Share

Bab.4 sesuatu yang tidak biasa

Setelah tiba di rumah Amara menyandarkan tubuh nya di sofa untuk beberapa saat untuk melepas lelah nya dan kemudian ia bergegas menyiapkan makan malam nya, bagi sebagian orang mungkin kehidupan yang ia jalani benar-benar tidak menarik kehidupan yang monoton dengan rutinitas yang sama tiap hari nya. Setelah pulang kerja atau pada saat hari libur,  Ia akan lebih senang menyendiri dirumah di banding harus berkumpul dengan orang lain untuk menghabiskan waktu.

Setelah makan malam dan saat ia hendak memejamkan mata ia teringat kartu nama sang Pemberi Informasi, ia pun bergegas bangun meraih tas nya mencari kartu nama itu.  

"Gaung Sam!" Ucap nya, ia terdiam beberapa saat memegang erat kartu nama itu, ada rasa penasaran yang menganjal tentang sang Pemberi Informasi, ia pun mengirim pesan singkat pada nomor yang tertera pada kartu nama itu

"Bagaimana kau tau aku sedang menghadapi masalah dan bagaimana kau tau siapa nama ku?" 

Sang Pemberi Informasi hanya mengirim balasan emo tersenyum tanpa ada kata

"Sudah lah jika kau tak ingin menjawab." Balas Amara kembali ia pun meletakan hp nya dan menggerutu pada dirinya sendiri

"Ya terus lah seperti itu, mungkin akan lebih baik."

Malam ini, ia sulit memejamkan mata, ia pun bangkit dan melangkah ke ruang kerja menghabiskan waktu sepanjang malam dengan membaca laporan keuangan TNcorp 

***

Ke esokan hari nya Amara seperti biasa menjalan kan aktivitas nya. Hari terakhir kerja untuk minggu ini, situasi yang sama masih harus dihadapkan dengan tumpukan kertas dalam ruangan nya.

"Eva." Panggil Amara meminta sekretaris nya untuk masuk kedalam ruangan nya. 

"Apa yang bisa saya bantu nona?" Tanya Eva saat telah berhadapan dengan Amara

"Tolong Atur jadwal pertemuan saya minggu depan. Awal minggu dengan sang Pemberi Informasi senin pagi dan kemungkinan akan diadakan rapat dengan para manajer. Selain dua pertemuan itu tolong, undur yang lain kecuali benar-benar mendesak." Ucap Amara menegaskan

"Sang Pemberi Informasi?" Tanya Eva tersenyum

"Ya." Jawab Amara singkat, melihat senyum Eva yang sedikit tidak biasa Amara lanjut bertanya "Ada apa?"

"Tidak non, apa ada yang lain? jika tidak ada yang masih ingin disampaikan saya permisi dulu." Ucap Eva bergegas pergi

Amara hanya menatap tingkah konyol Eva Lalu berkata "Apa yang membuatnya begitu bahagia dan penuh semangat?" Lalu Amara  tersenyum sinis

Amara melanjutkan membaca laporan di meja kerjanya. Beberapa kali ia menghembus napas dalam dan memijat pelan pada tengah Alis nya. Sejam kemudian tiba-tiba Hp nya berdering, ia meraih Hp itu dan melihat ada pesan singkat dari Misterius nama yang ia gunakan untuk sang Pemberi Informasi.

"Jika kau sempat temui aku sore ini!" Bunyi pesan singkat dari sang Pemberi Informasi.

"Ya, dimana?" Jawab Amara

Sang Pemberi Informasi mengirim alamat dan waktu mereka akan bertemu.

Amara kembali meletakan Hp nya dan dengan penuh semangat melanjutkan menghabiskan waktu dengan membaca laporan.

Pukul 17:00 mobil Amara berhenti di depan sebuah rumah, sesuai alamat yang dikirimkan sang Pemberi Informasi pada nya,  ia sedikit ragu untuk turun dari mobil nya saat melihat halaman rumah itu dipenuhi hiasan ulang tahun. Ia pun meraih Hp nya dan mulai menghubungi sang Pemberi Informasi.

"Saya telah tiba di alamat yang Anda kirim, tapi mungkin saya salah karena saya berhenti tepat didepan sebuah rumah yang halaman nya dipenuhi hiasan ulang tahun." Ucap Amara saat mendengar panggilan teleponnya terhubung.

"Tunggu sebentar aku akan menghampiri mu." Kata sang Pemberi Informasi  mengakhiri panggilan nya 

Tak berapa lama sang Pemberi Informasi menghampiri mobil Amara. Ia mengetuk kaca jendela dan Amara pun keluar dari dalam mobil nya.

"Ayo, silahkan masuk." Ucap Pemberi Informasi dengan santai dan tersenyum

"Bukan kah kita seharus nya membicarakan tentang masalah pekerjaan?" Tanya Amara memastikan

"Tidak. Aku meminta mu untuk menghadiri acara ini." Jawab Pemberi Informasi 

"Maaf, saya tidak terbiasa dan sebaiknya saya tidak disini dan saya berharap Anda tidak melibatkan saya untuk masalah pribadi Anda." Kata Amara

"Aku harap kau menolong ku, keluarga ku menginginkan hari ini aku membawa seseorang, awal nya ku menolak. Tetapi kesehatan nenek tiba-tiba memburuk hingga terpaksa ku menghubungi mu." Kata Pemberi Informasi menjelaskan

"Saya tidak bertanggung jawab atas  kehidupan pribadi Anda, sebaiknya Anda mencari orang lain." Ucap Amara ketus dan kembali membuka pintu mobil nya saat ia ingin masuk

"Jika Anda tidak menolong ku, maka lupakan kerja sama kita." Ucap Pemberi Informasi menegaskan. Perkataan sang Pemberi Informasi  itu menghentikan langkah Amara

Amara kesal mendegar pernyataan sang pemberi informasi dan saat Amara hendak menjawab tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri mereka dengan raut wajah kawatir

"Ga, cepat masuk nenek kembali menanggis histeris memanggil mu, nenek terus meminta bertemu dengan wanita mu." Ucap wanita itu menarik tangan Pemberi Informasi agar bergegas masuk

Amara yang melihat itu, menarik napas dalam mengingat perkataan sang Pemberi Informasi tadi. Ia pun menutup kembali pintu mobil nya dan mengikuti langkah Pemberi Informasi tiba di depan pintu Amara menghentikan langkah nya tak tahu apa yang harus ia perbuat sang Pemberi Informasi entah dimana.

Ia pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah ketika mendengar suara teriakan seorang wanita.

" Pergi, aku hanya ingin bertemu wanita mu, jika ku mati jangan pernah menyentuh mayat ku kalau kau belum membawa wanita mu." Ucap seorang nenek di sela-sela tanggis nya

"Bu, ibu tenang Gaung pasti akan membawa wanita nya." Ucap wanita separuh bawa ingin menenangkan wanita di kursi roda itu

"Aku tak lama lagi, apa salah nya cucu ku yang keras kepala ini menuruti ke inginan ku untuk yang terakhir." Kata nenek itu pilu

Amara yang tak tega melihat nenek itu lalu mendekat dan duduk disamping nenek itu mengenggam tangan nya lalu berkata dan tersenyum.

"Nek, apa kabar? Aku Amara."

Semua mata menatap Amara heran, Gaung pun tak bisa berkata

"Siapa kamu, aku tidak mengenal mu kenapa kamu disini." Ucap nenek sewot

"Aku disini karena keinginan nenek, bukankah nenek yang meminta ku datang." Ucap Amara  tenang dan kembali tersenyum.

"Kapan? Aku tak mengingat kapan aku mengatakan itu." 

"Kalau begitu aku akan segera pergi, Tetapi aku harap nenek tidak lagi mempersulit Gaung." Ucap Amara berpamitan

Nenek menatap Gaung, meminta penjelasan dengan tatapan matanya

"Sudah lah, nenek tidak menginginkan kedatangan mu, ayo kita pergi." Kata sang Pemberi Informasi menghampiri Amara dan mengenggam tangan nya

"Apa Dia wanita mu?" Tanya nenek memastikan

Amara dan Pemberi Informasi hanya saling menatap tanpa kata. Tiba-tiba wanita yang memanggil Gaung berkata

"Hai, maaf tadi tidak mempersilahkan mu masuk."

"Ya tidak masalah, maaf aku masuk tanpa permisi." Balas Amara tersenyum 

"Ayo, kita pergi." Kata sang Pemberi Informasi mulai menarik tangan Amara

"Kata siapa kau boleh membawa nya pergi! Apa dia milik mu?" Ucap nenek sewot dengan segera menarik tangan Amara

"Ya, dia milik ku." Kata Pemberi Informasi menegaskan dengan mengejek nenek

"Aku ingin bicara dengan nya, lepaskan tangan mu." Ketus nenek

Amara hanya terdiam, nenek mengenggam salah satu tangan nya dengan erat dan sang Pemberi Informasi juga melakukan hal yang sama. Ia benar-benar berada diantara keegoisan nenek dan cucu nya.

Tak lama setelah nenek dan Pemberi Informasi saling membalas kata, merekapun tertawa

"Sudah, kau hanya akan membuat nya binggung. Ajak dia makan dan biarkan nenek bicara pada nya setelah itu." Kata nenek di sela-sela tawanya melepas tangan Amara

Sang Pemberi Informasi tersenyum dan menarik tangan Amara keluar dari kamar nenek

"Terima kasih. Aku akan menjelaskan nya nanti." Bisik Pemberi Informasi 

Amara hanya mengangguk dan mengikuti langkah Pemberi Informasi.

Beberapa saat setelah makan Amara kembali ke kamar nenek di dampingi sang Pemberi Informasi lalu mereka mulai mengobrol sebentar, nenek mengajukan beberapa pertanyaan yang membuat Amara binggung untuk menjawab melihat raut wajah Amara nenek akhirnya berkata dengan kecewa

"Sudah malam kau mungkin lelah, pulanglah nenek menunggu kedatangan mu besok untuk menjawab semua pertanyaan nenek."

Amara tersenyum dan berkata. "Iya nek." Lalu ia pun berpamitan pulang. Sang Pemberi Informasi mengantar nya ke depan saat ia hendak masuk ke dalam mobil sang Pemberi Informasi berkata

"Maaf dan terima kasih banyak Aku akan menghubungi mu dan menjelaskan pada mu nanti."

Amara hanya tersenyum dan bergegas pergi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status