Share

Bab.2 hari kedua Dirut

Hari yang menjanjikan dan menyenangkan bagi Amara. Saat ia tiba di kantor dengan antusias ingin membaca semua laporan yang akan di serahkan oleh Ken dan Luck

Ken datang lebih awal dan telah menunggu nya dengan 20 map laporan

"Kalau non menginginkan laporan lebih detail dari tiap pabrik, ada ratusan laporan seperti ini diruangan saya, saya akan meminta orang untuk membantu saya memindahkan nya ke sini dan akan saya bawakan laporan operasi nya sebentar lagi." Ucap Ken meletakan tumpukan map di atas meja rapat di ruang  kerja Amara lalu ia keluar dan kembali lagi membawa satu troli tumpukan laporan dan meletakan dengan hati-hati di meja rapat Amara.

Amara shock, ia terdiam melihat banyak nya laporan yang di bawa Ken karena tidak mungkin ia membaca seluruhnya dengan cepat

"Tidak mungkin aku mencari fakta-fakta yang ku butuhkan diantara tumpukan data ini," kata nya dalam hati. Amara menyadari rencana nya tidak lah efektif, ia akan menghabiskan waktu berbulan-bulan hanya untuk membaca tumpukan laporan itu. Ia hanya menyempatkan membuka beberapa data dan akhir nya menyerah. Ia duduk dan menghela napas dalam-dalam dan melihat komputer di samping meja tulis nya.

"Eva, bisakah kau kesini!" Panggil Amara

Saat Eva menghampiri nya ia bertanya "Apa anda bisa mengunakan komputer ini?"

"Tidak non, saya belum pernah mengunakan nya." Ucap Eva terkejut

"Siapa yang bisa membuka kode nya?" Tanya Amara

"Ada orang di bagian pemprosesan data yang memasang nya delapan bulan lalu. Tetapi ia sudah tidak bekerja di sini. Nanti saya cek dulu siapa yang bisa membuka kode nya." Ucap Eva

"Lalu siapa yang biasa mengunakan komputer ini selama terpasang?"

"Tidak ada. Mantan presiden yang lalu tidak suka mengunakan komputer pribadi."

"Mengapa di pasang dikantor nya, jika ia tidak menyukai nya?"

"Awal nya hanya sebagai demontrasi dan kemudian di wajibkan semua eksekutif harus memiliki satu."

"Siapa yang mengambil keputusan?"

"Bagian pengendalian komputer."

Amara menghubungi nomor Ken

"Tolong utus seseorang kemari untuk membuka kode komputer di ruangan ini, mungkin saya bisa mengambil informasi dari komputer ini." Kata Amara saat telepon nya terhubung

"Segera non. Saya senang non tertarik dengan komputer." Kata Ken

Setengah jam kemudian Ken bersama seorang pemuda tiba di ruangan Amara, asisten muda itu mencoba membuka kode di komputer itu untuk mendemontrasikan keistimewaan nya.

Amara tidak tertarik dengan penjelasan asisten muda itu. Melihat raut wajah Amara Ken mulai berucap

"Komputer ini terhubung dengan jaringan informasi perusahaan. Lewat komputer ini non bisa melihat informasi yang sama seperti laporan yang tadi saya bawa dan bisa mengakses ratusan laporan dengan cepat." 

Amara tidak merasa lega dengan apa yang di dengar nya. Ia sadar bahwa laporan di meja kerja nya hanya duplikasi data yang tersimpan dalam memory komputer. Entah ia harus membaca datanya atau dalam bentuk kertas, tetap saja tetap saja tidak akan menemukan apa yang ia cari.

Sementara Amara masih berpikir , Ken melanjutkan kata-katanya. "Kami akan dengan senang hati memberikan pelayan pada non untu mengakses informasi yang tersedia dan mengajari cara mengakses data."

"Mungkin nanti saja. Masalah saya bukan tidak bisa mengakses data.  Namun, saya rasa di komputer ini, saya tidak akan menemukan apa pun yang saya cari. Kalian boleh pergi." Kata Amara

Amara merasa kecewa, ia sadar bahwa rencana nya untuk menemukan penyebab masalah tidak ke sampaikan. Beberapa saat ia larut dalam pikiran nya. Terdengar ketukan dari pintunya. 

"Saya bawakan laporan yang non minta." Kata nya Luck dari balik pintu

"Silahkan masuk dan duduk." Ucap Amara

Luck memandangi Amara

"Sepertinya ada yang membebani pikiran non, apa ada yang tidak beres?" Tanya Luck 

"Ya, tetapi saya masih belum tau apa masalahnya?" Kata Amara kecewa

"Ijinkan saya menyampaikan ini terlebih dahulu bahwa tidak semua informasi yang non minta itu ada, telah saya kumpulkan informasi sebisa saya, ke empat map ini mungkin hanya bisa menjawab beberapa pertanyaan non kemarin. Silahkan hubungi saya lagi jika non Amara butuh bantuan saya. Saya rasa keberadaan saya saat ini disini tidak akan bisa membantu nona." Ucap Luck meletakkan keempat map yang dibawa nya dan bergegas pergi.

Setelah kepergian Luck, Amara berdiri dan mondar-mandir dalam ruangan nya. Ia pandangi tumpukan laporan serta map yang sangat banyak dalam ruangan itu, lalu ia duduk memejamkan mata nya.

Ia ingin menemukan informasi kunci, tetapi bagaimana cara nya? Ketika ia membuka mata ia melihat susunan organisasi TNcorp di yang terpajang di dinding. Namun, itu pun tak memberinya informasi, dengan menarik napas dalam Amara memutuskan kembali membaca korespondensi yang telah diterimanya. Ia tiba-tiba kembali menemukan sebuah surat yang sama dengan surat yang telah ia buang kemarin, luar biasa singkat tanpa alamat atau nomor telepon. Bunyi nya, " Yang terhormat nona Amara Daft : jangan menyerah. Saya bisa membantu Anda memecahkan masalah Anda." Tertanda, "Pemberi Informasi."

Amara ingin mengetahui lebih lanjut. "Pemberi Informasi, yang benar saja! Bagaimana orang ini bisa tau bahwa aku mempunyai masalah dan aku sudah mulai menyerah? Apa ia adalah tokoh misterius?" Kata nya dalam hati lalu ia panggil Eva untuk bertanya pada nya

Saat Eva telah berada di hadapan nya

"Eva, apa kau tau seseorang yang di sebut Pemberi Informasi?" Tanya Amara memastikan

"Siapa?" Eva balas bertanya dengan raut wajah binggung

"Pemberi Informasi." Jawab Amara 

"Rasa nya belum pernah saya dengar dan tidak pernah ada." Jawab Eva menahan tawa

"Ya sudah lah, kau boleh pergi. Mungin ini adalah keajaiban." Ucap Amara dan kembali ia menyibukkan diri membaca tumpukan laporannya

Siang itu telepon ruangan Eva berdering saat Amara sedang keluar makan siang

"Bisa saya bicara Nona Amara?" Terdengar suara yang ramah 

"Maaf, non Amara masih makan siang. Boleh saya tau dari mana dan ada perlu apa?" Tanya Eva ingin memastikan 

"Katakan pada nya dari Pemberi Informasi," 

Eva pun tertawa. " Kau ini bercanda, rasa nya Anda tidak akan menemui Nona Amara dalam keadaan positif sekarang ini."

"Saya tau, itu lah sebabnya saya menelpon, saya ingin memberitahukan pada nya kebetulan kamis pagi saya ke daerah sana dan saya mau mampir untuk berjumpa dengan non Amara. Apa Anda berwenang mengatur janji bagi Non Amara?" Tanya nya

"Ya." Jawab Eva, sedikit terkejut mendengar ketegasan orang misterius ini, ia pun periksa jadwal Amara dan ternyata kosong. Jadi Eva menambahkan Pemberi Informasi dalam buku janji nya.

"Apa Anda telah membuat janji temu untuk kami? Tanya Pemberi Informasi  memastikan 

"Ya." Jawab Eva singkat

"Pukul berapa saya bisa bertemu dengan nya?"

"Sekitar pukul 10:00." Jawab Eva

"Ok! Terima kasih, atas bantuan Anda." Ucap Pemberi Informasi mengakhiri panggilan nya

"Lihat bagaimana nya nanti." Ucap Eva dalam hati

Setelah makan siang Amara kembali ke ruangan nya, Eva menghampiri nya dan berkata

"Non tadi ada telepon dari seseorang yang mengaku dia adalah Pemberi Informasi."

"Apa kata nya?" Tanya Amara masih membaca laporan di tangan nya

"Ia ingin bertemu Anda hari kamis pagi."

Amara menatap Eva lalu bertanya. "Apa jawaban mu?"

"Ya, telah saya jadwalkan pertemuan untuk non dan Pemberi Informasi sekitar pukul 10:00. Apa non tidak keberatan?" Tanya Eva

"Tidak masalah, saya akan berjumpa dengan nya, saya hanya ingin tau dan pastikan siapa Pemberi Informasi yang misterius ini? Pasti kan saat dia datang, persilahkan untuk segera bertemu saya." Ucap Amara

"Ya. Akan saya atur." Jawab Eva meninggalkan ruangan Amara

Setelah Eva pergi, Amara melanjutkan membaca beberapa laporan sebelum habis waktu jam pulang, sama seperti kemarin. Hari ini ia pun tidak menemukan informasi yang ia butuh kan untuk masalah TNcorp.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status