dan aku berlari mengelilinginya, hidup ini memang berliku-liku dan terkesan misterius bila harus direnungkan,

Pagi kemudian berangsur menjadi siang, setelah berbincang begitu lamanya akhirnya aku pun mengerti dan berterima kasih pada cuing setelahnya lalu ku pun pulang bersama hatiku yang kini sudah tenang kembali kulihat dari binar mata yang kembali cerah dan caraku tersenyum kembali,

aku hanya mempunyai keyakinan di dalam hati ini, bahwa suatu saat nanti aku akan memilih, kesendirian akan menjadi pilihan terakhir dalam pencarian cintaku yang berliku.

Aku tidak pandai menyimpan kenangan. Bagiku, masa lalu hanyalah jejak yang akan lenyap tersapu air hujan. Hilang tanpa bekas. Aku tidak suka mengenang, apalagi menyimpannya dalam pahatan memoriku. Mungkin aku perempuan aneh di antara deretan perempuan lainnya. Kebanyakan perempuan ditakdirkan sebagai pengingat ulung, yang susah melupakan kenangan, teraniaya oleh masa lalu. Tetapi, aku lebih menyukai hal-hal yang akan kulalui, bukan yang sudah kulalui.

Begitu pula kenanganku tentangmu. Tak ada satu pun yang ku ingat.

Kisah cinta yang harusnya menorehkan kenangan manis, tetapi, toh, ketika perpisahan kita terjadi, aku melupakanmu dalam waktu yang singkat. Aku menggantikanmu dengan orang-orang baru. Lalu orang baru berganti dengan yang lebih baru. Begitu seterusnya hingga jejakmu benar-benar hilang tanpa bekas.

Manusia terlahir mempunyai hati, namun membutuhkan pikiran untuk mengendalikannya. Manusia juga terlahir mempunyai jiwa, namun membutuhkan perasaan untuk mengendalikannya.

Dan meskipun hati dan jiwa itu tidak dikendalikan, tetap saja tidak akan hilang, karena yang bisa menganggap hilang adalah perkataan orang lain, bukan yang terlahir memiliki jiwa dan hati itu sendiri.

Hari demi hari aku menunggu kabar darimu, hari-hariku suram dan kulalui dengan hati yang gelisah serta pikiran yang selalu bertanya-tanya, mengapa ia tega pergi tanpa perasaan dan membuat luka dalam yang menusuk tajam, pergi tanpa alasan yang jelas dan meninggalkan benih cinta yang harus ku jaga. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status