Share

02. Seleksi Sekte Awan Angin

Keramaian tampak di aula besar tempat seleksi penerimaan anggota baru sekte Awan Angin diadakan.

Bukan hanya warga kota Hu Nan saja yang sangat antusias mengikuti seleksi ini.

Seluruh pemuda dan pemudi berdatangan dari seluruh Kerajaan Han untuk mengikuti seleksi ini.

Terlebih, Sekte Awan Angin tidak membatasi syarat pendaftaran. Siapapun berhak untuk mengikuti seleksi ini! 

Jadi, seluruh generasi muda dari Lima Keluarga Besar, bangsawan, pendekar, bahkan rakyat jelata berkumpul di sini. 

Tidak ada yang ditolak oleh Sekte Awan Angin, sekalipun pemuda yang tidak mempunyai keahlian apapun. Mereka berhak mengikuti seleksi ini ... asalkan mereka tahu resikonya.

“Hei, pemuda gembel! Lebih baik, kamu pulang! Tempatmu bukan di sini!” Salah satu pemuda yang berpakaian rapi tiba-tiba berteriak melihat pemuda yang berpakaian lusuh di depannya. 

Dia tampak jijik melihat pemuda yang tampak sangat kotor, sampai ke wajah-wajahnya, seakan sudah tidak mandi selama berhari-hari.

Wu Tian yang ditegur oleh pemuda sombong tadi tampak tidak menghiraukannya. Dia justru tetap antusias untuk mendaftarkan diri.

Berbeda dengan penghuni keluarga besar Wu yang selalu berpakaian rapi dan bersih, Wu Tian tampak nyaman berpakaian lusuh dan kotor. Jadi, banyak yang akan menyangka dirinya hanyalah gelandangan yang tidak memiliki rumah tinggal dan biasa hidup di jalanan, termasuk pemuda sombong di hadapannya ini.

“Hei! Kau tidak dengar?! Pergi kamu!!!” Pemuda sombong yang diabaikan Wu Tian merasa terhina, hingga mendorong Wu Tian sampai terjatuh. “Kamu lebih pantas jadi gembel daripada jadi pendekar! Hahaha ....”

Namun, Wu Tian hanya diam saja.

Dia sadar bahwa dirinya tidak boleh mencari keributan atau dia akan diusir sebelum sempat mendaftarkan diri. 

Perlahan-lahan, Wu Tian kembali bangkit dan berjalan menuju ke tempat pendaftaran–mengabaikan pemuda sombong yang masih menganggapnya remeh.

“Nama?” tanya salah satu petugas pendaftaran yang juga anggota sekte Awan Angin.

“Wu Tian,” jawab Wu Tian.

“Kamu bukan berasal dari keluarga besar Wu yang terkenal itu, kan? Tidak mungkin pemuda gembel sepertimu adalah anggota keluarga Wu."

Wu Tian diam saja dan tidak merasa tersinggung dengan hinaan dari petugas pendaftaran ini. Dengan bangga, dia justru menjawab, “Aku memang dari keluarga besar Wu." 

“Hahaha …. Jangan terlalu bermimpi! Keluarga besar Wu tidak mungkin memiliki anggota keluarga seperti dirimu! Dasar gembel tidak tahu diri! Sudah, pergi sana!!!” usir petugas pendaftaran setelah mencatat nama Wu Tian.

Sayangnya, Wu Tian sama sekali tidak menyadari kalau pemuda sombong yang menghinanya tadi–mendengar itu semua dari belakang.

“Sudah gembel, mengaku-ngaku dari keluarga besar Wu yang terkenal lagi! Dasar gembel tidak tahu diri!” seru pemuda itu sambil menendang Wu Tian, hingga terjatuh berguling-guling ke arah lantai bawah markas sekte Awan Angin.

Posisi wajah Wu Tian juga ikut mendarat di lantai.

Wu Tian jelas terkejut dengan serangan dari belakang yang seperti pengecut itu. 

Diam-diam, pemuda sombong itu juga memasukkan tenaga dalam di tendangannya, hingga membuat Wu Tian terluka.

“Aku tidak sabar untuk menghabisimu di pertandingan nanti!” seru pemuda sombong ini lagi.

Wu Tian lantas menyeka sedikit darah dari bibirnya. Dia bingung dengan maksud pemuda di hadapannya ini. 

“Pertandingan apa?” tanya Wu Tian.

“Hahaha ... memang gembel ya kamu! Susah diajak bicara! Kalau mau masuk sekte Awan Angin harus melalui ujian pertama yaitu pertarungan antar peserta untuk melihat kemampuan ilmu bela diri kita!” jelas pemuda sombong ini.

Deg!

“Aku kira hanya mendaftar saja,” ujar Wu Tian polos.

“Hahaha ... kalau hanya mendaftar saja, siapa juga bisa! Lebih baik kamu mundur saja agar tidak terluka parah nanti di pertandingan!” hina pemuda ini lagi.

“Zhou Chen ... berhenti menghina orang lain!” seru suara merdu dengan nada galak kepada pemuda sombong ini. 

Pemuda sombong yang dipanggil Zhou Chen ini tidak marah ditegur keras seperti itu, malahan tampak tersenyum kepada gadis cantik yang menegurnya ini.

“Xiuying? Kamu ikut seleksi juga?” tanya Zhou Chen kepada Wei Xiuying yang berasal dari keluarga besar Wei.

Gadis cantik yang dipanggil Xiuying ini tidak menghiraukan pertanyaan Zhou Chen. Dia langsung menghampiri Wu Tian yang masih bingung dengan situasi yang dihadapinya.

“Namamu Wu Tian, kan? Apa kamu benar-benar berasal dari keluarga besar Wu?” tanya Xiuying.

Wu Tian terdiam dan terpesona dengan kecantikan Xiuying. Baru kali ini, dia melihat ada gadis yang begitu cantik dan sempurna menyapa dirinya, yang berpenampilan lusuh dan kotor.

“Hei gembel! Jangan menatap lama-lama, jawab pertanyaan Xiuying!’ seru Zhou Chen.

Wu Tian sontak tersadar. Dia baru menyadari kalau Keluarga Wu sangat terkenal di kota Hu Nan ini.

‘Apakah ini yang dimaksud paman? Aku baru tahu jika sistem penerimaan anggota baru sekte Awan Angin menggunakan sistem pertarungan antarpeserta yang telah mendaftar. Jika aku kalah karena tidak punya kemampuan bela diri ….”

“Aku bukan berasal dari keluarga besar Wu. Mana mungkin gembel seperti diriku pantas menyandang nama besar keluarga Wu?” tegas Wu Tian.

“Jadi, namamu sebenarnya siapa? Kenapa menggunakan nama Wu Tian?” tanya Xiuying penasaran. Dia bahkan memajukan wajahnya, hingga dekat sekali dengan Wu Tian.

Jelas, putra bungsu Keluarga Wu terkejut. Dia bisa mencium aroma yang harum sekali dari Xiuying, bagaikan bunga persik yang sedang bermekaran di musim semi.

“Namaku Wang Jun. Aku hanyalah anak petani yang mencoba peruntungan agar bisa lolos seleksi penerimaan murid baru sekte Awan Angin ini,” jawab Wu Tian.

“Oh begitu ... pantas kamu bingung!” Xiuying tersenyum ramahnya.

“Xiuying! Kenapa kamu dekat-dekat dengan gembel itu?” ujar Zhou Chen cemburu. Dia sudah lama tertarik dengan kecantikan gadis ini. Namun, gadis ini terlalu baik ke semua orang.

"Gembel ini sangat bau. Nanti, kamu ketularan penyakit!" tambah Zhou Chen.

Wu Tian menghela nafas panjang.

Dia tidak dikenal siapapun dari empat keluarga besar lainnya karena sejak lahir tidak pernah diumumkan. Ulang tahunnya juga tak pernah dirayakan. 

Wu Tian seperti … tidak pernah ada di keluarga besar Wu. Jadi, tidak mengherankan kalau tidak ada dari Empat Keluarga Besar yang pernah mendengar namanya. 

Keberadaannya benar-benar disembunyikan oleh Keluarga Besar Wu.

“Zhou Chen, itu hakku untuk mau dekat dengan siapa,” ujar Xiuying dengan santainya, "kamu tidak berhak melarangku untuk melakukan apapun yang kusukai, termasuk mendekati Wang Jun."

“Ck!” Zhou Chen mendecak malas sebelum mengancam Wu Tian, “Awas kamu ya, gembel! Kalau ketemu diriku akan kubuat patah semua tulangmu!”

“Tidak perlu dihiraukan ancamannya Wang Jun. Lebih baik, kamu siapkan ilmu bela dirimu yang terbaik agar bisa lolos seleksi!” ujar Xiuying.

“Kamu baik sekali ... sungguh beruntung keluarga besar Wei memiliki gadis cantik yang baik hati seperti dirimu!” puji Wu Tian.

“Hihihi ... terima kasih!” kata Xiuying sambil tertawa kecil. "Kamu juga sangat bernyali. Tidak punya kemampuan apapun tapi berani mendaftar masuk seleksi Awan Angin ini!"

“Kamu ikut seleksi Awan Angin ini juga?” 

“Aku harus masuk minimal sepuluh besar agar bisa diakui oleh keluarga besar Wei. Kalau kamu?” tanya Xiuying.

“Aku hanya ingin memperbaiki nasib keluargaku saja, Nona Xiuying!” kata Wu Tian merendah.

“Panggil aku Xiuying saja, tidak perlu pakai nona!” ujar Xiuying ramah.

"Aku harus membuktikan kepada orang tuaku kalau aku mampu lolos dalam seleksi Awan Angin ini, Xiuying!" lanjut Wu Tian.

"Memangnya kamu bisa ilmu bela diri?" tanya Xiuying lagi.

"Tidak terlalu banyak. Tapi, aku rasa cukup untuk pertandingan nanti!” kata Wu Tian dengan keyakinan penuh.

Wu Tian tidak berbohong. 

Dia mendapat sedikit pelajaran ilmu bela diri dari pamannya, Wu Chao. Walaupun tanpa qi, Wu Tian setidaknya bisa bertahan dari serangan lawan dengan sedikit ilmu bela diri.

"Xiuying, pertandingan sudah dimulai! Ayo kita ke sana!" ajak Zhou Chen mendadak.

"Kalau begitu, semoga kau berhasil, ya!" 

Xiuying memberi semangat kemudian berlalu bersama Zhou Chen.

Wu Tian terkejut saat menyadari kalau pertandingan yang diikutinya ini penuh dengan pertarungan yang mengandalkan keindahan bela diri dan pengolahan qi yang baik dalam tubuh.

Bagaimana cara Wu Tian bertahan dalam pertandingan adu ilmu bela diri ini dengan kondisi tubuhnya yang tidak bisa mengolah qi dengan baik dan benar?

“Semua peserta, segera berkumpul di arena pertandingan!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status