Catleya mendadak dijodohkan dengan Rajendra, seorang pemuda desa yang usianya terpaut enam tahun lebih muda darinya. Saat perempuan itu ingin menolak, Rajendra tiba-tiba menawarkan sebuah bantuan bila Catleya bersedia menjadi istrinya.... Lantas, apa tawaran Rajendra? Dan mengapa Catleya curiga dengan identitas asli pria itu yang sepertinya mencengangkan...?
Lihat lebih banyakKedua perempuan beda usia itu berpelukan dalam haru. Pipi Catleya ikut basah oleh air mata, tak mengira bila ia akan bertemu lagi dengan pembantu sekaligus pengasuhnya semasa kecil.Setelah melepas rindu satu sama lain, mereka pun duduk di kursi dengan posisi saling berhadapan. Mbok Tami berusaha menghentikan tangisnya, sebab dia sudah mengetahui tujuan Catlleya mengunjunginya kali ini.“Non, Mbok Tami benar-benar minta maaf atas kesalahan Mbok selama ini. Mbok tidak bermaksud untuk mendukung perbuatan buruk Nyonya Nandini,” kata Mbok Tami dengan suara parau.“Perbutan buruk apa, Mbok?” tanya Catleya dengan mata terbeliak.“Nyonya Nandini yang sudah menyebabkan Nyonya Sofia mengalami serangan jantung, Non,” Ucapan Mbok Tami terputus lantaran sesak yang menghimpit rongga dadanya. “Saya sudah berusaha mencegah Nyonya Sofia, tapi akhirnya dia melihat Nyonya Nandini dan Tuan Wirya di kamar. Mereka bertiga bertengkar hebat. Nyonya Nandini justru menghina Nyonya Sofia. Dia bilang Tuan Wiry
“Baiklah, berikan alamatnya kepadaku sekarang. Aku akan menemui Eva,” kata Rajendra.Mendengar percakapan sang suami di telepon, Catleya segera bangkit dari tempat tidur. Ia berjalan mendekati Rajendra untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.“Hubby, apa itu adalah Eva, sekretaris Papa?” tanya Catleya.“Iya, Sayang.”“Kalau begitu aku akan ikut bersamamu. Aku ingin menanyakan banyak hal kepadanya,” kata Catleya.Rajendra pun memegang lembut pundak Catleya, lalu berkata, “Sayang, bukannya aku tidak mau mengajakmu, tapi aku khawatir kamu akan kelelahan. Kita baru saja pulang dan ….”“Tidak, aku harus ikut, Hubby. Percayalah, aku yang paling tahu bagaimana kondisiku saat ini.”Karena Catleya terus memaksa, Rajendra tidak punya pilihan selain menuruti kemauan istrinya itu. Takutnya kalau dilarang, Catleya justru akan marah karena wanita yang sedang hamil gejolak emosinya sering naik turun. Lagi pula, pertemuan dengan Eva mungkin akan memberikan secercah harapan bagi Catleya. Sebelum
Tak hanya mengunjungi makam orang tuanya, Rajendra juga meminta Catleya menunjukkan di mana makam sang mertua. Kini, tiba giliran Catleya yang memperkenalkan Rajendra. Perempuan yang sedang hamil muda itu bersimpuh di pusara ayah dan ibunya dengan didampingi oleh sang suami.Cairan sebening kristal meluncur dari pelupuk mata Catleya tatkala ia menatap nisan sang ibu. Entah mengapa setiap kali mengingat kematian ibunya, hati Catleya selalu berdenyut nyeri.“Ma, aku datang bersama Jendra, suamiku, dan calon cucu Mama yang ada di dalam perutku. Aku sangat bahagia. Andai Mama masih ada, aku pasti akan memeluk Mama sekarang,” ucap Catleya dengan suara parau. “Maafkan, aku, Ma, karena sampai sekarang aku belum mengetahui apa penyebab Mama meninggalkan aku dengan tiba-tiba,” lanjut Catleya kemudian.Melihat air mata Catleya yang berlinang, Rajendra pun memegang tangan istrinya itu. Sambil menghadap ke arah pusara sang ibu mertua, Rajendra mulai mengungkapkan isi hatinya.“Mama Sofia, saya Je
“Selamat pagi, Sayang,” ucap Rajendra sambil membawakan segelas susu untuk Catleya.Catleya yang baru saja membuka matanya pun terkejut melihat suaminya, tidak biasanya Rajendra bangun sepagi ini di hari libur. Namun, sekarang Rajendra sudah ada di hadapannya dengan wajah yang berseri-seri.“Apa kamu tidak mengantuk? Tadi malam, kita baru tidur dini hari,” tanya Catleya sambil bangkit dari posisi berbaringnya. Tentu saja Rajendra langsung sigap untuk membantu sang istri.“Aku memang sengaja bangun pagi-pagi untuk kamu,” jawab Rajendra sambil memamerkan senyum manisnya. Kemudian pria itu menyodorkan segelas susu hangat yang sudah dia buatkan khusus untuk Catleya.“Baru bangun tidur sudah langsung minum susu?” Catleya mengerutkan dahinya, meskipun dia memiliki kebiasaan minum susu di pagi hari, tetapi tidak langsung meminumnya saat bangun tidur.Rajendra mengangguk dengan penuh antusias. “Iya, biar kamu kuat terutama calon bayi kita,” balasnya sambil mengelus perut Catleya yang masih ra
Gemuruh tepuk tangan mengudara saat gerakan dansa Rajendra dan Catleya telah selesai. Para tamu undangan terpukau dengan waltz dance yang baru saja dilakukan oleh keduanya. Meskipun Catleya masih belum begitu mahir melakukannya, tapi malam ini dia begitu menikmati berdansa dengan Rajendra.Keduanya saling tersenyum satu sama lain. Malam ini begitu sempurna karena keinginan Rajendra untuk mengajak Catleya berdansa telah terwujud. Sebelum itu, dia juga berhasil mengingatkan sang istri mengenai pertemuan pertama mereka yang tak terduga. Dengan kata lain, alasan dia menikahi Catleya dulu adalah karena cinta. Hanya saja, ia masih malu untuk mengungkapkannya secara terang-terangan."Ternyata kamu sudah mahir dalam berdansa," puji Rajendra saat mereka berdua berjalan meninggalkan lantai dansa.Catleya tersipu malu. "Aku hanya mengikutimu saja, masih belum begitu bisa.""Tapi itu sudah cukup bagus. Tidak sia-sia aku mendaftarkan kamu kelas dansa, malam ini aku sangat puas."Wajah Rajendra ter
Catleya masih menatap lekat pria di hadapannya itu, mendadak jantungnya berdetak lebih cepat. Apalagi saat tangan pria itu bergerak untuk membuka topeng yang dia kenakan.Dalam hitungan detik, wajah tampannya telah terungkap. Ternyata benar, pria di balik topeng itu adalah Rajendra. Catleya menatap suaminya dengan penuh haru, ternyata tebakannya benar. Sorot mata Rajendra begitu sangat teduh, menatap istrinya dengan penuh cinta."Malam ini kamu terlihat sangat cantik," puji Rajendra sambil memamerkan senyuman manisnya. Pria itu begitu menyukai riasan dan gaun yang dikenakan oleh istrinya. Terlebih, Catleya mengenakan warna hijau, warna favorit mendiang ibunya."Jadi, kamu adalah orang yang menjatuhkan gelang kristal hijau ini?" Catleya masih tidak percaya dengan fakta mencengangkan itu.Rajendra kembali tersenyum, lalu mengangguk dengan mantap. "Iya, aku pria itu. Aku pria bertopeng yang pernah kamu temui tiga tahun yang lalu."Mendengar jawaban Rajendra membuat Catleya tidak bisa ber
Ineke yang sudah kembali dari pencariannya, terkejut melihat Catleya tiba-tiba bangkit dari kursi. Ia pun khawatir jika Catleya benar-benar sakit saat ini. "Kamu kenapa? Apa kamu mual lagi, Leya?" tanya wanita itu dengan ekspresi penuh kekhawatiran.“Tidak, aku ingin menemui seseorang, Ke.”Setelah berkata demikian, Catleya melepas topengnya dan melangkah untuk mengikuti pria bertopeng itu. Rasa penasarannya semakin memuncak, sehingga ia memutuskan untuk menguak misteri yang membuatnya penasaran. Namun, sayangnya langkah pria tersebut begitu cepat, sampai Catleya kewalahan.Ineke yang melihat sahabatnya kebingungan, ikut berjalan menerobos beberapa tamu undangan sambil memanggil nama Catleya. Akan tetapi, riuh suara musik dan penyanyi, ditambah obrolan para tamu membuat suara Ineke tenggelam. Wanita itu kesulitan untuk menggapai Catleya sampai dia kehilangan jejaknya.Catleya masih sangat fokus mengejar pria misterius itu, sampai-sampai dia bingung karena sosok tersebut lenyap di anta
Dari tempat duduknya, Catleya memperhatikan Rajendra pergi bersama Rama melalui pintu samping. Hatinya cukup gelisah, tetapi dia berusaha untuk tetap tenang. Selepas Rajendra undur diri, kini giliran Tuan Chandra, selaku pendiri perusahaan, yang naik ke atas panggung untuk menyapa tamu undangan. Beliau tampak gagah dengan setelan jas hitam yang membuatnya kelihatan lebih muda.“Terima kasih atas kehadiran Anda sekalian di acara ulang tahun Chandra Kirana,” ucap Tuan Chandra dengan suara yang tenang, tetapi penuh arti.“Tidak terasa sudah lima puluh tahun yang lalu, saya dan istri saya, Tiara, mendirikan perusahaan ini. Dimulai dari impian kecil kami untuk membuat produk kosmetik lokal, kini Chandra Kirana sudah mengembangkan sayap sampai ke manca negara. Bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Kami sangat bersyukur karena itu.”Para tamu pun bertepuk tangan mendengar ucapan Tuan Chandra yang menyentuh hati.“Tentu saja perusahaan ini semakin maju karena kerjasama dan ket
Ineke ikut memuji Catleya karena penampilannya berbeda dari hari biasanya. Kulit Catleya yang putih sangat cocok dengan warna hijau emerald yang dipilih oleh wanita itu. Ditambah dengan hiasan bunga di rambutnya menambah kesan manis."Aku yakin kalau nanti Pak Rajendra akan terpesona dengan penampilan kamu ini," ucap Ineke sambil berjalan menyenggol lengan sahabatnya itu.Catleya hanya tersenyum, dia juga berharap apa yang dikatakan Ineke itu benar adanya."Kamu akan memakai topeng yang mana? Yang sama dengan kami atau yang kupu-kupu?" tanya Ineke saat melihat Catleya memegang dua buah topeng di tangannya."Yang sama dengan kalian supaya seragam," jawab Catleya, dia tampak bersemangat sekaligus merasa was-was.“Ck, pakai saja yang kupu-kupu, lebih terlihat bagus dan misterius. Sebagai ketua panitia, kamu boleh tampil beda dari kami. Lagi pula, jika Pak Rajendra mencintai kamu, dia akan sangat mudah mengenali wajahmu, bahkan jika kamu memakai topeng berlapis-lapis,” pungkas Ineke.Catl
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.