“Dasar anak tidak tahu diri!!!” seru Wu Jian penuh kemarahan.
Sebagai ayah Wu Tian dan tetua keluarga Wu dia begitu malu mendengar kabar hari ini.
Sebenarnya, Wu Cao langsung membawa Wu Tian pulang dari markas sekte Awan Angin atas seizin Patriark Mao Zhen yang merupakan kenalan baiknya.
Namun, dia tidak menyangka bila Wu Jian sudah menunggu mereka.
Ternyata kabar keturunan dari keluarga besar Wu yang tidak bisa berkultivasi menyebar begitu cepat!
“Da’ge ... aku harap kamu memberikan keringanan hukuman kepada Tian’er,” ujar Wu Cao berusaha menyelamatkan Wu Tian dari amukan orang tuanya ini.
Wu Tian yang tahu dirinya bersalah, diam saja melihat kemarahan ayahnya.
Walaupun dia kesal terhadap ayahnya yang sama sekali tidak mempedulikan hidupnya, namun sekarang bukan saat yang tepat untuk berdebat dengan ayahnya ini.
Apalagi, Wu Jian sekarang dalam kemarahan yang teramat besar. Siapapun tidak akan didengarkan olehnya, termasuk juga Wu Cao.
“Kamu telah mempermalukan nama besar keluarga kita! Keluarga Wu yang terkenal dengan cultivator hebatnya ternyata menyimpan seorang pecundang!” seru Wu Jian dengan kemarahan besar.
Tidak henti-hentinya Wu Jian memarahi dan menghina Wu Tian, seakan Wu Tian bukan anak kandungnya sama sekali.
Wu Tian sebenarnya menahan amarah yang menumpuk.
Tapi, mengingat paman kecilnya ini yang sudah cukup dibuat susah olehnya hari ini, Wu Tian memilih untuk menahan diri dan tidak menyela perkataan ayahnya ini.
“Da’ge ... biar bagaimanapun, Wu Tian adalah darah dagingmu sendiri! Kenapa kamu tega mengatakan dirinya pecundang!” Wu Cao sangat tidak setuju dengan perkataan Wu Jian.
Tapi, Wu Jian adalah pemimpin besar dari keluarga Wu yang tidak boleh ditentang siapapun. Dia tidak peduli pendapat siapapun, bahkan dari adiknya sendiri!
“Aku tidak akan mengakui anak yang tidak bisa berkultivasi! Memalukan nama besar keluarga saja!” ujarnya penuh kemarahan.
Wu Jian tidak bergeming dengan perkataan Wu Cao yang memintanya untuk tidak menghina dan bertindak kasar terhadap Wu Tian.
Ucapan Wu Jian membuat Wu Cao mengepalkan tangannya.
Biar bagaimanapun, Wu Cao yang paling mengetahui kalau Wu Tian sudah berusaha keras membuktikan dirinya terhadap ayahnya ini agar bisa dianggap anak kembali.
Wu Tian sangat menyayangi orang tuanya walaupun dia telah dibuang dan tidak dihiraukan sama sekali oleh orang tuanya karena dianggap aib besar bagi keluarga besar Wu yang sangat memalukan.
Kejadian di sekte Awan Angin sebenarnya bukanlah mutlak kesalahan Wu Tian. Seandainya saja ayahnya berbaik hati memberi pengertian kepada Wu Tian dan menyayanginya, mungkin Wu Tian tidak akan nekad mendaftarkan diri ke sekte tersebut.
“Ada apa dengan dirimu da’ge? Kenapa kamu sangat membenci Tian’er? Anak ini tidak salah! Proses kelahiran dirinya yang salah yang membuat dantiannya rusak!” kata Wu Cao mengingatkan Wu Jian.
Kelahiran Wu Tian memang tidak wajar. Entah apa yang terjadi. Para tabib bahkan kesulitan saat mengeluarkannya dulu. Ketika mereka berhasil pun, dantian dan meredian Wu Tian menjadi rusak, padahal sebelumnya baik-baik saja.
Wu Tian sebenarnya tidak terlahir cacat kultivasi, tapi kesalahan yang dilakukan saat persalinan membuat keponakannya itu kehilangan harapan untuk berkultivasi seperti semua anggota keluarga besar Wu.
Tapi, mengapa anak yang tidak tahu apa-apa itu, diperlakukan kejam?
Wu Cao benar-benar marah terhadap kakak tertuanya ini! Sedari kecil, sang kakak tidak pernah menyayangi Wu Tian atau mengakuinya. Hanya Wu Cao yang peduli dan merawat Wu Tian seperti anaknya sendiri.
Bahkan istri kakaknya juga ikut-ikutan membenci Wu Tian.
Hal yang sungguh aneh karena seorang ibu biasanya akan lebih sayang ke anaknya sendiri, apapun yang terjadi!
Melihat semua ini, Wu Tian hanya tertunduk dengan perasaan sedih.
Baru kali ini dia merasakan dihina dengan kejam oleh ayah kandungnya sendiri tanpa dirinya bisa membela diri.
“Kamu tidak perlu ikut campur, Wu Cao! Aku sudah bersabar dengan anak ini dengan memberinya tempat tinggal dan kehidupan yang mewah. Tapi, apa balasannya? Dia mempermalukan nama besar keluarga kita!”
Tadinya Wu Jian hanya tidak suka kepada Wu Tian karena menganggap anak kandungnya ini hanyalah beban di keluarga besar Wu. Namun sekarang, dia sangat membenci Wu Tian karena telah membongkar aib besar yang telah dijaganya selama belasan tahun ini. Seandainya, dia bisa membuang Wu Tian….
“Ayah ... kenapa kamu begitu kejam terhadapku?” tanya Wu Tian yang akhirnya tidak bisa menahan dirinya lagi.
“Kejam? Dunia cultivator memang kejam! Kamu terlalu mengikuti kemauanmu sendiri! Sudah tidak bisa berkultivasi, bukannya memperdalam ilmu sastra agar bisa berguna di pemerintahan, malahan terus malas-malasan!” marah Wu Jian.
Menyadari keadaan yang semakin memanas, Wu Cao pun segera melerai.
“Tian’er ... sudah! Kamu segera bersihin dirimu dan pergi tidur!”
Wu Tian kali ini menuruti perintah Wu Cao. Menurutnya, pamannya ini benar. Tidak ada gunanya berdebat dengan ayahnya yang keras kepala dan merasa benar dengan tindakannya.
“Tunggu!!!”
Teriakan Wu Jian sontak menghentikan langkah Wu Tian.
“Mulai sekarang, kamu tidak tidur di kediaman keluarga besar Wu lagi! Kamu tidur bersama pelayan!”
Perintah Wu Jian sontak membuat kaget Wu Cao.
“Da’ge ... kenapa kamu begitu kejam terhadap Tian’er?”
Wu Cao merasa tidak berdaya mencegah perintah yang tidak masuk akal ini.“Aku sudah bilang kalau kamu jangan ikut campur Cao’er! Ini urusanku dengan anak tidak tahu diri itu!” kata Wu Jian dengan tegas.
Wu Tian yang terus-terusan bersabar, hingga akhirnya tidak tahan lagi dengan penghinaan ayahnya ini! Terlebih, dia memperlakukan Paman Cao dengan buruk.
“Aku tidak perlu ayah dan ibu, Paman. Aku tidak perlu tinggal di keluarga besar Wu yang terhormat ini! Aku akan angkat kaki sekarang juga dari rumah terkutuk ini!” kata Wu Tian dengan emosi yang meluap.
“Hahaha ... bagus! Itu yang kuharapkan dari dulu!” seru Wu Jian tanpa rasa simpati sedikit pun.
“Tian’er, pertimbangkan baik-baik keputusanmu,“ bujuk Wu Cao mencoba membujuk Wu Tian walaupun dia tahu Wu Tian mempunyai watak yang sama kerasnya dengan Wu Jian.
“Aku akan datang kembali dengan kekuatan yang berpuluh-puluh kali lipat dari kalian!” kata Wu Tian kepada Wu Jian. "Ingat itu!"
“Tian’er! Pertimbangkan lagi keputusanmu! Hari sudah menjelang malam, kamu mau tidur di mana kalau keluar dari sini?”
Wu Cao kembali berusaha membujuk keponakannya. Namun, Wu Tian tampak tak bisa diganggu gugat. Anak itu terus menatap lurus Wu Jian dengan berjuta makna.
“Biarkan saja dia! Aku mau lihat dari mana dia akan memperoleh kekuatan yang berpuluh-puluh kali lipat dari kita!” hina Wu Jian lagi.
Setelah Wu Jian berucap demikian, Wu Cao tampak menggeleng lemas. Dia kembali menatap keponakannya yang sudah berjalan mendekatinya.
"Selamat tinggal Paman Cao! Terima kasih sudah merawatku selama ini ... budi baikmu tidak akan aku lupakan!" kata Wu tian sambil memeluk pamannya.
Setelah itu, Wu Tian pun pergi dari kediaman keluarga besar Wu tanpa menoleh ke belakang lagi.
Harapan Wu Tian hanya satu.
Membuktikan kepada ayah dan ibunya serta seluruh Keluarga Besar Wu, kalau dirinya mampu berkultivasi lebih baik daripada mereka.
"Aku tidak boleh menyerah hanya karena ayah dan ibu membenciku! Aku harus mencapai kultivasi sempurna untuk diriku sendiri, dan bukan untuk orang lain!"
“Tunggu Tian’Er! Kamu mau ke mana?” tanya Wu Cao khawatir.
Wu Tian pun menunduk pada sang paman.
“Hutan Terlarang, Paman!”
Hutan Terlarang. Sesuai namanya, hutan ini menyimpan misteri dan hal berbahaya yang membuat siapapun tidak berani memasuki hutan ini, terutama para kultivator yang memiliki qi tinggi.Mereka selalu ragu-ragu untuk memasuki hutan ini karena keberadaan Witch Beast yang dikabarkan bisa menyerap energi qi dari cultivator sampai tidak bersisa sama sekali.Tidak ada yang tahu kapan rumor tentang witch Beast ini beredar di Kota Hu Nan. Yang jelas, rumor ini bahkan membuat para pejabat setempat tidak berani melakukan pembangunan di Hutan Terlarang.Mereka takut mengusik keberadaan Witch Beast dan menambah masalah bagi kelangsungan hidup penduduk di kota Hu Nan.Witch Beast yang terancam bahaya dianggap lebih membahayakan kota Hu Nan daripada Witch Beast yang hidup tenang di Hutan Terlarang.Toh, para kultivator terbaik dari Lima Keluarga besar di kota Hu Nan tidak berani masuk ke hutan ini untuk membuktikan keberadaan Witch Beast yang telah menjadi legenda di kota Hu Nan.Mereka lebih mengam
Mata Wu Tian membuka perlahan. Kepalanya masih sakit dan rasa pusing di kepalanya belum hilang.Setelah matanya mulai membiasakan melihat, tampak olehnya suasana hutan yang lebih bersahabat. Bahkan, dia terbaring di atas tumpukan dedaunan. Padahal, seingat dirinya, dia ambruk di tanah yang basah dan kotor.“Siapa yang memindahkan diriku ke sini? Tempat apa ini?” gumam Wu Tian.Wu Tian mulai membiasakan matanya agar bisa melihat lebih jelas lagi. Ternyata, dia berada di depan sebuah goa di tengah hutan. Namun, di dalam goa terlihat agak terang. Sementara itu, dia masih terbaring di atas lantai bebatuan yang dialasi dedaunan.“Bagaimana? Kamu sudah sadar anak muda?”Terdengar suara merdu menegurnya dari dalam goa yang terlihat terang ini.“Siapa kamu?” tanya Wu Tian.“Seharusnya kamu sudah tahu siapa aku? Bukannya kamu lagi mencariku?” tanya suara merdu ini lagi.“Tidak mungkin kamu ini Witch Beast!” seru Wu Tian.“Hihihi ... memangnya, menurut kamu Witch Beast itu seperti apa?” “Wi
“Kamuuu ....!!!” Terdengar suara geraman bercampur kesal dan marah dari dalam goa.“Kenapa kamu memanggilku Nek?” “Bukannya kamu yang bilang kalau kamu ini nenek-nenek?” tanya Wu Tian dengan santainya, tanpa merasa bersalah apa-apa.“Aku tidak bilang kalau aku ini nenek-nenek ... aku hanya bilang bisa saja kalau aku ini nenek-nenek!” seru pemilik suara merdu ini. Tapi, kali ini suara dari dalam goa penuh kemarahan.“Kalau begitu, bisa bukakan totokan darimu ini Nona muda yang baik hati?” bujuk Wu Tian dengan suara yang lebih pelan.Wu Tian sadar, hanya gadis di dalam goa ini yang bisa membukakan totokan tubuhnya. Jika dia terus-terusan marah terhadap gadis ini, bisa saja gadis ini pergi meninggalkan dirinya sendirian di tengah hutan tanpa tubuhnya bisa bergerak sama sekali.Apabila terjadi demikian, sangat berbahaya untuknya karena dia belum mengetahui situasi hutan misterius ini.‘Aku harus bisa membujuk gadis ini membuka totokan di tubuhku ini agar akau bisa bergerak lagi,’ pikir
Wu Tian yang masih tidak bisa bergerak dibuat makin bingung dengan perubahan sikap dari pemilik suara merdu saat menyebut nama ayahnya. “Aku kenal ayahmu, tapi sudah lama sekali saat aku masih menjadi Peri Cultivator!” ujar pemilik suara merdu ini.“Peri Cultivator? Aku baru dengar kalau cultivator punya peri?” tanya Wu Tian heran, "Tidak masuk akal!"“Terserah kamu percaya atau tidak, Wu Tian. Aku tidak peduli! Sekarang, sudah tidak ada lagi cultivator yang mempunyai peri dalam kehidupan mereka. Tapi, zaman dahulu, mereka sangat bergantung kepada peri untuk membantu mereka meningkatkan qi mereka!” ujar sosok ini.“Aku tidak pernah dengar kalau cultivator mempunyai peri. Tidak mungkin perkataanmu ini benar!’ Wu Tian tidak percaya. Jika benar yang dikatakannya, seharusnya ada di pelajaran sejarah atau sastra, bukan?“Terserah padamu! Tapi, kami ini benar-benar ada sampai Cultivator merasa hebat dan tidak memerlukan diri kami lagi!” Alis Wu Tian mengerut. Dia memijit kepalanya yang t
Kondisi Wu Tian ternyata cukup parah. Terlebih, dia terluka saat berhadapan dengan Zhou Chen.Saat kembali ke rumahnya, Wu Tian masih belum merasakan sakit akibat tendangan Zhou Chen ini. Namun, ternyata luka di tubuhnya juga sangat parah. Pamannya juga tidak menyadari itu karena Wu Tian tidak memperlihatkan lukanya itu sama sekali.Di sisi lain, Yueyin juga tidak menyangka kalau luka Wu Tian cukup parah. Bahkan, pemuda ini bisa bertahan hidup di Hutan Terlarang saja sudah merupakan keajaiban. “Yueyin?”“A–ah, maaf. Aku sedang memperhatikan lukamu, Wu Tian.”Yueyin pun mulai melakukan tugasnya untuk menyembuhkan luka di tubuh Wu Tian.Menyembuhkan luka sosok bukan Cultivator tidak akan melanggar sumpah Yueyin sebagai peri yang hanya khusus melayani Cultivator. Jadi, ini bukan masalah besar.“Apa sulit untuk disembuhkan?” tanya Wu Tian penasaran."Tidak. Tapi, lukamu ternyata parah sekali, Wu Tian! Kamu dapat luka parah ini dari mana?" tanya Yueyin."Zhou Chen dari keluarga Zhou yang
Kegembiraan tiba-tiba berubah menjadi kepanikan yang luar biasa ketika Wu Tian mulai tidak sadarkan diri."Wu Tian! Sadarlah, Wu Tian! Jangan mati!" seru Yueyin yang panik melihat kondisi Wu Tian yang kritis.Energi qi yang disalurkannya ke tubuh Wu Tian tidak banyak membantu.Wu Tian masih terbaring pucat dengan kondisi yang sangat mengkhawatirkan."Apa yang salah? Yueyin, ayo berpikir! Cultivator yang baik seperti Wu Tian akan mati apabila aku tidak mengambil tindakan segera!" pikir Yueyin yang berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi.Tidak ada yang salah saat dia menyalurkan qi dan seharusnya tidak akan muncul kejadian yang menimpa Wu Tian seperti ini. Tapi, mengapa begini?"Pusaka! Kenapa aku melupakan pusaka yang bisa menyembuhkan segalanya ini?!" seru Yueyin sambil mencari sesuatu yang disebut pusaka olehnya di dalam goa besar–tempatnya berada sebelumnya.Pusaka Peri Cultivator merupakan pusaka khusus yang dapat menyembuhkan apa saja. Bahkan, itu dapat ditempa menjadi apa
"Kamu akan pergi dengan kondisi sekarang atau mengubah dirimu jadi kecil, Yueyin?" tanya Wu Tian saat mereka bersiap untuk berangkat ke Desa Lan Tzi.Entah mengapa remaja laki-laki itu bersemangat setelah mendapat konfirmasi mengenai keberadaan peri kultivator lain. Dengan mata berbinar, Wu Tian menunggu jawaban Yueyin. "Hufh!" hela peri kultivator itu bingung, "baiknya, bagaimana menurutmu, Wu Tian?" Yueyin menatap mata Wu Tian seketika, hingga membuat laki-laki itu bingung juga menjawab pertanyaannya. "Terserah kamu, Yueyin! Aku setuju saja bentuk apa yang kamu inginkan!" ujarnya kemudian. "Aku ingin melangkahkan kaki menyusuri Negeri Han ini. Jadi, aku ambil bentuk peri hutan saja seperti wujudku yang sekarang!" seru Yueyin dengan keyakinan penuh. "Asyik! Berarti aku ditemani wanita cantik sepanjang perjalanan?!" ujar Wu Tian dengan gembira sambil memeluk Yueyin tanpa disadarinya. "Cih! Maunya!" Yueyin berpura-pura kesal padahal hatinya sedang senang. Untuk pertama kalinya
"Kita sudah sampai, Yueyin!" kata Wu Tian saat mereka sudah berada di pinggiran kota Hu Nan. "Cepat sekali, ya!" ujar Yueyin.Wu Tian mengangguk. Perjalanan ke sana memang tidak memakan waktu lama karena Hutan Terlarang terletak tidak jauh dari pinggiran Kota Hu Nan.Walaupun sebenarnya perjalanan ke Desa Lan Tzi mempunyai arah yang berbeda dengan perjalanan ke Kota Hu Nan. Akan tetapi, Yueyin mengikuti keinginan Wu Tian untuk ke kota ini terlebih dahulu-- agar pemuda ini merasa bebas melakukan perjalanan tanpa beban. Hanya saja, Wu Tian heran begitu menyadari wajah Yueyin yang berseri-seri saat mereka memandang kota Hu Nan dari kejauhan. Padahal, tadi Yueyin yang bersikeras melarangnya untuk kembali ke sini."Kamu belum pernah ke Kota Hu Nan?" tanya Wu Tian pada akhirnya. "Sudah Wu Tian, tapi itu dulu saat masih mengikuti Wu Jin! Sekarang kota ini sangat maju dan ramai!" seru Yueyin sambil terus saja melihat pemandangan kota yang membuat dirinya takjub. "Kota Hu Nan sekarang ter