Share

Part9

Kemudian dia melangkah mundur, lalu berjalan meninggalkan kami. Aku dan Ratna saling berpandangan dengan wajah yang khawatir. Seketika aku bangkit dan mengejarnya.

"Mas Rafi," aku meraih lengannya.

Dia menghentikan langkahnya, kemudian menatap tanganku yang masih memegangi lengannya. Setelah sadar, aku buru-buru melepaskannya.

"Maaf, Mas. Nay lancang," ucapku.

"Tidak apa-apa. Kalau mau, pegang saja sepuasnya," godanya.

Aku tertunduk malu dengan ucapannya barusan.

"Mas Rafi, soal tadi..."

"Jangan buat alasan kalau Mas salah dengar, ya. Mas tidak budeg," sergahnya sebelum aku mengutarakan ucapanku.

Lagi-lagi aku tertunduk diam. Merasa kalau permainan ini sudah berakhir dan harus menerima kalau Mas Ilham akan membuat perhitungan denganku.

Bukankah Mas Rafi dan Mas Ilham adalah teman sekantor? Tentu dia akan lebih membela temannya dari pada aku yang jarang-jarang bertemu dengannya.

Apalagi kalau sampai dia juga termasuk salah satu lelaki yang juga suka main perempuan. Pastilah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
dasar keledsi bodoh. kau beyul2 dungu dan sampah nay. menjijikkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status