Share

7.Aku Kenapa Kenapa

-Mau sampai kapan kamu sadar? ada seseorang yang bahkan rela menjaga kamu dengan sepenuh hatinya?.

Kenapa kamu justru terus memilih untuk terluka? apa tersakiti itu begitu menyenangkan?.

Coba lah lihat  kebelakang sebentar, aku ada tepat disitu- Aqila-

Gadis bernama Aqila lebih memilih terus menyemprot setangkai mawarnya dengan air dari pada menganti bajunya.

"Ckk.. kenapa layu?" Mungkin jika ada orang yang melihat dia berbicara dengan setangkai mawar akan menganggapnya gila. Lagi pula bagaimana tidak layu? itu hanya setangkai mawar tanpa akar. Harusnya dia menanam saja bila ingin bunganya terus mekar.

"Tidak mungkin dibuang. Ini dari Deo" Kini malah dia memeluk vas bunga nya.

"Aku ada ide." Entah apa yang akan dilakukan. Ia justru mencabut bunga mawar dan bergegas pergi.

Susah memang membaca fikiran orang yang tengah BUCIN.

*****

Sejak kejadian tempo hari Deo dan Sthephani memang semakin dekat. Sthephani yang agak sedikit agresif agaknya sangat mudah meluluhkan Deo. Bahkan kini kabar yang beredar mengatakan mereka berdua tengah menjalin hubungan.

"Kamu macarin Deo?" Wilda langsung menghujani Sthephani dengan kata yang tajam.

"Udah satu bulan?" Sambil membubuhkan lipstik warna merah maroon, Sthephani tak menjawab iya atau tidak.

"Sthep." Wilda memekik semakin tajam.

"Kenapa? toh kamu sudah putus. Deo bebas buat aku kan?" Dengan jengah Sthep menjawab sahabatnya. Atau mungkin kini sudah menjadi mantan sahabat nya?.

"Bukan gini Sthep caranya, aku tau kamu ya! aku tau niat kamu deketin Deo karna.. "

"Stop, jangan pernah komentar tentang hidup gue. Gue ngak mau ngomong lagi sama lu! lagian kita udah bukan sahabat lagi." Keduanya terlibat tatapan tajam saling membunuh.

"Oke fine!" Wilda memilih pergi meninggalkan mantan sahabatnya, sudah kehabisan kata kata menghadapi Sthep.

"Ada apa ini?" Deo sudah berdiri di ambang pintu.

"Hati hati aja sama pacar baru kamu." Wilda berkata sinis dan keluar dari kelas.

Ada apa dengan Wilda? apa dia sedang cemburu?.

*****

Hari ini sudah satu tahun sejak Deo dan Sthepani menjalani hari sebagai kekasih. Banyak hal yang telah Deo lewati bersama Sthep. Bagi Deo Sthep adalah sosok perempuan yang sempurna. Cantik menyenangkan dan setia.

Rasanya ia harus sangat bersyukur, kalau saat itu Wilda tak memutuskan dirinya tak mungkin dia bisa bertemu Sthep.

Untuk itu hari ini dia ingin membuat kejutan untuk kekasihnya. Tapi tak akan melibatkan para sahabatnya lagi, ia tak mau kejadian Wilda terulang. Dimana Wilda ternyata lebih tertarik dengan sahabatnya. Bahkan sampai kini siapa yang disukai Wilda. Dan memang tak ingin mencari tau, tak mau sakit lebih parah. Lagi pula untuk apa? dia sudah punya Sthep.

"Wilda bilang kamu selingkuh?" Seorang lelaki  yang tingginya hampir sama dengan Deo terlihat menahan emosinya.

"Ngak mungkin lah beib." Apa tadi katanya? Beib? bukankah itu panggilan sayang?.

"Karna kita LDR bukan berarti kamu bebas selingkuh ya Sthep." Lelaki tersebut menunjuk Sthep tepat di mukanya. Membuat Sthep pucat pasi.

"Kamu lebih percaya Wilda dari pada aku? pacar kamu sendiri?" Kali ini Sthep ikut terpancing emosi dengan menunjuk balik seseorang yang juga kekasihnya?

"Foto ini udah cukup jelas. Masih bisa ngelak kamu?" Meski tak cukup melihat siapa yang dimaksud di dalam foto tersebut Deo masih tetap berdiri diluar pagar rumah Sthep. Menunggu maksud dari semua kejadian ini.

"Dia cuman temen. CU-MA TE-MEN . Ngak lebih." Sthep menekankan setiap kata yang diucapkan.

"Siapa yang cuman temen sayang?" Deo tiba tiba muncul diantara perkelahian dua pasang kekasih itu dengan wajah datarnya.

"De Deo." Sthep semakin pucat layaknya mayat setelah tau Deo berdiri dihadapanya.

Mau bagaimana kalau sudah begini? Punya dua pacar tidak selalu mengenakkan ternyata.

"Ooh jadi ini selingkuhan elu? dasar murahan!" Lelaki itu mulai mengumpat.

"Aku atau dia Sthep yang selingkuhan?" Biar bagaimanapun harus diperjelas. Siapa disini yang jadi selingkuhan. Deo atau Lelaki itu.

"Deo Deo, kamu denger penjelasan aku dulu ya. Ini ngak kaya yang kamu fikirkan." Sthephani mendekati Deo yang berdiri di halaman rumahnya.

"Ooo jadi lu lebih milih ama si Bajingan ini? emang bener bener pelacur!" Berbagai umpatan keluar dari mulut seseorang yang mengaku pacar Sthep itu.

"Stop Rio! aku udah ngak kuat ya ngadepin kamu. Dua tahun hubungan ini kamu selalu perlakuin aku dengan kasar. Kamu sering mukul,ngumpat, dan perlakuin aku sesuka kamu. Jadi wajar kalo aku lebih nyaman sama Deo." Sthep ter engah engah dengan nafas nya.

"Mulai sekarang kita putus Rio." Sthep mengakhiri kalimatnya.

"Oke. buat apa juga mertahanin cewek matre trus tukang selingkuh kaya elu." Rio pergi meninggalkan rumah Sthep menaiki mobil warna hitam dengan lambang bintang segitiga lingkaran didepan ya.

"Jadi aku selingkuhan kamu Sthep?" Deo masih bertanya dengan wajah yang datar. Jangan kan memanggil sayang, Memanggil namanya saja sudah malas.

"Aku bisa jelasin Deo." Air mata Sthep tak berhenti mengalir.

"Apa?" Suara berat Deo terdengar, entah menahan tangis atau amarah. Atau mungkin ke duanya?.

Sthep lekas memegang ke dua tangan Deo, masih dengan air matanya dia mentap Deo yang bahkan tak mau melihatnya. "Aku sama Rio pacaran udah 2tahun." Sthep menjeda kalimatnya, sementara Deo tertawa sinis.

"Aku sama Rio LDR, dia kuliah dibandung sementara aku disini. Awal awal nya hubungan aku sama Rio masih baik baik aja.. "

"Oh trus jadi berantakan karna aku?" Dengan kilatan amarah dimatanya Deo memotong pembicaraan Sthep.

"Bukan gitu Deo, dengerin dulu." Nyaris seperti anak kecil yang memohon, Sthep merengek agar Deo mau mendengarnya.

"Sampai akhirnya aku tau Rio selingkuh. Aku sakit Deo!" Terdengar suara keputus asaan dari kalimat Sthep.

"Trus kamu jadiin aku pelampiasan?" Kini Deo benar benar marah.

Sthep menggeleng kuat kuat. "Awalnya aku berfikir begitu. Kita sama sama baru aja terluka. Jadi apa salahnya kita mencoba bersama? Tapi lama lama aku beneran suka sama kamu Deo. Aku nyaman sama kamu. Bahkan aku lebih cinta kamu dari pada Rio."

"Bullshit." Tampak sekali kekecewaan di raut wajah Deo. Dia sudah tak percaya lagi apapun yang dikatakan wanita yang saat ini bersamanya .

"Aku serius Deo, aku bahkan udah berniat mutusin dia buat kamu." Lirih Sthep mengatakan itu.

"Trus tadi kamu bilang aku cuman temen apa? munafik kamu Sthep." Deo tetap kukuh pada penpendirianya.

"Deo kamu ngak tau gimana Rio. aku emang mau putus sama dia. Tapi kalau dia tau aku mutusin dia karna cowok lain, dia pasti celakain kamu. Aku ngak mau itu terjadi sama kamu. Please percaya sama aku."

"Kita selese sampai disini Sthep." Deo bergegas meninggalkan Sthep yang masih menahannya. Mau bagaimanapun ceritanya. Tetap saja Sthep berselingkuh. Dan sialnya. dirinya lah selingkuhan itu.

Deo memacu motornya dengan sangat kencang. Tak menghiraukan Apapun yang dilewatinya, Hingga di pertigaan jalan ada motor datang dengan tiba tiba. Untung dia bisa menghindari motor tersebut.

Terdengar suara benturan aspal dan motor diikuti teriakan seorang perempuan.

"Aduh gimana si mas, hati hati dung"

Deo lekas men standar motornya dan menolong seseorang yang terjatuh akibat ulahnya. "Maaf mbak maaf, ngak ada yang luka kan?".

" Emm iya iya , ngak papa." Berbeda dengan tadi yang terlihat sangat kesal, kini seseorang yang ditabrak Deo berubah jadi lembut.

"Beneran ngak papa ? apa perlu ke rumah sakit?" Tawar Deo.

"Nggak usah nggak usah, nggak papa kok."

"Yaudah kalo ngak kenapa kenapa saya permisi dulu. Buru buru."

Deo kini benar benar pergi.

"Harusnya tadi aku bilang Aku kenapa kenapa" Sesalnya saat motor Deo sudah melaju jauh, tak terlihat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status