Cinta Dibalik Hukum Adat

Cinta Dibalik Hukum Adat

Oleh:  Rahayu_NR  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
1 Peringkat
122Bab
3.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alena adalah perempuan cantik, mandiri dan suskes dalam hal pekerjaan. Alena hidup ditengah keramaian ibu kota dan semua kehidupan yang modern. Dia memliki seorang kekasih bernama Rama, dan mereka telah menjalin hubungan lebih dari tiga tahun. Mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Tetapi mereka tidak mendapatkan restu dari orang tua Alena karena sebuah Tradisi. Alena yang terus dihantui kebimbangan antara mengikuti tradisi dari leluhurnya atau melanjutkan cintanya dengan Rama.

Lihat lebih banyak
Cinta Dibalik Hukum Adat Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Rahayu Nur Rahmawa
good .........
2022-01-21 11:46:20
0
122 Bab
Alena
Suara langkah kaki itu semakin terdengar jelas semakin mendekat, langkah kaki yang penuh dengan rasa percaya diri dan ambisi yang sangat tinggi. Langkah kaki yang membuat semua orang yang mendengar nya selalu was-was dan penuh ketakutan."Selamat pagi bu Alena," sapa semua orang dalam ruangan sambil sedikit membungkukan badannya.Alena sedikit pun tak menggubris salam yang diucapkan dari seluruh karyawannya. Dia tetap melanjutkan langkahnya dan mulai membuka sebuah ruangan yang bertuliskan "CEO". Dia meletakan hand bag berwarna nude itu diatas meja, dan dia berdiri tepat di depan standing mirror, dia memperhatian dirinya sendiri, dari sepatu Highheel berwarna hitam dengan tinggi 10 cm. Hari ini dia mengenakan rok pendek berwarna hitam dan blezer berwarna nude. Rambutnya terurai panjang hingga pinggang dan dengan memberikan sedikit sentuhan curly pada ujung-ujung rambut."Perfect !" ucapnya di depan cermin.Tok.. Tok... Tok...Terdengar ada yang men
Baca selengkapnya
Hari Bahagia Alena
Dua tahun lalu. Ditengah kesibukan Alena membaca dokumen  tentang peluncuran produk baru dari Alena Cosmetic, terdengar handphonenya bordering. Dilihat di layar handphone itu tertera nama seseorang yang sangat ia cintai yaitu Rama. “Halo sayang,”ucap Alena membuka percakapan. “Sayang malam ini jangan lupa ya kita ada dinner, jam 7 aku jemput dirumah kamu ya!”ucap Rama. “Iya sayang,seharian ini kamu entah sudah berapa kali ngingetin aku masalah dinner ini“keluh Alena. “Aku cuma nggak mau aja kamu kelupaan karena sibuk kerja,” jelas Rama. “Oke sampai ketemu nanti malam sayang”ucap Alena. Alena kemudian mematikan telfon itu dan kembali fokus pada pekerjaannya. Alena memang seorang yang sangat pekerja keras, dari sekolah ia sudah mulai belajar untuk membuka usaha. Hingga pada akhirnya dia bisa memiliki brand cosmetic sendiri dan cukup digemari dikalangan masyarakat. Malampun tiba, Alena bersiap untuk pergi bersama keka
Baca selengkapnya
Meminta Restu
Di kampung halaman Alena.Alena dan Rama keluar dari taxi, mereka kemudian mengeluarkan koper dan tas mereka. Orang tua Alena kemudian keluar dan bergegas menghampiri putrinya itu. Alena memeluk Ibu dan Bapaknya, Rama kemudian mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan orang tua Alena.“Saya Rama Pak Bu,”ucap Rama.“Ayo kalian masuk dan beristirahat dulu,pasti lelah!” sahut Pak Candra.Mereka akhirnya masuk ke dalam rumah , Alena dan Rama bergegas untuk membersihkan badan mereka. Setelah mandi, Rama menghampiri Pak Candra yang terlihat sedang duduk santai di halaman belakang rumah.“Bapak, saya boleh ikut duduk disini?”tanya Rama kepada Pak Candra.“Oh tentu saja boleh,sini temani bapak!”jawab Pak Candra begitu ramah kepada calon menantunya itu.Mereka pun berbincang dan sesekali terdengar gelak tawa diantara mereka. Alena yang sedari tadi memperhatikan mereka dari dapur merasa sangat b
Baca selengkapnya
Weton
“Kalian tidak bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan!”ucap Pak Candra dengan wajah lesu.Air mata Alena tumpah, ketakutan yang ia rasakan menjadi kenyataan. Rama masih terdiam ,ia berusaha tenang dan mencerna baik-baik uacapan Pak Candra.“Weton kalian tidak cocok, kalian tidak bisa menikah!”lanjut Pak Candra.“Maksudnya tidak cocok gimana pak?saya masih belum bisa mengerti,”tanya Rama penasaran.“Weton Alena Minggu Wage dan Rama weton kamu itu Rabu Pahing, jumlah dari weton kalian berdua tidak bagus yaitu 25, kalau kalian nekat untuk menikah hubungan kalian tidak berlangsung lama dan kita semua akan mendapatkan musibah. Ini sudah menjadi kepercayaan di kampung kita, dan bapak tidak berani menentang ini,”ungkap Pak Candra yang terlihat menahan tangis.Alena dan Bu Candra sudah tidak bisa lagi menahan tangis mereka, tangis mereka pecah. Hati mereka begitu hancur. Alena merasa tidak bisa menerima semua
Baca selengkapnya
Perubahan Pada Alena
Setelah 5 hari mengindar dari Rama, akhirnya hari ini dia mau bertemu dan di antar ke kantor oleh Rama. Pagi ini Rama sangat bersemangat karena ia begitu merindukan Alena, pagi-pagi sekali ia sudah sampai di rumah Alena karena ia tak mau terlambat sedikitpun menjemput pujaan hatinya.“Aku seneng banget kamu udah mau ketemu sama aku,”ucap Rama sambil mengendarai mobilnya.Tapi Alena hanya diam dan tidak membalas sedikitpun ucapan Rama. Rama pun merasa kalau sedari tadi Alena masuk mobil sikapnya begitu dingin. Setiap ucapan dan candaan Rama pun tak bisa membuat Alena berbicara ataupun sekedar tersenyum. Mungkin Alena masih sangat terpukul dengan keputusan orang tuanya, fikir Rama.Sesampainya di kantor, Alena langsung keluar dari mobil Rama dan bergegas pergi. Ramapun mengejar Alena, karena Alena pergi tanpa mengucap sepatah katapun ke Rama.“Alena kamu kenapa ? sikapmu dingin sama aku!” ucap Rama.“Aku buru-buru mau me
Baca selengkapnya
Kawin Lari?
Makanan telah tiba dimeja Rama dan Alena, tapi Alena masih belum mau sedikitpun berbicara dengan Rama. “Sayang, kamu kenapa? Dari tadi aku ngajakin kamu ngobrol, tapi kamu sama sekali nggak nanggepin aku,”keluh Rama. Alena menarik nafas panjang. “Kamu sudah ada solusi?”jawab Alena sambil memainkan cincin lamaran dari Rama. “Kita coba ngomong lagi sama orang tua kamu ya!”ucap Rama. “Sudah berapa kali aku bilang kalau semua itu percuma Ram!”jawab Alena dengan nada tinggi. “Lalu harus bagaimana?”tanya Rama. “Kita kawin lari!”ucap Alena. “Hah?Alena apa yang kamu pikirkan?kawin lari itu bukan solusi, aku nggak mau!”ungkap Rama. “Oke kalau kamu nggak mau, aku masih ada satu solusi lagi!” jawab Alena. “Apa itu?”tanya Rama dengan penasaran. “Hamilin aku!”pungkas Alena. Kata-kata yang keluar dari mulut Alena itu sangat membuat Rama terkejut, dia ternganga, dadanya sesak. Dia tidak pernah menyangka
Baca selengkapnya
Bab 7 Keputusan Alena
Sarah terus menemani Alena hingga malam datang, Sarah tidak mau kalau sahabatnya itu tertekan dan menghadapi semua ini sendiri. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Alena.Tok…tok….tok…“Masuk,”ucap Alena.“Mbak Alena dibawah ada Mas Rama!”ucap pembantu Alena.“Rama kesini tuh,sana temuin dulu,apa gue bantu kebawah?”ucap Sarah.“Loe ikut gue ngobrol sama Rama ya!”ajak Alena.Sarah menganggukan kepalanya, dan mereka kemudian turun dan menemui Rama. Terlihat Rama membawa bouqet bunga mawar putih ditangannya. Rama memang selalu menjadi kekasih yang romantis bagi Alena.“Eh Sarah, loe disini juga?”tanya Rama.“Iya dari tadi balik kerja!”jawab Sarah.Kemudian mereka duduk di sofa,Alena duduk disamping Rama, dan Sarah duduk di sofa sebrang mereka berdua. Rama mengulurkan tangannya dan memberikan bunga itu kepada Alena.&ldquo
Baca selengkapnya
Bab 8 Perjuangan
Hari ini Alena tidak berangkat ke kantor,Sarah rasanya begitu berat hendak berangkat ke kantor. Ya, Sarah hari ini berangkat dari rumah Alena karena semalaman ia menjaga Alena. Sampai saat ini Sarah masih begitu khawatir dengan keadaan Alena. Tapi ia tidak mungkin untuk tidak ke kantor,karena selama Alena tidak ke kantor dia yang harus menghandle semua pekerjaan dikantor.“Alena, loe nggak apa-apa gue tinggal ke kantor?”tanya Sarah sambil duduk di pinggir kasur.“Gue nggak apa-apa Sar, loe berangkat aja!” jawab Alena dengan lirih.“Kalau ada apa-apa hubungin gue ya!”pinta Sarah.Alena hanya menganggukan kepalanya, ia masih terus berbaring di tempat tidur dan sesekali memandangi jendela kamarnya.Saat Sarah mau masuk ke dalam mobil, ia melihat di depan gerbang terparkir sebuah mobil yang ia rasa ia kenal dengan mobil itu. Tidak salah lagi itu mobil Rama. Sarah menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca mobil itu. Kem
Baca selengkapnya
Bab 9 Kegagalan
Rama sudah sangat mempersiapkan hari ini, dia dan Rio sudah di jalan menuju rumah orang tua Alena. Alena tidak tahu mengenai hal ini,Sarah pun tidak memberitahu Alena,karena kondisi Alena juga masih sangat lemah. Setelah beberapa jam perjalanan, Rama dan Rio sampai di rumah orang tua Alena. Pak Candra yang sedang duduk di depan rumah sangat terkejut dengan kehadiran Rama.“Selamat Siang Pak,” sapa Rama sambil mengulurkan tangannya.Uluran tangan Rama tak di balas oleh Pak Candra.“Ada apa kamu kesini?”“Lhoh ada nak Rama, disuruh masuk dulu to pak!”ucap seorang wanita yang baru saja keluar dari rumah.Kemudian mereka masuk ke dalam rumah,wajah Pak Candra terlihat tidak nyaman dengan kedatangan Rama dan Rio. Rama dan Rio pun juga dapat merasakannya, kalau kedatangan mereka kurang diterima.“Saya ulangi lagi, ada apa kalian kesini?”“Maaf Pak, saya ingin membicarakan tentang saya dan
Baca selengkapnya
Bab 10 Penolakan
Setelah kepulangan Rama dan Rio ,Sarah bergegas ke rumah Rama untuk bertemu dua lelaki itu. Rama terlihat lesu duduk di sebuah sofa dengan tatapan kosong.“Dia nggak mau makan dari tadi,sepanjang jalan dia terus histeris dan manggil-manggil Alena!”jelas Rio pada Sarah.“Kita harus melakukan sesuatu!”“Alena gimana?”“Dia nggak ke kantor hari ini, nggak bisa aku hubungin juga!”“Kita atur rencana biar mereka bisa ngobrol berdua,dan nyelesaiin ini semua dengan baik-baik!”“Iya, tapi nggak mungkin dalam waktu dekat,kondisi mereka berdua sangat nggak stabil, hasilnya pasti akan sama aja kalau kita paksa mereka bertemu sekarang!”“Oke, sekarang kamu coba bujuk Rama buat makan dulu!”Sarah kemudian duduk disamping Rama, Sarah merasa sangat iba melihat kondisi sahabatnya itu.“Ram, kita makan dulu ya, kita makan bareng!”&ldqu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status