Share

Bab 7 Sekali ini saja, tidak akan pernah lagi

Radi kembali ke ruang kerja, lalu keluar lagi dengan sebuah kotak kayu dan menyerahkannya pada Chelsea.

Chelsea tersenyum dan berkata, “Makasih, Pa.”

Radi menggertakkan gigi dan berkata, “Nggak perlu, selama kamu baik-baik dengan Ferdy.”

Maksud di balik perkataannya adalah, bawa barang ini, lalu jangan pernah kembali lagi.

Mana mungkin Chelsea menuruti perkataannya? Ini baru permulaan!

Dia sengaja berkata, “Jangan khawatir. Aku dan Ferdy akan sering mengunjungi Papa kalau kita punya waktu.”

“....” Radi sangat kesal, raut mukanya sangat masam.

***

Ferdy dan Chelsea masuk ke dalam mobil. Ferdy dengan tenang mengulurkan tangannya dan berkata, “Kamu tadi minta apa?”

“Perhiasan terakhir mamaku.”

Chelsea membuka kotak itu dan memperlihatkan sebuah kalung berleontin rubi yang mewah. Tidak salah lagi, kalung “Beloved”.

Setelah bertahun-tahun, dia akhirnya mendapatkannya kembali!

Detik berikutnya, dia teringat bahwa perhiasan ini dirancang oleh ibunya untuk Radi. Dia langsung membanting kotak itu hingga tertutup. Perasaan benci memenuhi dadanya.

Radi tidak pantas mendapatkannya!

Membiarkan pria itu menyimpan kalung “Beloved” adalah sebuah penghinaan terhadap kalung itu sendiri!

Tahun lalu, Chelsea melihat foto Johanna berjalan di karpet merah sambil mengenakan kalung itu, yang langsung membuat Johanna menjadi pusat perhatian majalah-majalah fashion besar.

Mengingatnya sudah membuat Chelsea geram.

Dia tidak hanya ingin mengambil kembali segala sesuatu yang telah diambil alih oleh pasangan itu, tetapi dia juga ingin mereka membayar semuanya dengan darah mereka!

“Hal merepotkan seperti ini hanya boleh terjadi sekali dan nggak akan terjadi lagi,” Ferdy memperingatkan dengan dingin.

Chelsea tersadar dari lamunannya dan menatap tangan Ferdy.

Setelah menjadi buta, seseorang akan menjadi lebih peka terhadap dunia ini dan lebih takut terhadap lingkungan yang tidak familier bagi mereka.

Chelsea juga tidak menyangka Ferdy akan datang ke rumah keluarga Soraya hari ini.

Dia tersenyum kecil dan berkata, “Terima kasih.”

Ferdy memalingkan wajah dan berkata dengan tenang, “Nggak perlu berterima kasih, aku bukan orang baik.”

Kalau bukan karena Chelsea berguna baginya, dia tidak akan peduli dengan hidup atau matinya wanita ini.

***

Anissa masih tidak bisa terima dan melepaskan keluarga Mulyana. Dia mengancam mereka, menyuruh mereka untuk menjaga sikap. Kalau tidak, tidak akan ada tempat untuk mereka di Kota Mahar aini.

Masalah antara keluarga Milano dan Radi Mulyana akhirnya selesai!

Setelah mengantar Anissa ke pintu, Radi berbalik badan dan menampar wajah Johanna. “Itu semua ide bagusmu! Kalau kita membuat keluarga Milano tersinggung, menurutmu kita masih bisa bertahan hidup, nggak?”

Johanna memegangi wajahnya dan menangis. “Kamu pikir aku menginginkan ini? Keluarga Milano itu terlalu menindas kita! Mengapa cucu mereka yang buta harus menikahi putri kita?”

Radi sangat marah, sampai mengangkat tangannya lagi, tapi Shania menghentikannya.

“Pa, Mama melakukannya untuk aku. Kalau Papa mau pukul, pukul saja aku!”

“Shan, biarkan dia memukul Mama! Kalau dia bisa, pukul saja Mama sampai mati!”

“….”

Melihat Johanna dan Shania saling berpelukan dan menangis dengan sedihnya, Radi sampai tidak punya tempat untuk melampiaskan amarahnya. Dia menghentakkan kakinya dengan keras dan pergi dengan geram.

Shania terisak dan bertanya, “Ma, apa yang harus kita lakukan ke depannya?”

“Jangan takut mendengar kata-kata papamu.” Johanna menyeka air mata Shania dan menghibur putrinya, “Keluarga Milano dan keluarga Amelia sudah lama bermusuhan. Kalau kita membuat keluarga Milano tersinggung, bisa jadi lebih bagus untukmu kalau mau menjadi menantu keluarga Amelia.”

Ada empat keluarga terkaya dan paling berpengaruh di Kota Mahara, yaitu keluarga Milano, keluarga Amelia, keluarga Kuslina dan keluarga Pangestu.

Meskipun keluarga Milano adalah keluarga terkaya, keluarga Amelia juga tidak kalah berpengaruhnya. Target mereka yang sebenarnya adalah keluarga Amelia.

“Tapi ….”

Shania merasa tidak senang saat mengingat betapa mesranya Chelsea dan Ferdy. “Kalau Chelsea benar-benar menjadi bagian dari keluarga Milano, bukankah itu artinya kita yang membuatnya jadi hidup enak seperti sekarang?”

Johanna tersenyum menghina dan berkata, “Anak bodoh, kamu nggak tahu siapa Ferdy? Dia terkenal kejam. Cepat atau lambat, Chelsea akan mati di tangannya.”

Menurut rumor yang beredar, Ferdy sangat kejam hingga tega menyakiti saudaranya sendiri. Apalagi Chelsea!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status