Share

03. Kemarahan Zhou Chen

Pembagian pertandingan yang mengadu satu lawan satu antarpeserta sudah dikeluarkan oleh sekte Awan Angin.

Beberapa peserta mulai tersenyum, termasuk Zhou Chen.

“Hahaha ... memang aku sangat diberkati! Kamu lihat Xiuying, siapa lawanku yang pertama ini!” kata Zhou Chen sambil menunjukkan lawan pertamanya di seleksi Awan Angin ini.

[Wu Tian]

“Hah? Wu Tian? Berarti, kamu akan melawan Wang Jun–anak petani itu?” tanya Xiuying, ”aku harap kamu tidak terlalu kejam terhadapnya, Zhou Chen!” 

Xiuying terlihat khawatir mengingat tadi saja Wang Jun sudah terluka karena Zhou Chen.

“Aku akan memberinya pelajaran, Xiuying! Tapi, jangan khawatir! Aku tidak akan membuatnya terluka parah atau cacat!” ujar Zhou Chen, "aku hanya ingin dia tahu, kalau gembel tidak pantas berada di sini dan mengikuti ujian masuk sekte!"

“Berbelas kasihanlah, Wang Jun! Dia tidak seperti kita. Kau bahkan dapat melihat bahwa dirinya tidak memiliki dasar ilmu bela diri yang baik. Cukup kalahkan dia saja, ya!” pinta Xiuying.

Sayangnya, permintaaan Xiuying justru makin membuat Zhou Chen kesal dengan Wu Tian yang sangat dibela oleh Xiuying, pujaan hatinya ini.

“Ck! Akan kubuat dirimu cacat seumur hidup, Wang Jun! Berani-beraninya kamu menarik perhatian Xiuying!” geram Zhou Chen dalam hati.

Zhou Chen yang tadinya hanya ingin Wu Tian jera, jadi berubah karena permintaan Xiuying.

Sekarang, dia ingin Wu Tian menderita cacat seumur hidup, sehingga tidak bisa menarik perhatian Xiuying lagi!

“Aku mohon Zhou Chen ... jangan kamu hancurkan masa depannya!” pinta Xiuying sekali lagi.

Perempuan itu tidak menyadari permintaannya justru membuat Zhou Chen tambah kesal dengan Wu Tian. 

*****

Pertandingan demi pertandingan berlalu dengan cepat. 

Tanpa terasa, pertandingan antara Wu Tian melawan Zhou Chen akan segera dimulai.

“Berani-beraninya kamu menggunakan nama marga Wu yang sangat terkenal! Kamu harus diberi pelajaran!” ujar Zhou Chen kepada Wu Tian begitu tiba di arena pertandingan.

Wu Tian tidak menyangka akan langsung berhadapan dengan Zhou Chen yang sangat membenci dirinya.

Tadinya, Wu Tian mengira dia bisa mendapatkan lawan yang tidak terlalu sulit terlebih dahulu. Namun, melawan Zhou Chen yang merupakan salah satu keluarga kultivator terbesar akan menjadi petaka baginya.

“Aku tidak boleh menyerah! Seharusnya, aku tidak mendaftar sebagai Wu Tian tadi!” gumam Wu Tian.

“Bagaimana Wang Jun? Kalau kamu menyerah kalah dan menyembah kakiku, maka aku akan mengampuni kelancanganmu tadi terhadap Xiuying!” ujar Zhou Chen.

“Memangnya, Xiuying itu kekasihmu?” 

Wu Tian terlihat penasaran. Namun, pertanyaan polosnya justru membuat penonton yang sebagian adalah peserta seleksi tertawa mendengarnya.

Zhou Chen makin mendendam kepada Wu Tian. 

Dia menganggap pemuda desa ini telah membuatnya malu dan terhina di hadapan orang banyak.

“Akan kupatahkan salah satu tangan biar dia jera dan tidak mengejekku lagi!” tegas Zhou Chen dalam hatinya.

“Pertandingan antara Wu Tian melawan Zhou Chen dimulai!” seru pengawas seleksi tiba-tiba.

“Kesempatanmu sudah hilang Wang Jun! Sekarang, aku tidak akan lagi mengampunimu!” seru Zhou Chen yang langsung menyerang Wu Tian dengan ilmu bela diri andalan keluaraganya.

Wu Tian yang hanya belajar sedikit ilmu bela diri, beruntung masih bisa menghindari serangan dari Zhou Chen.

“Sekarang rasakan ilmu pedang dari keluarga Zhou!” kata Zhou Chen yang langsung memainkan ilmu pedangnya dengan indah.

Dia tampak tidak memberikan ruang dan waktu untuk Wu Tian dapat menyerangnya. 

Wu Tian tampak mulai kesulitan mengimbangi ilmu pedang Zhou Chen yang mengandung qi lumayan tinggi. 

Tanganya bahkan terasa kebas dan kesemutan saat pedang beradu.

“Hahaha ... aku kira kamu hebat dalam ilmu pedang! Ternyata, kamu hanya gembel yang bisa berkelahi saja, tapi tidak pintar ilmu bela diri!” kata Zhou Chen yang sudah merasa di atas angin.

Baru sekarang Wu Tian mulai menyadari perkataan paman kecilnya sebelumnya. 

Ilmu bela dirinya yang dipelajarinya ini hanya sanggup untuk berkelahi dengan orang biasa saja. 

Berhadapan dengan salah satu keluarga besar, ilmu bela dirinya yang tanpa qi ini sungguh tidak berguna sama sekali!

“Aku harus bertahan dari pemuda sombong ini!” gumam Wu Tian dalam hati.

Traang! 

Traang!

Traang!

Bunyi pedang beradu dengan keras. 

Kali ini, tubuh Wu Tian terdorong ke belakang dengan kencang. Sementara itu, pedang miliknya terlempar jauh oleh benturan keras dari pedang milik Zhou Chen.

Wu Tian yang tidak memiliki qi, jelas kalah telak dalam adu tenaga ini.

Buuk!

Sebuah tendangan dari Zhou Chen tepat mengenai dada Wu Tian, hingga ia muntah darah.

Zhou Chen benar-benar tidak mengurangi energi qi miliknya dan bermaksud membuat Wu Tian cacat seumur hidup.

“Dasar pecundang! Beraninya menghadapi kaum lemah saja!” ejek Wu Tian meski sulit bernapas.

Mendengar itu, Zhou Chen jelas semakin marah.

“Berani-beraninya kamu menghinaku? Sudah bosan hidup, ya!” Zhou Chen pun langsung menyerang Wu Tian lagi.

Posisi Wu Tian di ujung tanduk karena dia belum bisa bangun dari luka dalam yang dideritanya. 

Ujung pedang sudah mendekati dirinya, sementara badannya diam tidak bisa bergerak sama sekali.

“Mati saja kamu!!!” teriak Zhou Chen yang sudah gelap mata ingin menghabisi Wu Tian.

Peraturan seleksi Awan Angin memang tidak melarang peserta saling membunuh untuk menunjukkan kemampuan maksimalnya. 

Jadi, tidak ada hukuman untuk peserta yang menghabisi nyawa peserta lainnya. 

Semua dianggap resiko yang sudah diambil peserta seleksi, sebelum mendaftar masuk mengikuti seleksi Awan Angin ini. Terlebih, sekte ini paham sekali bahwa dunia cultivator adalah dunia tanpa belas kasihan. 

Pihak yang kuat akan menindas pihak yang lemah tanpa ampun. Semua murid harus menyadari itu.

Wu Tian sendiri tampak memejamkan matanya. Pemuda itu pasrah menunggu nasib buruk yang akan menimpanya, karena badannya masih tidak bisa digerakkan olehnya.

‘Paman, maafkan aku!’ ucap Wu Tian dalam hati.

“Berhenti!!!”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status