Rama sudah sangat mempersiapkan hari ini, dia dan Rio sudah di jalan menuju rumah orang tua Alena. Alena tidak tahu mengenai hal ini,Sarah pun tidak memberitahu Alena,karena kondisi Alena juga masih sangat lemah. Setelah beberapa jam perjalanan, Rama dan Rio sampai di rumah orang tua Alena. Pak Candra yang sedang duduk di depan rumah sangat terkejut dengan kehadiran Rama.
“Selamat Siang Pak,” sapa Rama sambil mengulurkan tangannya.
Uluran tangan Rama tak di balas oleh Pak Candra.
“Ada apa kamu kesini?”
“Lhoh ada nak Rama, disuruh masuk dulu to pak!”ucap seorang wanita yang baru saja keluar dari rumah.
Kemudian mereka masuk ke dalam rumah,wajah Pak Candra terlihat tidak nyaman dengan kedatangan Rama dan Rio. Rama dan Rio pun juga dapat merasakannya, kalau kedatangan mereka kurang diterima.
“Saya ulangi lagi, ada apa kalian kesini?”
“Maaf Pak, saya ingin membicarakan tentang saya dan
Setelah kepulangan Rama dan Rio ,Sarah bergegas ke rumah Rama untuk bertemu dua lelaki itu. Rama terlihat lesu duduk di sebuah sofa dengan tatapan kosong.“Dia nggak mau makan dari tadi,sepanjang jalan dia terus histeris dan manggil-manggil Alena!”jelas Rio pada Sarah.“Kita harus melakukan sesuatu!”“Alena gimana?”“Dia nggak ke kantor hari ini, nggak bisa aku hubungin juga!”“Kita atur rencana biar mereka bisa ngobrol berdua,dan nyelesaiin ini semua dengan baik-baik!”“Iya, tapi nggak mungkin dalam waktu dekat,kondisi mereka berdua sangat nggak stabil, hasilnya pasti akan sama aja kalau kita paksa mereka bertemu sekarang!”“Oke, sekarang kamu coba bujuk Rama buat makan dulu!”Sarah kemudian duduk disamping Rama, Sarah merasa sangat iba melihat kondisi sahabatnya itu.“Ram, kita makan dulu ya, kita makan bareng!”&ldqu
“Ram, gimana? Kenapa Alena pergi?”tanya Rio“Alena uda nggak mau lagi sama gue, dia nggak mau nerima gue lagi. Gue nggak bisa mertahanin Alena!”Mendengar penjelasan Rama, Sarah kemudian berlari keluar untuk mengejar Alena, tetapi Alena sudah terlanjur naik taxi dan pergi. Sarah kemudian Kembali menemui Rio dan Rama.“Alena uda pergi naik taxi!”“Kita kerumah Alena sekarang!” ucap Rama.Mereka bertiga akhirnya langsung bergegas ke rumah Alena berharap mereka bisa menemui Alena.Tok..tok..tokRama terus mengetuk pintu rumah Alena hingga Bi Imah pembantu alena membuka pintu.“Bi, saya mau ketemu Alena!”“Maaf Mas Rama, tapi pesan Mbak Alena Mas Rama nggak boleh masuk!”“Bi sebentar saja, saya mohon!”“Maaf Mas, saya nggak bernai ngelanggar perintah Mbak Alena. Tapi kata Mbak Alena kalau ada Mbak Sarah kesini bisa langsun
“Semua data yang gue butuhin untuk ke luar kota besok sudah siap Sar?”“Udah, loe yakin besok mau sendiri aja? Nggak gue temenin atau ditemenin anak kantor ?”“Nggak usah, gue bisa sendiri, cuma meeting biasa aja. Tiket gue uda juga kan?”“Udah semua, besok loe flight jam 9 pagi ya!”“Oke!”Setelah menyelesaikan semua pekerjaan Alena bergegas untuk segera pulang dan prepare untuk perjalanan ke luar kota besok. Sesampainya di rumah Alena memilih baju-baju yang akan ia bawa, dia akan pergi ke luar kota selama dua hari. Saat dia sedang menyiapkan baju-bajunya, ponsel Alena terus berdering, berkali-kali Rama terus menghubungi Alena. Karena merasa kesal akhirnya dia mengangkat telfon dari Rama.“Mau loe apa lagi sih Ram? Gue uda bilang kan buat nggak ganggu gue lagi!”“Alena tolong aku mau ketemu kamu, kasih aku kesempatan!”“Udah gue bilang gu
Sepanjang perjalanan Alena dan Narandra banyak berbincang, mereka bahkan sudah saling bercanda dan tak jarang melempar pujian satu sama lain.“Kapan-kapan boleh kali ya aku main-main ke salah satu resto kamu, tapi aku minta traktir!” ucap Alena sambil tertawa.“Pasti boleh banget, makan sepuasnya deh,hahahaha!”“Oh itu didepan rumah aku!”“Sini?”“Iya, makasih ya Narandra uda nganterin aku. Dan sekali lagi sorry tentang minumannya!”“Kenapa dibahas mulu sih itu minuman, uda habis semua juga kan?”“Iya sih, ya uda aku mau masuk dulu ya!”“Oke , See You Alena!”“Em..See you Narandra!”Alena kemudian turun dari mobil Narandra, Alena melihat mobil Rama terparkir di depan rumahnya.“Kenapa ada Rama sih!” ucap Alena dalam hati.Benar saja Rama sudah menunggu di depan rumah Alena, dia dudu
“kamu apa-apaan sih Alena, omong kosong macam apa ini?”tanya Rama dengan wajah yang memerah. “Gue serius Ram, gue sekarang udah sama Narandra. Gue udah move on dan mulai dengan lembaran baru. Jadi loe jangan ganggu gue lagi, gue udah bukan siapa-siapa loe lagi!” Alena kemudian mengajak Narandra untuk pergi, sedangkan Rama masih terdiam ditempat dengan wajah yang memerah dan nafas yang mulai sesak. Saat sampai di parkiran Alena melepaskan gandengan tangannya dari Narandra. “Em…aku minta ma'af banget sama kamu, aku uda lancang kayak tadi!” “It’s okay, cuma aku masih agak bingung aja sih!” “Em..jadi tadi itu Rama, dia mantan aku. Kita berpisah karena suatu masalah yang kita nggak bisa cari jalan keluarnya. Aku mau dia ngejauh dari dia, aku nggak mau dia terus-terusan ganggu aku, jadi aku terpaksa bilang kamu pacar aku, aku harapnya dia percaya dan mau ngejauhin aku!” “Em..gitu!” “Nggak apa-apa kan? Aku minta maaf banget!”
Tok…tok…tok….“Alena ayo bangun nak, sarapan dulu ,udah ditunggu Bapak!”Alena membuka matanya dengan cepat dan nafas yang terengah-engah, suara Bu Candra yang terus memanggil namanya pelan-pelan menyadarkan ingatannya.“Iya Bu, sebentar lagi!” sahut Alena dengan mengusap air mata yang telah membasahi pipinya.“Rama!” gumam Alena lirih.Alena mencuci wajahnya kemudian berjalan ke meja makan, disana sudah terlihat Pak Candra dan Bu Candra menunggu Alena.“Alena, kamu habis nangis?” tanya Bu candra.“Nggak Bu!”“Itu mata kamu?”“Semalem abis begadang bu!”Alena merasa sangat tidak selera untuk makan, semalaman ia mengingat kisahnya dengan Rama begitu masih sangat menyakitkan ternyata bagi Alena.“Oh ya Alena kamu tahu Bagas anaknya Pak Baskoro ? dia sekarang juga kerja dikota sudah sukses, minggu kem
Setelah beberapa hari dirumah kedua orangtuanya, Alena memutuskan untuk kembali ke kota, dia sudah membereskan semua barang-barangnya dan bersiap untuk berangkat. Mobil yang menjemput Alenapun sudah tiba.“Kamu nggak mau lebih lama lagi tinggal disini?” Tanya Bu Candra sambil membantu Alena membereskan baju.“Nggak bu, Alena harus balik sekarang banyak kerjaan. Lusa Alena juga ada launching produk terbaru, jadi Alena uda harus di kantor besok buat ngecek semua persiapan!”“Ya uda ibu doakan semoga bisnis kamu makin lancar ya, dan sering-sering pulang ya Alena!” Pinta Bu Candra.“Alena akan sering pulang bu kalau saja bapak dan ibu nggak bahas soal pernikahan apalagi mau menjodohkan Alena. Alena nggak suka, Alena pulang itu mau istirahat mau kangen-kangenan sama bapak sama ibu bukan mau berantem. Tapi bapak sama ibu selalu bahas hal yang Alena nggak suka. Kalau mau Alena cepat menikah kenapa juga dulu harus misahin
Alena datang menghampiri Narandra dan Sarah yang sedang asyik mengobrol.“Hai ngobrolin apa sih seru banget?”“Lagi ngobrolin yang punya hotel ini soalnya bagus banget hotelnya!” Ucap Sarah.“Emang lo tahu siapa yang punya?” Tanya Alena penasaran.“Nggak sih!”“Tapi gue juga penasaran sih siapa yang punya hotel ini, sumpah bagus banget desain hotelnya, nggak nyesel bikin acara disini. Kapan-kapan kalau ada acara bisa kali kita pakek hotel ini lagi!”“Betul banget gue juga setuju, makanannya juga sesuai sama yang kita pesan,pelayannya juga ramah-ramah banget dan paling penting ini tuh bersih banget. Nggak dibiarin ada satu sampahpun terlihat, keren sih ini!”“Tapi ini hotel baru kan?”“Iya kok baru berapa bulan gitu, eh ntar lo kalau nikah pakai hotel ini aja!” Celoteh Sarah dengan tawa kecil.“Boleh kali ya, tapi g