Perginya Istri Manis Sang Pewaris

Perginya Istri Manis Sang Pewaris

Oleh:  Komalasari  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
22 Peringkat
129Bab
5.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menjalani rumah tangga bersama pria tampan dan kaya raya, ternyata tidak membuat Majandra merasa bahagia. Terlebih, hubungan mereka sebatas pernikahan bisnis tanpa cinta dan sang suami berselingkuh dengan wanita lain. Oleh sebab itu, Majandra memutuskan berlibur ke Maldives untuk menjaga kewarasan. Namun, siapa sangka, dia justru bertemu dan melakukan dosa sesaat dengan Damien Curtis--pria asing yang Majandra kira tak akan dijumpai lagi... Sayangnya, ia salah! Di tengah penyesalan, Majandra pun akhirnya tahu bahwa Damien adalah putra dari sahabat dekat ayah mertuanya...!

Lihat lebih banyak
Perginya Istri Manis Sang Pewaris Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Amea81
bikin candu bacanya, suka sekali sama ketegasan Majandra pergi dari suami kulkas kang selingkuh itu
2024-01-22 14:51:02
0
user avatar
Rosemala
cerita yang menarik, semangat terus kak
2024-01-19 07:24:07
1
user avatar
Biru Gerimis
Majandra lebih cocok dengan Damien... Semangat, Kak Author...
2024-01-19 07:24:02
1
user avatar
Fazluna
Dari judulnya aja udah menarik, semangat
2024-01-19 06:32:44
1
user avatar
Ayaya Malila
Aku tim Damien. Hempaskan Alex, kasih ke aku aja yaa
2024-01-19 06:01:25
1
user avatar
Rianoir
bagus kak, semangat
2024-01-18 21:51:17
1
user avatar
Maia82
Ceritanya keren thor
2024-01-18 20:50:37
1
user avatar
WealthyPetty
semangat trs Nulisnya thorr
2024-01-18 19:42:37
1
user avatar
Anezaki Igarashi Ricky
seru. makin penasaran dengan kisah mereka
2024-01-18 18:31:58
1
user avatar
Rika Jhon
Alur cerita yg menarik, bagus
2024-01-18 17:03:10
1
user avatar
Saraswati_5
bagus dan buat penasaran ceritanya.
2024-01-18 15:29:15
1
user avatar
Lidia Rahmat
wihhhh keren.........
2024-01-18 14:27:52
1
user avatar
Auphi
waduh, susah ditebak ini alurnya. semangat update ya Thor
2024-01-18 14:25:37
1
user avatar
Ocean Na Vinli
Bagus, gaya penulisannya keren
2024-01-18 14:17:34
1
user avatar
Liya Mardina
seruuu, tiap babnya bikin candu ....
2024-01-18 14:02:40
1
  • 1
  • 2
129 Bab
Suami Dingin itu Punya Kekasih Gelap?
“Aku akan pulang terlambat hari ini," ucap Alexandre. Pria tampan yang tengah berdiri gagah di depan cermin setinggi dirinya. Alexandre bersiap-siap sebelum berangkat ke kantor, untuk acara penting di sana. Majandra terdiam sembari memperhatikan sang suami yang memasang rapi dasinya. “Apa kau juga tidak akan makan malam di rumah?” tanya perempuan itu seraya mengikuti langkah Alexandre keluar dari kamar. “Kau sudah dengar bahwa aku akan pulang terlambat. Haruskah kujabarkan dengan detail?” Alexandre tertegun sejenak. Dia menoleh sekilas kepada Majandra, lalu kembali melanjutkan langkah tanpa berkata apa pun lagi. “Jadi, jam berapa kau akan pulang?” tanya Majandra kembali bertanya pada suami yang sudah dinikahinya tiga tahun lalu. Dia mengikuti langkah tegap pria itu keluar kamar, bagai anak kecil yang tengah merengek minta uang jajan kepada ayahnya. Lagi-lagi suaminya itu diam. Alexandre seakan malas memberikan penjelasan kepada Majandra. Setibanya di meja makan, Alexandre justru m
Baca selengkapnya
Para Penguntit
Majandra menaikkan sebelah alisnya yang berbentuk indah bak lengkungan pelangi. Dia menatap ragu kepada Agathe, yang justru terlihat sangat percaya diri dengan apa yang dirinya katakan tadi. Majandra tersenyum kecil seraya menggeleng tak percaya. “Jangan mengada-ada, Agathe. Setahuku, Alexandre menjalin hubungan istimewa dengan sekretaris pribadinya yang bernama Louisa. Bukan model yang kau sebutkan tadi,” sanggahnya. Agathe tertawa renyah. “Kurasa, itu hanya permainan suamimu. Alexandre menjadikan sekretarisnya sebagai tameng, untuk menyamarkan sosok wanita selingkuhan dia yang sebenarnya. Itu bukan tidak mungkin. Kecuali, jika suamimu yang tampan memang mengencani mereka berdua bersamaan,” celetuk wanita berambut pirang tersebut begitu enteng, seakan tak memikirkan perasaan Majandra. “Sialan! Jangan bicara sembarangan kau!” sergah Majandra tak suka. Wanita itu melipat kedua tangan di dada sambil menautkan alis. Sepertinya, dia tengah memikirkan sesuatu. “Sudahlah, Sayang. Sebaikn
Baca selengkapnya
Tak Dapat Berkutik
“Ayo, turun,” ajak Agathe. Dia sudah bersiap melepas sabuk pengaman, yang melintang di dadanya. “Aku ingin melihatmu mencakar dan menjambak wanita itu habis-habisan. Seperti yang kau lakukan tempo hari pada Clarise Lambert. Ah! Itu adegan favoritku,” celoteh wanita berambut pirang tersebut, antusias.Ekspresi Agathe berbanding terbalik dengan Majandra. Wanita bermata abu-abu itu justru tampak cemas. Untuk kali ini, segala keberanian yang dia miliki seakan menguap entah ke mana. Majandra justru terlihat gelisah. “Tidak!” tolaknya tegas. “Aku tidak bisa.” Si pemilik rambut cokelat tadi menggeleng kencang.“Apanya yang tidak bisa?” Agathe menautkan alis, seraya menatap heran pada sahabat dekatnya tersebut. “Jangan katakan bahwa kau sudah menjadi seorang pecundang,” cibirnya.Majandra menyibakkan poni ke belakang. Meski rambut indahnya jadi sedikit acak-acakan, tapi wanita dua puluh lima tahun tersebut tetap terlihat cantik. “Terserah kau, Agathe. Anggap saja begitu,” balasnya. Majandra be
Baca selengkapnya
Mengabaikan Perasaan
Majandra terpaku beberapa saat. Tatapan tajam Alexandre seakan menjadi senjata yang sangat mematikan, sehingga seluruh kekuatannya seperti terisap habis. Majandra yang tadinya ingin meminta penjelasan tentang apa yang Alexandre lakukan, tiba-tiba membelokkan maksud. “Aku … aku ingin pergi berlibur,” ujarnya terlihat meyakinkan. Padahal, dalam hati dia merasa gugup dan sangat bodoh. Majandra merutuki diri yang selalu menjadi lemah, saat berhadapan langsung dengan Alexandre. Ini sungguh memuakkan baginya. “Ke mana?” tanya Alexandre tanpa ada ekspresi lain. Nada bicaranya pun terdengar sangat biasa. “Maldives. Aku akan pergi ke sana. Aku ingin berjemur.” Lagi-lagi, Majandra merasakan kebodohan yang teramat memalukan. “Astaga.” Alexandre menggeleng pelan. “Pergi saja. Akan kutransfer uang yang kau butuhkan.” Selesai berkata demikian, pria itu berlalu ke dalam walk in closet. Dia berganti pakaian dengan T-Shirt, lalu naik ke tempat tidur. Alexandre tak peduli, meski Majandra masih berdir
Baca selengkapnya
Damien Curtis
Cahaya matahari terasa begitu hangat, menerpa tubuh indah Majandra yang tengah berjemur dalam balutan bikini two piece berwarna putih. Kaca mata hitam ikut membuat wanita berusia dua puluh lima tahun tersebut merasa kian nyaman, karena tak terganggu oleh silaunya sinar sang surya. Sesekali, Majandra menggerakkan kaki jenjangnya. Wanita muda berambut cokelat tembaga itu mengeluh pelan, saat dering panggilan dari telepon genggamnya terus berbunyi.“Astaga! Mengganggu sekali!” gerutu Majandra. Dia meraba meja di dekatnya, lalu mengambil ponsel yang diletakkan dalam dompet khusus keluaran brand ternama dunia. “Hallo,” sapa Majandra dengan gaya bicara anggun dan berkelas. Hal itu menunjukkan status sosial yang wanita cantik tersebut miliki. “Hallo, Nyonya LaRue,” balas suara seorang wanita dari seberang sana. Seseorang yang tak lain adalah Agathe.“Hai, Agathe. Ada apa? Kuharap, kau tidak mengganggu liburanku,” ujar Majandra tak acuh. Dia menaikkan kacamata hitam, meletakkannya di sela-sel
Baca selengkapnya
Kiriman Bunga Istimewa
“Damien Curtis?” ulang Majandra. “Baiklah. Aku akan mengingatnya.” Wanita itu merapikan gaun malamnya, kemudian berlalu dari hadapan pria bernama Damien tadi. Majandra pergi begitu saja, tanpa berbasa-basi terlebih dulu. “Hey!” cegah Damien. Dia bergegas menyusul wanita cantik berambut panjang itu. Damien menyejajari langkah Majandra yang bersikap jual mahal terhadapnya. “Kau curang,” ucap pria tampan dengan iris mata abu-abu tersebut. “Kita tidak sedang melakukan permainan apapun,” bantah Majandra tanpa menoleh. Dia melangkah anggun, di antara hiruk-pikuk para penikmat kehidupan malam yang tengah menikmati musik menghentak. “Ya, kau benar. Namun, tadi aku sudah memperkenalkan diri.” Damien tak putus asa mengajak wanita cantik itu berkenalan. “Kenapa kau tidak melakukan hal yang sama. Aku rasa, suamimu tak akan tahu bahwa kau memberitahukan namamu padaku. Kecuali jika dia memiliki mata-mata.” Majandra tertegun sejenak, lalu menoleh. Dia kembal
Baca selengkapnya
Ciuman Penutup
“Astaga.” Majandra berdecak pelan. Dia tak percaya, karena pria bernama Damie itu benar-benar seorang pemaksa. Majandra menerima buket mawar berukuran besar, yang disodorkan oleh pegawai penginapan tadi.Setelah menutup pintu, wanita cantik bermata abu-abu itu meletakkan kiriman yang diterimanya di atas kasur. Dia memandangi beberapa saat, ratusan kuntum mawar merah yang terlihat segar dan indah. Di antara bunga cantik itu, terselip kartu ucapan bertuliskan tangan atas nama Damien Curtis. [Maaf, aku mengikutimu. Bila makan malam terlalu formal, bagaimana jika minum kopi? Kutunggu di The Sands Cafe sore ini pukul empat. -Damien Curtis-]Majandra meletakkan kembali kartu ucapan tadi ke dalam buket bunga. Dia mengembuskan napas pelan, lalu kembali mengempaskan tubuh ke kasur. “Astaga. Apa-apaan ini?” Wanita cantik berambut cokelat tembaga itu menggeleng tak mengerti. Belum sempat Majandra beranjak dari tempat tidur, suara dering telepon membuat dia semakin nyaman untuk tetap berada di k
Baca selengkapnya
Sandiwara Sempurna
Majandra sempat terlena hingga beberapa saat, ketika dirinya merasakan setiap lumatan yang Damien berikan. Selain tampan dan berkharisma, pria berambut gelap itu ternyata merupakan pencium yang luar biasa. Dia berhasil membuat Majandra terlupa, akan statusnya sebagai istri seorang pengusaha ternama Perancis, Alexandre LaRue. Tak hanya satu kali. Damien, menikmati bibir ranum Majandra bahkan hingga tiga kali. Namun, untungnya pria berusia tiga puluh empat tahun tersebut masih dapat menahan diri, karena dia tak meminta lebih. “Selamat beristirahat,” ucapnya setelah puas berciuman. Majandra tak langsung menanggapi. Wanita cantik bermata abu-abu itu berdiri dengan sorot tak percaya, atas apa yang baru saja dirinya lakukan. Semenjak tiga tahun menjalani pernikahan dengan Alexandre, ini adalah pertama kali bagi dirinya kehilangan kontrol seperti tadi. “Kenapa?” tanya Damien, dengan wajah yang masih berada tepat di hadapan Majandra. Jarak mereka hanya beberapa inci, karena hidung mancung
Baca selengkapnya
Pesona Si Rambut Cokelat
Masih tersisa beberapa hari untuk menikmati liburan di Maldives. Majandra tak ingin menyia-nyiakan hal itu. Setelah insiden ciuman tak terduga yang dilakukannya bersama Damien petang kemarin, wanita cantik yang gemar mengenakan midi dress selutut tersebut mencoba untuk kembali terlihat biasa. Majandra tak ingin mengingat-ingat lagi kesalahan yang telah dilakukannya, meskipun itu hanya berupa ciuman. Apa yang Majandra perbuat, memang tak sebanding dengan pengkhianatan Alexandre. Namun, wanita cantik berambut panjang tersebut, tetap tak membenarkannya.Angin di pagi itu terasa menyegarkan. Majandra asyik menyusuri pesisir pantai. Rasanya, dia ingin melepas pakaian lalu bermain di sana dengan hanya mengenakan bikini two pieces, yang akan membuat dirinya terlihat seksi. Akan tetapi, pikiran tersebut harus dia buang jauh-jauh. Pasalnya, sepasang mata abu-abu wanita dua puluh lima tahun tersebut menangkap sosok Damien, yang tengah berjalan gagah ke arahnya. “A
Baca selengkapnya
Perkelahian Dua Wanita
Majandra terdiam beberapa saat, dengan tatapan lekat tertuju kepada Damien. Sebagai wanita normal, tentu saja dia sangat menikmati segala sanjungan serta rayuan manis yang dilancarkan pria tampan tersebut. Namun, Majandra sadar bahwa dirinya tak boleh terlena oleh segala bujuk rayu Damien. “Apa yang kau inginkan dariku?” tanya wanita dua puluh lima tahun itu penuh selidik. “Aku?” tunjuk Damien pada dirinya. “Pertanyaanmu terdengar sadis,” ujar pria itu. Damien tersenyum simpul, sebelum kembali menikmati minumannya. Sementara, Majandra belum mengalihkan tatapan dari pria tampan berambut gelap tersebut. Sepasang iris mata abu-abunya yang bercahaya, terus mengikuti setiap gerakan tubuh Damien. Dia seakan ingin menguliti kejujuran pria yang juga mengaku berasal dari Perancis tersebut. “Kau terus merayu dan berusaha mendekatiku. Kau bahkan menciumku, meski tahu bahwa diriku sudah bersuami. Bolehkah jika aku memikirkan sesuatu yang ….” Majandra tidak melanjut
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status