Share

Bab 2 Pasangan yang Serasi

Mendengar perkataan Ferdy, Chelsea tersenyum dan berkata, “Kamu mau menghina orang, tapi menghina diri sendiri juga. Kejam sekali pada diri sendiri.”

“Kamu ....” Ferdy mengerutkan kening dan berkata, “Radi Mulyana terlilit hutang, jadi menjual putrinya sendiri untuk membayar hutang. Kamu bukannya membencinya, malah mendukungnya. Kamu ini sebenarnya sebodoh apa?”

“Kudengar dia punya hutang sebanyak 200 miliar pada keluarga Milano. Aku benar-benar nggak menyangka diriku ini bernilai setinggi itu.”

erharga.”

Chelsea berjalan mengitari kekacauan di lantai dan berjalan ke arah Ferdy sambil tersenyum cerah. “Jadi, menurut Pak Ferdy, aku hanyalah barang. Kalau kamu mau mengembalikan aku, kamu harus bilang pada penjualnya. Apa gunanya menindasku?”

“Kamu ….” Ferdy merasa dadanya sakit karena terlalu marah, bisa membayangkan ekspresi bangga di wajah wanita itu saat ini.

Selagi pria itu masih terdiam, Chelsea mulai mengatakan hal penting yang ingin dia katakan, “Sebenarnya, aku bukan Shania. Namaku Chelsea. Aku putri Radi dengan istri pertamanya, putri dari keluarga Soraya. Kamu nggak rugi menikah denganku.”

“Hanya saja, aku agak jelek,” Chelsea berkata dengan sangat optimis, “Tapi, itu nggak penting!”

“Aku jelek dan kamu buta. Kita pasangan yang serasi. Kita jangan membenci satu sama lain. Ayo urus buku nikah besok!”

Ferdy terdiam. Kepalanya pusing. Dia benar-benar tidak tahu kulit muka wanita itu terbuat dari apa!

Wanita ini tidak bisa diajak bicara, jadi dia langsung bergerak saja. Dia meraih lengan Chelsea dan berjalan keluar, beberapa kali hampir tersandung barang-barang yang ada di lantai.

“Aku berbicara serius padamu. Pertimbangkanlah.”

“Diam!” Ferdy berteriak dengan marah, “Meskipun aku buta, bukan berarti seorang wanita bisa mengaturku!”

“Aku bukan mengaturmu. Aku hanya ….”

Melihat Ferdy hendak mengusirnya keluar kamar, Chelsea buru-buru menghentikan langkahnya dan berkata, “Ferdy, aku nggak akan meninggalkan kamar ini malam ini!”

“Itu bukan tergantung padamu!”

Ferdy menarik Chelsea dengan keras. Chelsea juga mengerahkan kekuatannya untuk berbalik badan, mengangkat tangannya untuk memukul leher pria itu.

Tak disangka, Ferdy meraih pergelangan tangannya dengan akurat.

Setelah menjadi buta selama beberapa tahun, Ferdy sudah belajar mengira-ngira posisi lawan dan arah datangnya pukulan melalui suara di udara.

Ferdy mengangkat alisnya sedikit dan berkata, “Dari mana kamu mempelajari itu?”

“Aku nggak mengerti apa yang kamu bicarakan.” Chelsea berpura-pura bodoh. “Aku hanya ingin tinggal di sini. Kalau aku diusir olehmu, aku nggak akan punya pilihan lain, selain kembali ke pedesaan. Radi nggak akan melepaskanku begitu saja.”

“Berhentilah berpura-pura padaku.” Ferdy mencengkeram pipi Chelsea, matanya tajam dan mengancam.

“Apa tujuanmu menikah denganku?”

Chelsea merasa sedikit bersalah, akhirnya berkata, “Lepaskan aku dulu.”

“Kamu yang jawab aku dulu!”

“Kamu, seorang pria dewasa, sulit sekali sih diajak ngomong?”

Ketika Chelsea meronta ingin melepaskan diri, Ferdy menggunakan ujung-ujung jarinya untuk menelusuri bekas luka di wajah wanita itu.

Sentuhan itu kembali membuatnya curiga. Ferdy menyentuh bekas luka itu dengan hati-hati, memastikan bahwa itu adalah bekas luka. Namun, rasanya aneh saat disentuh.

“Bekas lukamu ....”

Palsu.

Sebelum kata tersebut terucap, rasa sakit melanda bagian belakang lehernya. Pandangan Ferdy seketika menjadi gelap dan dia terjatuh ke pelukan Chelsea.

Chelsea memapah pria itu dengan enggan, lalu memutar bola matanya dengan kesal. Apa pegang-pegang!

Kemudian, dia berusaha sekuat tenaga untuk menyeret Ferdy ke tempat tidur, lalu berbaring di samping pria itu dengan lelah.

Setelah menghela napas beberapa kali, dia menoleh ke arah Ferdy. Harus diakui, wajah pria ini terlihat sangat memukau dari samping!

Sayangnya, pria ini buta. Orang buta yang tidak bisa diajak bicara baik-baik.

Kalau dipikir-pikir, wajar saja kalau Ferdy punya sifat pemarah seperti itu.

Melihat situasi keluarga Milano malam ini, Chelsea rasa, Ferdy kehilangan status dan kekuasaannya setelah kehilangan penglihatannya, lalu menjadi orang buangan yang dipandang remeh oleh semua orang di keluarga Milano.

Chelsea sangat tahu bagaimana rasanya ditinggalkan dan dipandang rendah.

Buta ….

Chelsea tiba-tiba merasa sedikit penasaran dan mengulurkan tangan untuk memeriksa denyut nadi Ferdy.

Sesaat kemudian, Chelsea mengerutkan kening sambil berpikir. Ternyata benar, ada yang tidak beres!

Dia awalnya masih berharap bisa mengandalkan Ferdy untuk mendapatkan kembali harta keluarga ibunya!

Dia tidak bisa membiarkan pria ini mati secepat ini!

Chelsea melirik ke sudut kiri atas langit-langit melalui sudut matanya, dan titik merah yang berkedip di sana membuat hatinya mencelos.

Keluarga kaya dan mesum seperti apa mereka ini?

Masa kamera CCTV dipasang di kamar tidur!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status