Share

11. Deo Makin Jahat

Seperti kataku dulu, aku berdiri tepat dibelakangmu.

Tak akan jauh dari jangkauan matamu.

Kamu tak akan perlu susah payah untuk berlari.

Aku bahkan sudah lama menunggu, sembari mengumpulkan titik menjadi satu kalimat cinta untukmu.






"Yang mana rumah kamu Wil?" Sejak tadi Elang hanya akan bicara bila menanyakan arah. Selain itu tak pernah ada pembicaraan lain, berulang kali Wilda mencoba membuat nya berbincang, sayang, selain hanya iya dan tidak, keheningan lah yang akan menjawab setiap pertanyaan Wilda.

"Depan lagi, yang cat warna kuning." Wilda menunjukkan arah rumahnya.

"Yang ini?" Elang memperlambat laju motornya, kali kali saja perkiraanya benar, rumah yang dia maksud benar rumah Wilda, jadi dia tak perlu berhenti mendadak.

"Iya bener, nggak mampir dulu Lang?" Wilda mencoba menawarkan Elang untuk mas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status