Mata Wu Tian membuka perlahan.
Kepalanya masih sakit dan rasa pusing di kepalanya belum hilang.
Setelah matanya mulai membiasakan melihat, tampak olehnya suasana hutan yang lebih bersahabat.
Bahkan, dia terbaring di atas tumpukan dedaunan. Padahal, seingat dirinya, dia ambruk di tanah yang basah dan kotor.
“Siapa yang memindahkan diriku ke sini? Tempat apa ini?” gumam Wu Tian.
Wu Tian mulai membiasakan matanya agar bisa melihat lebih jelas lagi.
Ternyata, dia berada di depan sebuah goa di tengah hutan. Namun, di dalam goa terlihat agak terang. Sementara itu, dia masih terbaring di atas lantai bebatuan yang dialasi dedaunan.
“Bagaimana? Kamu sudah sadar anak muda?”
Terdengar suara merdu menegurnya dari dalam goa yang terlihat terang ini.
“Siapa kamu?” tanya Wu Tian.
“Seharusnya kamu sudah tahu siapa aku? Bukannya kamu lagi mencariku?” tanya suara merdu ini lagi.
“Tidak mungkin kamu ini Witch Beast!” seru Wu Tian.
“Hihihi ... memangnya, menurut kamu Witch Beast itu seperti apa?”
“Witch Beast pasti menyeramkan! Kalau tidak menyeramkan, tidak mungkin semua cultivator takut terhadapnya!” ujar Wu Tian.
“Hihihi ... tapi kenapa kamu tidak takut pada Witch Beast?” tanya suara ini lagi.
“Semua takut kepada Witch Beast yang melegenda! Tapi, hidup dan matiku sudah tidak kupedulikan lagi! Aku terus menerus menerima hinaan keji, bahkan dari orang tuaku sendiri!” ujar Wu Tian.
“Ada perlu apa kamu mencari Witch Beast, anak muda?”
“Semula, aku ingin menyerap habis energi Witch Beast agar bisa memperbaiki kerusakan pengolahan qi dalam tubuhku. Tapi, sekarang, aku tidak ingin lagi! Witch Beast tidak bersalah padaku, tidak seharusnya aku bersikap kejam padanya seperti orang-orang yang bersikap kejam padaku!”
Ada keheningan setelah ucapan Wu Tian, hingga akhirnya suara asing itu kembali terdengar.
“Baiklah anak muda! Aku sudah menduga dari awal kalau kamu adalah pemuda yang baik hati! Maka, aku menolongmu dari kematian yang hampir merenggutmu!”
“Tunggu! Tapi, kamu siapa?” tanya Wu Tian.
“Kamu sudah tahu kalau aku ini siapa ... jadi kamu tidak perlu bertanya lagi!”
Wu Tian yang kebingungan memilih diam saja.
Tidak mungkin yang berada di dalam goa itu adalah Witch Beast, kan?
Konon kabar yang beredar tidak pernah menyebutkan kalau Witch Beast bersuara merdu.
Witch Beast selalu digambarkan menyeramkan dan sadis. Lantas, siapakah pemilik suara merdu yang berada di dalam goa di tengah Hutan Misterius ini?
Benarkah sosok ini adalah Witch Beast yang ditakuti cultivator di seluruh negeri, ternyata sebaik ini?
“Aku tidak tahu dirimu siapa ... tapi, aku tahu dari suara merdumu kalau kamu masih gadis muda! Tidak mungkin dirimu adalah Witch Beast yang ditakuti oleh semua cultivator!”
Wu Tian menghela nafas sebelum kembali berkata, “Mohon jangan mempermainkanku!”
Wu Tian sudah begitu lelah dengan perjalanannya malam ini. Jadi, dia tidak ingin bermain-main lagi.
Jika benar pemilik suara merdu ini adalah Witch Beast, dia akan memancing sosoknya keluar dari goa!
“Jadi, bagaimana bentuk Witch Beast menurut dirimu, anak muda?” tanya pemilik suara merdu– menguji imajinasi Wu Tian.
“Witch Beast itu makhluk penyihir yang rupanya menyeramkan. Dia akan langsung menghisap qi cultivator sampai habis, tanpa ampun ... bahkan mungkin menjadikan mayat cultivator sebagai makanannya! Itu yang sering aku dengar saat berada di kota Hu Nan! Tapi, menurutku yang pasti, Witch Beast tidak bisa berbicara dan bersuara merdu seperti dirimu!” jelas Wu Tian, yang menanggapi pertanyaan dari pemilik suara merdu ini.
“Hebat sekali! Aku sendiri tidak menyangka kalau Witch Beast itu sedemikian menakutkannya bagi penduduk kota Hu Nan! Pantas, tidak ada seorangpun yang berani mendekati Hutan Misterius ini, ternyata itu sebabnya!” seru suara merdu ini, "aku sendiri tidak pernah menyebarkan rumor seperti itu!"
“Tidak perlu kamu sebarkan rumor ini, semua sudah berjalan dengan sendirinya! Kamu ini sebenarnya siapa?” tanya Wu Tian penasaran.
“Hihihi ... masih penasaran ya?” kata suara merdu ini sambil tertawa kecil, tapi tidak ingin keluar dari dalam goa.
“Aku masih belum bisa bangun karena tubuhku sepertinya ditotok olehmu! Jadi, wajar kalau aku menanyakan siapa dirimu!” ujar Wu Tian dengan kesal karena tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan olehnya.
“Aku harus memastikan terlebih dahulu kalau dirimu ini adalah pemuda baik-baik, bukan cultivator jahat yang bermaksud mencuri qi!” ujar pemilik suara merdu ini memberikan alasannya.
“Mana ada cultivator yang berani mendekati Hutan Misterius ... mereka juga takut qi mereka dihisap habis oleh Witch Beast! Lagian, bagaimana mungkin mereka bisa mencuri qi yang tidak diketahui keberadaannya!” seru Wu Tian penuh kemarahan, karena masih saja belum dibebaskan totokan yang dilakukan oleh pemilik suara merdu.
“Bisa saja kalau ada cultivator yang nekad memasuki hutan ini! Buktinya, kamu saja yang tidak punya kemampuan apa-apa dan bukan cultivator berani memasuki hutan yang menyesakkan dada ini!” seru suara merdu ini tidak mau kalah. "Bahkan sudah kesulitan bernafas pun, masih kamu paksakan untuk masuk lebih dalam untuk menemukan qi yang kamu inginkan!"
“Aku tidak memiliki qi, jadi aku tidak takut sama sekali terhadap Witch Beast! Seharusnya dia yang takut denganku! Tolong lepaskan totokanku Nona!” ujar Wu Tian yang masih saja terbaring kaku.
“Nona? Memangnya kamu yakin aku ini masih muda? Bisa saja aku hanya nenek-nenek keriput bersuara merdu!” sambung sosok suara merdu ini.
“Baiklah kalau begitu Nek ... Bisa nenek bukakan totokan di tubuhku?” ujar Wu Tian dengan santainya sambil mengejek dengan nada halus.
“Kamuuu ....!!!”
“Kamuuu ....!!!” Terdengar suara geraman bercampur kesal dan marah dari dalam goa.“Kenapa kamu memanggilku Nek?” “Bukannya kamu yang bilang kalau kamu ini nenek-nenek?” tanya Wu Tian dengan santainya, tanpa merasa bersalah apa-apa.“Aku tidak bilang kalau aku ini nenek-nenek ... aku hanya bilang bisa saja kalau aku ini nenek-nenek!” seru pemilik suara merdu ini. Tapi, kali ini suara dari dalam goa penuh kemarahan.“Kalau begitu, bisa bukakan totokan darimu ini Nona muda yang baik hati?” bujuk Wu Tian dengan suara yang lebih pelan.Wu Tian sadar, hanya gadis di dalam goa ini yang bisa membukakan totokan tubuhnya. Jika dia terus-terusan marah terhadap gadis ini, bisa saja gadis ini pergi meninggalkan dirinya sendirian di tengah hutan tanpa tubuhnya bisa bergerak sama sekali.Apabila terjadi demikian, sangat berbahaya untuknya karena dia belum mengetahui situasi hutan misterius ini.‘Aku harus bisa membujuk gadis ini membuka totokan di tubuhku ini agar akau bisa bergerak lagi,’ pikir
Wu Tian yang masih tidak bisa bergerak dibuat makin bingung dengan perubahan sikap dari pemilik suara merdu saat menyebut nama ayahnya. “Aku kenal ayahmu, tapi sudah lama sekali saat aku masih menjadi Peri Cultivator!” ujar pemilik suara merdu ini.“Peri Cultivator? Aku baru dengar kalau cultivator punya peri?” tanya Wu Tian heran, "Tidak masuk akal!"“Terserah kamu percaya atau tidak, Wu Tian. Aku tidak peduli! Sekarang, sudah tidak ada lagi cultivator yang mempunyai peri dalam kehidupan mereka. Tapi, zaman dahulu, mereka sangat bergantung kepada peri untuk membantu mereka meningkatkan qi mereka!” ujar sosok ini.“Aku tidak pernah dengar kalau cultivator mempunyai peri. Tidak mungkin perkataanmu ini benar!’ Wu Tian tidak percaya. Jika benar yang dikatakannya, seharusnya ada di pelajaran sejarah atau sastra, bukan?“Terserah padamu! Tapi, kami ini benar-benar ada sampai Cultivator merasa hebat dan tidak memerlukan diri kami lagi!” Alis Wu Tian mengerut. Dia memijit kepalanya yang t
Kondisi Wu Tian ternyata cukup parah. Terlebih, dia terluka saat berhadapan dengan Zhou Chen.Saat kembali ke rumahnya, Wu Tian masih belum merasakan sakit akibat tendangan Zhou Chen ini. Namun, ternyata luka di tubuhnya juga sangat parah. Pamannya juga tidak menyadari itu karena Wu Tian tidak memperlihatkan lukanya itu sama sekali.Di sisi lain, Yueyin juga tidak menyangka kalau luka Wu Tian cukup parah. Bahkan, pemuda ini bisa bertahan hidup di Hutan Terlarang saja sudah merupakan keajaiban. “Yueyin?”“A–ah, maaf. Aku sedang memperhatikan lukamu, Wu Tian.”Yueyin pun mulai melakukan tugasnya untuk menyembuhkan luka di tubuh Wu Tian.Menyembuhkan luka sosok bukan Cultivator tidak akan melanggar sumpah Yueyin sebagai peri yang hanya khusus melayani Cultivator. Jadi, ini bukan masalah besar.“Apa sulit untuk disembuhkan?” tanya Wu Tian penasaran."Tidak. Tapi, lukamu ternyata parah sekali, Wu Tian! Kamu dapat luka parah ini dari mana?" tanya Yueyin."Zhou Chen dari keluarga Zhou yang
Kegembiraan tiba-tiba berubah menjadi kepanikan yang luar biasa ketika Wu Tian mulai tidak sadarkan diri."Wu Tian! Sadarlah, Wu Tian! Jangan mati!" seru Yueyin yang panik melihat kondisi Wu Tian yang kritis.Energi qi yang disalurkannya ke tubuh Wu Tian tidak banyak membantu.Wu Tian masih terbaring pucat dengan kondisi yang sangat mengkhawatirkan."Apa yang salah? Yueyin, ayo berpikir! Cultivator yang baik seperti Wu Tian akan mati apabila aku tidak mengambil tindakan segera!" pikir Yueyin yang berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi.Tidak ada yang salah saat dia menyalurkan qi dan seharusnya tidak akan muncul kejadian yang menimpa Wu Tian seperti ini. Tapi, mengapa begini?"Pusaka! Kenapa aku melupakan pusaka yang bisa menyembuhkan segalanya ini?!" seru Yueyin sambil mencari sesuatu yang disebut pusaka olehnya di dalam goa besar–tempatnya berada sebelumnya.Pusaka Peri Cultivator merupakan pusaka khusus yang dapat menyembuhkan apa saja. Bahkan, itu dapat ditempa menjadi apa
"Kamu akan pergi dengan kondisi sekarang atau mengubah dirimu jadi kecil, Yueyin?" tanya Wu Tian saat mereka bersiap untuk berangkat ke Desa Lan Tzi.Entah mengapa remaja laki-laki itu bersemangat setelah mendapat konfirmasi mengenai keberadaan peri kultivator lain. Dengan mata berbinar, Wu Tian menunggu jawaban Yueyin. "Hufh!" hela peri kultivator itu bingung, "baiknya, bagaimana menurutmu, Wu Tian?" Yueyin menatap mata Wu Tian seketika, hingga membuat laki-laki itu bingung juga menjawab pertanyaannya. "Terserah kamu, Yueyin! Aku setuju saja bentuk apa yang kamu inginkan!" ujarnya kemudian. "Aku ingin melangkahkan kaki menyusuri Negeri Han ini. Jadi, aku ambil bentuk peri hutan saja seperti wujudku yang sekarang!" seru Yueyin dengan keyakinan penuh. "Asyik! Berarti aku ditemani wanita cantik sepanjang perjalanan?!" ujar Wu Tian dengan gembira sambil memeluk Yueyin tanpa disadarinya. "Cih! Maunya!" Yueyin berpura-pura kesal padahal hatinya sedang senang. Untuk pertama kalinya
"Kita sudah sampai, Yueyin!" kata Wu Tian saat mereka sudah berada di pinggiran kota Hu Nan. "Cepat sekali, ya!" ujar Yueyin.Wu Tian mengangguk. Perjalanan ke sana memang tidak memakan waktu lama karena Hutan Terlarang terletak tidak jauh dari pinggiran Kota Hu Nan.Walaupun sebenarnya perjalanan ke Desa Lan Tzi mempunyai arah yang berbeda dengan perjalanan ke Kota Hu Nan. Akan tetapi, Yueyin mengikuti keinginan Wu Tian untuk ke kota ini terlebih dahulu-- agar pemuda ini merasa bebas melakukan perjalanan tanpa beban. Hanya saja, Wu Tian heran begitu menyadari wajah Yueyin yang berseri-seri saat mereka memandang kota Hu Nan dari kejauhan. Padahal, tadi Yueyin yang bersikeras melarangnya untuk kembali ke sini."Kamu belum pernah ke Kota Hu Nan?" tanya Wu Tian pada akhirnya. "Sudah Wu Tian, tapi itu dulu saat masih mengikuti Wu Jin! Sekarang kota ini sangat maju dan ramai!" seru Yueyin sambil terus saja melihat pemandangan kota yang membuat dirinya takjub. "Kota Hu Nan sekarang ter
Wu Tian sontak tersentak kaget begitu pundaknya ditepuk oleh Yueyin. "Hah! Apa-apan kamu Yueyin, bikin kaget saja!" seru Wu Tian. "Ssst ..." Yueyin berdesis menyuruh Wu Tian berhenti bersuara, lalu menarik tangan Wu Tian bersenbunyi kembali di balik pepohonan. Zhou Chen yang mendengar suara aneh pun memalingkan wajahnya untuk melihat sumber suara. Tapi, dia tidak melihat siapa pun. Wajah Zhou Chen terlihat mulai ketakutan dan agak pucat pasi. "Kenapa bocah setan itu? Kok sekarang wajahnya pucat seperti itu? Ke mana hilangnya wajah sombongnya sebelumnya?" bisik Wu Tian, bingung. Yueyin menggelengkan kepala."Kita biarkan saja, Wu Tian! Tujuanmu ke sini kan hanya untuk bertemu paman Cao dan mengambil pakaianmu saja, bukan mengikuti bocah setan ini," ujar Yueyin mengingatkan Wu Tian bahayanya mengikuti Zhou Chen. "Tapi, aku penasaran, Yueyin! Aku menduga ini ada hubungannya dengan kulivasi kegelapan yang hampir membunuhku. Jadi, aku harus mengetahui tujuan bocah setan ini!" tegas
"Bagaimana, paman Cao? Apa Yueyin baik-baik saja?" tanya Wu Tian begitu dia berhasil menemui pamannya di beranda belakang rumah besar keluarga Wu."Siapa dia, Tian'er? Apa kamu berencana untuk kembali ke rumah ini?" tanya Wu Cao. "Tidak, paman Cao! Aku ada urusan yang lebih penting yang menyangkut kelangsungan hidupku! Untuk Yueyin, dia adalah temanku yang menolongku saat aku terluka parah oleh serangan Zhou Chen," ujar Wu Tian. "Kamu terluka? Serangan Zhou Shen sepertinya tidak berbahaya," kata Wu Cao yang bingung Wu Tian bisa terluka. "Zhou Chen mempelajari kultivasi kegelapan, paman Cao! Tadi sebelum ke sini, aku dan Yueyin mengikutinya hingga ke belakang kota. Ternyata, ada sosok kegelapan yang datang menemuinya yang membuat Yueyin kesulitan bernafas. Jadi, aku tidak tahu lagi apa yang sedang terjadi. Aku lebih mementingkan nyawa Yueyin untuk kubawa ke sini." Wajah Wu Tian masih saja panik. Bila terjadi apa-apa pada Yueyin, Wu Tian tidak bisa memaafkan dirinya. "Yueyin baik-b