Share

Foto Mesra Suamiku Dengan Wanita Lain
Foto Mesra Suamiku Dengan Wanita Lain
Author: Oscar

Part1

"Aku mau minta cerai saja, Rat," curhatku pada sahabatku Ratna. 

"Memangnya apa yang terjadi?" Ratna mencoba menenangkanku yang sedang menangis. 

"Mas Ilham selingkuh, Rat. Beberapa hari ini ada nomor tak dikenal yang mengirimkan foto-foto Mas Ilham keluar masuk hotel dengan seorang wanita."

"Serius kamu? Bukan editan? Siapa tahu ada yang sengaja ingin merusak rumah tangga kamu," bantah Ratna.

"Tidak, Rat. Itu foto asli. Aku bisa memastikan kalau baju yang dipakai Mas Ilham di foto-foto tersebut adalah pakaian yang selalu aku siapkan sebelum Mas Ilham pergi ke kantor," aku  meyakinkan. 

"Yang sabar ya, Nay," Ratna mengusap pundakku. 

"Makasih, Rat. Malam ini juga aku akan minta Mas Ilham menceraikan aku. Biar anaknya diurus sama selingkuhannya itu."

"Kamu ini lugu atau oon sih, Nay," Ratna mengataiku. Dahiku mengernyit. 

"Maksud kamu apa?"

"Makanya kalau dikasi suami hape canggih itu dimanfaatkan. Jangan cuma buat nelpon sama selpi aja."

"Bicara yang jelas, Rat. Serius aku tidak tahu kamu mau ngomong apa."

"Mana ada istri jaman sekarang yang minta cerai sama suaminya lalu pergi dengan tangan kosong. Sudah tidak jaman."

"Maksud kamu bagaimana, Rat? Aku tidak mengerti."

"Kamu harus gabung di grub kbm yang ada di efbi. Kamu baca cerita-cerita yang ada di sana dan kamu pelajari bagaimana caranya menjadi istri yang tegar serta membalas perlakuan suami kamu."

Ratna menjelaskan panjang lebar tentang apa yang sering dibacanya di grub tersebut. Aku pun tertarik dan membenarkan dalam hati saran sahabatku dari kecil tersebut. 

Sampai di rumah, aku fokus membaca seluruh cerita-cerita yang berkaitan dengan perusak rumah tangga orang. Dalam hati aku bertekat, walaupun aku bukan gadis terpelajar dan dari keluarga kaya raya, namun aku harus tetap bisa mengendalikan suamiku. 

Namaku Naya Khumaira, usia 24 tahun yang sudah 4 tahun ini diperistri oleh seorang duda mapan beranak satu. Mas Ilham yang selama ini kukenal adalah sosok yang sangat baik dan juga bertanggung jawab. Apalagi dia tahu kalau aku sangat menyayangi putri semata wayangnya, Alta. 

Awal dia melamarku karena dikenalkan oleh seorang teman. Dia bilang sudah jatuh cinta padaku pada pandangan pertama. Aku yang masih berusia dua puluh tahun waktu itu merasa sangat tersanjung.

Apalagi sebelumnya aku juga belum pernah berpacaran. Wajah Mas Ilham yang tampan dan pekerjaannya yang cukup mapan tak membuatku berfikir panjang untuk menerima perasaannya. Sikap baik dan lemah lembutnya membuat aku dan juga kedua orang tuaku tak mempermasalahkan statusnya yang pernah menikah, lalu berpisah. Toh semua orang juga punya masa lalu. 

Beberapa bulan kemudian dia bilang ingin serius dan meminta restu kepada keluarga ku, dan tidak butuh waktu lama, aku menerima lamarannya dan kamipun menikah. 

Keluarga Mas Ilham jiga tidak mempermasalahkan kehidupan sederhana keluargaku, tidak menganggap rendah aku yang hanya lulus sma, sedangkan Mas Ilham adalah seorang sarjana. Kehidupan rumah tangga kamipun adem ayem tanpa masalah. 

Namun akhir-akhir ini sikapnya berubah, sering pulang malam dan juga jarang sekali menyentuhku. Sebelumnya aku masih memaklumi, mungkin karena dia terlalu sibuk dan lelah saat kembali ke rumah. 

Sampai beberapa hari yang lalu seseorang tak dikenal mengirimkan beberapa foto di waktu dan tempat berbeda. Ternyata Mas Ilham sudah sering melakukannya. 

Akhirnya aku mengikuti saran Ratna. Malam ini aku mulai bergabung di grup kepenulisan tersebut. Kubaca satu persatu cerbung dan juga curhatan-curhatan yang banyak tertulis di sana. Rata-rata kasusnya sama dengan yang kualami saat ini. Suami yang berselingkuh, bahkan lebih gila lagi. Menikah diam-diam dengan direstui oleh keluarga besar suaminya. 

Dalam hati aku bergidik ngeri, bagaimana kalau ternyata Mas Ilham juga menikahi wanita lain dan keluarganya merestui. Apalagi setelah empat tahun menikah aku juga belum dikaruniai buah hati dari rahimku sendiri. 

Bisa saja hal itu akan dijadikan alasan untuk keluarga Mas Ilham untuk membiarkan Mas Ilham menikah lagi dan memberikan adik buat Alta. 

"Alta sudah tidur, Nay?" sapa Mas Ilham yang tiba-tiba sudah muncul di dalam kamar.

Aku gelagapan, karena sama sekali tak mendengar kapan dia masuk. Mungkin karena terlalu serius membaca cerbung-cerbung barusan. Aku bangkit dari ranjang kemudian mencium punggung tangannya. 

Kulirik jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, terlalu malam untuk hanya sekedar lembur di kantor. 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sintya
suka bangat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status