Share

Putus dan Luka Baru Lagi

Suasana kafe dengan gaya vintage itu tampak ramai dikunjungi beberapa pelanggan. Kabarnya akan ada permainan piano dari salah satu violinis yang terkenal. Lampu utama mendadak padam, beberapa pengunjung kafe berteriak terkejut.

Teriakan terhenti tatkala sebuah lampu menyorot ke arah seorang gadis yang tengah membelakangi mereka. Biola yang ia tenteng telah ia pikul di pundak kirinya. Gesekan senar biola yang mulai ia mainkan menghanyutkan suasana kafe menjadi hening.

Suara merdu dari gadis sang pemain biola itu terdengar, membuat beberapa orang bertepuk tangan dan bertanya siapa sebenarnya gadis itu. Lagu yang dibawakan terdengar pilu, apalagi suara biola yang syahdu membuat seluruh pengunjung hanyut dibawanya.

Sebuah lagi berjudul “Traitor” karya Olivia Rodrigo menggema. Banyak yang terhanyut dan bertanya siapa yang memainkan biola sebagus itu. Selain itu, suara merdu sang penyanyi juga membuat mereka seakan ikut merasakan apa yang tengah dirasakan sosok dalam cerita lagu itu.

Lagu selesai bertepatan dengan seluruh lampu menyala kembali. Gadis itu pun juga membalikkan badannya. Ia tersenyum simpul berterima kasih atas tepuk tangan dan berbagai pujian untuk dirinya.

Kakinya berjalan ke arah meja yang berada tak jauh dari panggung tempatnya bermain biola. Ia tersenyum sangat manis seakan tidak terluka membuat sepasang pasangan yang sedari tadi mengumbar kemesraan itu terdiam. Gadis itu memberikan sebuah kotak yang ia serahkan pada laki-laki yang berada di samping gadis berambut kecokelatan tersebut.

“Happy Anniversary, Sayang. Bagaimana dengan kejutanku malam ini? Ah, tapi tidak seberapa memukau dibanding kejutan yang kamu buat,” ucap Fradhella sembari tersenyum manis.

Ya, gadis itu adalah Fradhella. Sebenarnya Fradhella telah mempersiapkan kejutan untuk peringatan anniversarynya bersama Varo yang kedua tahun. Namun, rencananya tidak mungkin ia batalkan setelah ia telah repot-repot mempersiapkannya. Hari yang seharusnya menjadi kebahagiaannya, justru berubah menjadi hari di mana kehancuran hubungannya.

Fradhella tidak ingin terlihat hancur. Tidak ada yang bisa menghancurkannya meski sebenarnya ia telah lebur. Beberapa pengunjung menyoroti ketiganya, berbagai bisikan mulai terdengar membicarakan miring tentang gadis di samping Varo tersebut.

“Hai, ada sahabatku juga di sini. Terima kasih ya untuk kejutannya, aku benar-benar terkejut,” ujar Fradhella tersenyum manis pada Carabella.

“Ayo buka, Sayang. Aku sudah menyiapkan kado ini sejak sebulan lalu. Semoga kamu suka ya,” titah Fradhella pada Varo.

“Sayang, aku bisa jelaskan semuanya. Ini tidak seperti yang kamu lihat. Kamu salah paham di sini,” sela Varo yang memilih menaruh begitu saja hadiah dari Fradhella dan memilih untuk mendekati gadis itu.

Fradhella mundur sesaat Varo hendak mendekat dan memeluknya. Ia masih dengan senyum manisnya.

“Sayang, buka dong hadiahnya,” desak Fradhella.

Varo mengalah, ia membuka kotak dari Fradhella tersebut. Di sana, ada selembar kertas yang membuatnya tercekat. Di balik kertas itu ada beberapa foto dirinya dan Carabella yang telah dicetak oleh Fradhella.

“Kamu suka, Sayang? Ah maaf, apa aku masih bisa memanggilmu sayang?”

“Fradhella, ini tidak seperti yang kamu lihat. Dengarkan dulu penjelasanku. Aku gak mau putus, aku gak mau kehilangan kamu,” pinta Varo memohon.

Varo bahkan saat ini tengah berlutut di hadapan Fradhella. Namun, tidak ada tanggapan dari Fradhella. Gadis itu justru membuang mukanya enggan menatap Varo maupun Carabella.

“Apa yang bisa aku percaya dari seorang penghianat? Ini terbaik untuk kita, silakan kamu bahagia bersama selingkuhanmu itu. Sekarang kalian tidak perlu menyembunyikan hubungan kalian lagi. Bukankah itu menyenangkan?” urai Fradhella santai.

Beberapa pengunjung yang mendengarnya cukup terkejut, bahkan mulai ada yang merekam kejadian tersebut. Para pengunjung terutama perempuan mulai menggunjing Carabella, sehingga membuat gadis itu malu.

“Aku bukan selingkuhannya! Dia yang merebut Varo dariku!” kelakar Carabella.

Fradhella tertawa mendengar ucapan Carabella. “Semua orang tahu jika aku mempunyai hubungan dengan Varo semenjak dua tahun lalu. Sedangkan kamu, mempunyai hubungan dengan dia semenjak dua bulan lalu. Dari mana aku merebut?”

Salah seorang gadis bahkan menarik rambut Carabella kencang. “Heh, Pelakor! Ngaca, lo itu gak ada apa-apanya dibanding Fradhella. Jangan-jangan lo ngasih tubuh lo ya buat godain Varo?”

Berbagai gunjingan semakin keras terdengar, sementara Carabella merintih kesakitan karena jambakan gadis itu. Tidak sampai di situ, seorang gadis lainnya dengan sengaja menyiram Carabella dengan jus buah naga sehingga membuat dress putih yang ia kenakan sangat kotor. Carabella benar-benar menjadi bualan masa saat ini.

Fradhella tidak mengindahkan kejadian itu. Ia memilih untuk pergi begitu saja. Hatinya terasa perih saat melihat wajah Varo apalagi Carabella. Saat hendak kembali ke parkiran seseorang menarik tangannya. Belum sempat bertanya, sebuah tamparan mendarat di pipi mulusnya.

“Lo jahat banget, Dhell. Gue gak menyangka lo bisa jadi manusia sekeji ini. Apa yang lo lakukan barusan! Lo gak lihat Carabella di bully habis-habisan sama pengunjung kafe?” tegur Cheara.

“Lo kenapa malah belain dia? Carabella memang pantas mendapatkan semua itu, bahkan itu tidak sebanding dengan apa yang gue rasakan.”

“Hahaha, jelas gue belain Carabella. Dia sahabat gue. Sedangkan lo? Ah mungkin ini saatnya lo tahu. Sebenarnya gue gak sudi temenan sama lo. Gue sengaja jadi sahabat lo untuk memanfaatkan kepopuleran lo. Dengan bersahabat sama lo, itu artinya gue bisa terkenal sama seperti lo,” ungkap Cheara yang mampu membuat Fradhella tercekat.

“Kenapa? Lo gak terima? Lo harus ingat, Dhell. Gue akan balas apa yang telah lo lakuin ke sahabat gue, Carabella.”

Setelah mengatakan hal tersebut, Cheara masuk untuk menolong Carabella. Fradhella masih membeku di tempatnya. Ia tidak menyangka jika hidupnya semenyedihkan itu.

Ia mengusap air matanya kasar, kemudian dengan kecepatan tinggi dia membelah kota pahlawan itu. Fradhella tidak peduli sekalipun ia akan mati karena tertabrak nanti. Yang terpenting saat ini ia hanya butuh ketenangan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status