Share

5. kau Berubah

Sama seperti mawar putih ini, dimatamu aku tak pernah menarik.

Sama seperti mawar putih ini, lebih dipilih kau singkirkan.

kabar buruknya, kau tetap penghuni tetap hati ini.

Gadis bermata sipit itu menuang air kedalam vas berisi setangkai mawar putih."Jangan layu." Ucapnya berbisik pada bunga kesayangannya.

*****

Deo masih termenung mendengar penuturan dari Wilda, kenapa kekasihnya, ahh mungkin sebentar lagi jadi mantannya, jadi bersikap begini? seingatnya dia tak melakukan kesalahan apapun.

"Maaf, tapi aku tak mau semakin nyakitin kamu." Wilda kembali menangis. Kenapa dia selalu menangis? baik diawal hubungan atau di akhir hubungan mereka.

"Kenapa?" Deo hanya mampu menatap nanar seseorang yang ada didepannya. Beberapa detik yang lalu masih berstatus kekasihnya, tapi detik ini hubunganya akan berakhir.

"Deo maaf, tapi kamu pantes dapet yang lebih baik dari pada aku." Alasan klise. Jadi maksudnya seseorang yang baik tidak boleh dicintai dengan tulus? begitu maksudnya?.

"Tapi buat aku, kamu yang terbaik Wil!" Jelas sekali terlihat, Deo masih ingin tetap mempertahankan hubunganya.

"Maaf, tapi keputusan aku sudah bulat." Wilda segera membalikkan badannya meninggalkan Deo.

"Wil... " Deo berusaha menahan mantan kekasihnya itu.

"Maaf" Wilda tetap meninggalkan Deo dan menutup rapat pintu rumahnya.

Sekeras apapun dipertahankan, jika seseorang itu tak mau kita pertahan kan, akan percuma. Dia akan mencari seribu satu alasan untuk pergi.

Kini Deo hanya bisa tertunduk lesu diatas jok motornya, jadi usahanya selama ini sia sia?. Cinta pertama nya berakhir menyedihkan.

Andai Wilda tau betapa Lelaki ini mencintainya. Mungkin dia akan berfikir ulang untuk menyakiti, ahh tidak, Wilda mungkin sudah tau, tapi lebih memilih menutup mata.

Dunia percintaan memang membingungkan. Kau mencintai A, tapi A mencintai B, sedang B menyukai C, Rumitnya lagi si C justru mengharapkan D, dan si D maunya sama A.

Ya sama seperti kisah cinta anak anak ini, Deo menyukai Wilda, tapi Wilda cintanya sama Elang, Sayangnya Elang lebih tertarik pada Aqila, sedang Aqila justru mengharap kan Deo. Kenapa harus dibuat rumit? Tidak bisa ya kalau kau cinta dia, dia juga cinta kamu?.

*****

Sebuah pesan masuk di aplikasi whatsapp milik Elang. Foto profil pengirim terlihat kosong, Tertulis nama Deo pada kontaknya.

"Wilda mutusin gue." Sebuah pesan singkat yang dikirim sahabatnya.

Dengan cepat Elang mengetik pesan balasan, "Karna?"  Bagaimanapun mereka baru jadian, kenapa putus?.

"Ngak tau." Hanya itu balasan yang didapat. Membuat Elang tambah bingung.

"Gimana si putus ngak ada alasan.Percuma dung gue nyolong kembang."

"Ngak lucu!"  Terlihat sekali sahabatnya ini sedang emosi. Menghadapi orang patah hati memang susah.

"Yaudah ngak usah bunuh diri tapi." Elang berusaha melucu.

"Ngak lucu lagi! tolong kasih tau yang lain, batalin surprise ulang tahun wilda." Kenapa tidak bilang sendiri saja? apa Deo malu?.

"Beres." Sebuah balasan singkat diberikan Elang. Dia tak lagi banyak menanyakan persoalan antara Deo dan Wilda. Bagaimanapun orang yang patah hati lebih sensitif dari perempuan yang sedang PMS.

Selanjutnya Elang lebih memilih menjalankan perintah dari Deo untuk memberitahu dua sahabatnya yang lain, membatalkan surprise. Waw, niat sekali Deo, baru 2minggu pacaran sudah membuat dua kali surprise. Pertama saat nembak yang kedua untuk ulang tahun Wilda. Sayang gagal.

Elang membuka percakapan pada grup Whatsap yang diberi nama PENYELAMAT DUNIA dengan gambar profil hutan dibakar, entah apa maksudnya.

"Udah berapa persen surprise ulang tahun Wilda selese?" Elang berpura pura bertanya pada dua sahabatnya.

Reno segera membalas dengan mengirim gambar dirinya memakai topi kerucut khas ulang tahun anak SD. "Topi sudah siap." Sebuah caption ditambahkan.

"Ini yang ulang tahun Wilda, bukanya keponakan elu Ren." Elang sengaja menyindir Reno.

Dito tak mau kalah dengan mengirim gambar kue tart dengan ucapan Happy b'day Wilda ku sayang. "Kue buatan emak gue dijamin nyusss." Mama Dito memang jago membuat berbagai macam kue, dan rasanya sangat lezat.

"Asyik besok makan kue gratis." Elang bermaksud sarkas.

"Elu besok jan lupa bawa hadiah lang." Reno bermaksud mengingatkan Elang, sahabatnya.

"Tapi dengan berat hati saya katakan. SURPRISE DIBATALKAN. karena yang bersangkutan telah PUTUS." Elang menulis besar kata putus agar mudah diliat temannya yang lain.

"SERIUS LU?" Dito menggunakan capslock pasa semua pesannya.

"Lhah gila aja gue udah susah susah bikin topi, terompet , ama buket bunga." Reno paling heboh menanggapinya.

"Si Deo bakatnya emang jomblo!" Reno kembali mengirim pesan disertai emot ketawa.

"Jomblo emang bakat alaminya, ngoahahaha, pajak putus ada nggak ni?"  Dito ikut menimpali perkataan Reno, sahabatnya yang terkenal nyinyir itu.

"Udah jan pada ribut." Elang berusaha membuat diam kedua sahabatnya.

"Trus mana si Deo? lagi nangis bombay?" Percakapan di grup semakin panjang.

"Lagi berdoa minta jodoh paling." Dito kembali menjawab Reno.

"Ehhh serius? kaga ada kabarnya si Deo? kaga muncul muncul di grub. Ngak bunuh diri kan ini?" Entah serius khawatir atau sekedar menggoda, Reno kembali mengirim pesan di grup.

"Otw baca yasin." Dito mengirim foto dirinya memakai peci dan sajadah. Seakan akan benar benar siap mendoakan Deo.

"Marilah kita mengheningkan cipta untuk mengenang kisah cinta Deo yang berakhir sebelum berkembang. Semoga yang bersangkutan diberi ketabahan." Pesan suara dikirim oleh Dito dengan intonasi suara dibuat sesedih mungkin.

"Si Deo pasti kaga berani nongol." Reno kembali memancing Deo.

"*Deo sibuk nangis!"

"Tau gue ngak ikut ikutan*." Akhirnya Elang ikut pembahasan teman temannya.

"*Elang! gue nyuruh elu ngasih tau lewat chat pribadi! bukan di grup gini. GUE BACA"

"Pada mau MATI*???"  Akhirnya seseorang yang dari tadi jadi bahan pembicaraan muncul juga.

Rino left the chat

Dito left the chat

Elang left the chat

"Gue bakar lama lama ni grup!" Deo tetap mengirim pesan, meski tau, penghuni grup hanya menyisakan dirinya sendiri.

*****

Sekolahan

Elang menyerahkan sebuah kotak hadiah kepada Wilda, Sebuah kotak berwarna biru dengan pita senada.

"Deo ngak bisa ngasih langsung, jadi nitip ke gue." Lelaki bertubuh jangkung itu berdiri didepan meja Wilda.

"Makasi." Wilda menerima hadiah Deo. Entah mengapa dia merasa bersalah.

"Yaudah gue balik." Tanpa basa basi apapun Elang pergi. Membuat kepala Wilda mendongak.

"Kamu ngak pengen tau kenapa aku sama Deo putus?" Mungkin ini saatnya Elang tau perasaan dia yang sebenarnya.

"Ya kalian pasti punya alasan yang nggak perlu gue tau.Balik gue Wil" Kentara sekali, bahwa Elang sama sekali tak tertarik terhadap segala sesuatu tentang dirinya.

Sepertinya memang benar benar tak ada kesempatan untuk Wilda.

"Karna kamu Lang, karna aku cinta sama kamu bukan Deo." Dengan lantang Wilda mengatakannya. Biar saja bila nanti ditolak, yang penting dia harus bilang.

Elang yang sempat menghentikan langkahnya karna pengakuan Wilda, kembali berjalan seakan tak mendengar apapun. Tak bereaksi sedikitpun.

"Elang!!" Lagi lagi Wilda frustasi menghadapi pria yang disukainya.

Mungkin perasaanya pada Elang memang harus benar benar diakhiri.

*****

Kecelakaan pada turnamen basket tadi pagi terpaksa membuat Deo berakhir di UKS, lutut nya berdarah entah bagaimana critanya.

"Jangan kebanyakan ditekuk, nanti lukanya ngak sembuh sembuh." Aqila yang kebetulan berjaga di UKS selesai memasang perban dikaki Deo.

"Ya kalau duduk masak ngak ditekuk." . Memang pria keras kepala. Sudah begini masih saja ngeyel.

"Deo kamu ngak papa?" Seorang gadis muda lain tiba tiba datang ke UKS, memotong pembicaraan Aqila dan Deo.

"Sthep? kenapa disini?" Deo merasa heran kenapa sahabat mantan pacar nya tiba tiba kesini. Atau dia kesini bersama wilda? apa itu artinya Wilda masih menyukainya?

"Aku kesini sendiri kok." Sthep seakan paham fikiran Deo.

"Aku khawatir, begitu denger kamu jatuh langsung kesini."

"Khawatir?" Deo merasa aneh dengan perhatian sthephani.

Kenapa Sthephani harus khawatir kepadanya? lagian dia dan Wilda baru saja putus, bukanya sebagai sahabat harusnya dia di pihak Wilda? kenapa malah kesini?.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status