Share

Bangkitnya Suamiku yang Perkasa
Bangkitnya Suamiku yang Perkasa
Penulis: Cahaya Suci

Bab 1

Anisa Kintara adalah wanita terkenal di Kota Dome.

Hari ini merupakan hari pernikahan Anisa. Sedihnya, dia malah melangsungkan pernikahan sendirian, tanpa mempelai pria.

Theo Pratama, calon suami Anisa mengalami kecelakaan 6 bulan yang lalu. Saat ini kondisi Theo masih koma.

Berdasarkan diagnosa dokter, Theo tidak akan bisa bertahan hidup sampai akhir tahun ini.

Sebagai seorang ibu, Sabrina telah melakukan segala cara untuk menyelamatkan putranya. Saat ini Sabrina sudah pasrah, dia pun memutuskan untuk mempersiapkan pernikahan sebelum putranya meninggal.

Di Kota Dome, Keluarga Pratama merupakan salah satu keluarga konglomerat yang dihormati. Namun wanita mana yang mau menikah dengan pria sekarat dan akan segera meninggal?

....

Setelah selesai berdandan, Anisa duduk di depan kaca sambil memandang dirinya sendiri.

Anisa terlihat sangat cantik dalam balutan gaun berwarna putih, dia tampak seperti seorang putri. Hanya saja kedua mata Anisa memancarkan tatapan kegelisahan ....

Upacara pernikahan akan dilangsungkan 20 menit lagi. Anisa memegang sambil menatap layar ponselnya dengan tegang. Sepertinya dia sedang menunggu pesan seseorang.

Sebelum dipaksa menikah dengan Theo, ternyata Anisa sendiri sudah punya pacar.

Pacar Anisa bernama Leo Pratama, yang merupakan keponakannya Theo Pratama. Sebuah kebetulan yang terlalu mengejutkan ....

Selama berpacaran, Anisa dan Leo tidak memberi tahu hubungan mereka kepada siapa pun. Mereka berpacaran diam-diam.

Tadi malam Anisa mengirimkan pesan kepada Leo, dia meminta Leo untuk membawanya kabur. Anisa ingin melarikan diri dari Kota Dome.

Anisa menunggu semalaman, tetapi Leo tak kunjung membalas pesannya.

Anisa sudah tidak bisa tinggal diam. Dia bangkit berdiri, lalu mencari alasan untuk meninggalkan ruang tata rias.

Ketika berjalan di tengah koridor panjang, tiba-tiba Anisa berhenti di depan sebuah ruang tunggu. Terdengar suara familier yang berasal dari dalam ruangan ....

Pintu ruangan itu agak terbuka sehingga Anisa bisa mendengar suara tawa Aida. Aida adalah adiknya Anisa.

"Leo, kakakku yang bodoh itu pasti sedang menunggumu untuk menjemputnya. Bagaimana kalau kamu bantu membujuknya? Aku takut dia berubah pikiran," kata Aida.

Leo memeluk Aida sambil mengecup kecil lehernya. "Kalaupun berubah pikiran, memangnya dia bisa apa? Para pengawal Keluarga Pratama nggak mungkin membiarkannya kabur."

Suara tawa Aida terdengar sangat menyakiti telinga. "Hahaha. Kalau Kak Anisa tahu setiap malam aku menemanimu, dia pasti terkejut dan frustasi."

Kepala Anisa terasa berdengung. Dengan terhuyung-huyung, dia melangkah mundur sambil mencengkeram gaunnya dan berusaha menahan air mata.

Perusahaan Keluarga Kintara bangkrut dan ayahnya Anisa sedang dirawat di rumah sakit.

Malia Wongso, ibu tirinya Anisa pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksanya menikah dengan Theo. Malia memaksa Anisa menikah dengan Theo agar Keluarga Kintara bisa mendapatkan imbalan mahar yang diberikan Keluarga Pratama.

Malia mengatakan kalau dia akan menggunakan mahar tersebut untuk menyelamatkan Keluarga Kintara dari kebangkrutan, tetapi Anisa tahu bahwa semuanya hanya omong kosong. Malia ingin menggunakan pernikahan ini untuk mengusir Anisa dari rumah.

Namun tak disangka, ternyata pria yang dicintai telah mengkhianatinya sejak lama. Pantas saja Leo membujuk Anisa agar mau menikah dengan Theo.

Awalnya Leo berjanji dia akan menikahi Anisa setelah Theo meninggal. Ternyata semua itu hanya alasan, Leo telah menipu Anisa!

Dada Anisa terasa sesak, hatinya hancur berkeping-keping. Seiring suara tawa Aida dan Leo yang makin keras, Anisa mengepal erat kedua tangannya. Seketika, tatapan Anisa pun terlihat dingin.

Anisa mengakui kebodohannya dulu. Demi menjaga perasaan ayahnya, Anisa selalu bersabar menghadapi penindasan yang dilakukan ibu dan adik tirinya. Meskipun diperlakukan tidak adil, Anisa juga tidak pernah mengeluh.

Sekarang Anisa tidak akan membiarkan siapa pun menindasnya lagi! Dia akan merebut kembali semua yang menjadi haknya.

Upacara pernikahan segera dimulai. Anisa yang mengenakan gaun berwarna putih tampak berjalan di atas panggung sambil memegang bunga dan diiringi lantunan musik yang romantis.

Anisa mengucapkan janji pernikahan dan mengenakan cincin nikahnya sendiri. Dia sama sekali tidak memedulikan pandangan masyarakat terhadap dirinya.

Mulai sekarang Anisa sudah sah menjadi istri Theo, tidak akan ada lagi yang berani menindasnya.

Dulu Theo merupakan salah satu orang berpengaruh di Kota Dome. Sayangnya umur Theo tidak panjang.

....

Di malam hari.

Setelah upacara pernikahan selesai, Anisa kembali ke rumah mewah Theo yang berada di pusat kota. Dilihat dari dekorasinya, harga rumah ini mencapai 2 triliun.

Anisa tidak sempat mengelilingi rumah ini karena Bibi Wina langsung membawanya ke kamar utama.

Begitu masuk ke dalam kamar, tatapan Anisa langsung tertuju kepada pria yang berbaring di atas tempat tidur. Secara perlahan-lahan, Anisa berjalan ke tempat tidur untuk melihat wajah pria ini.

Pria yang berbaring di atas tempat tidur adalah Theo.

Theo memiliki fitur wajah yang tegas. Meskipun agak pucat dan sudah berbaring cukup lama di tempat tidur, ketampanan Theo masih sanggup menarik perhatian lawan jenis.

Jika Theo tidak sakit, Anisa tidak mungkin menjadi istrinya.

Sebelum mengalami kecelakaan, Theo merupakan salah satu orang paling berpengaruh di Kota Dome. Dia adalah Presdir Tera Group, salah satu dari 10 perusahaan terbesar di Kota Dome.

Berdasarkan rumor yang tersebar, Theo memiliki temperamen yang emosional. Setiap orang yang menyinggungnya pasti berakhir tragis.

Anisa tidak pernah menyangka bahwa dia akan menikah dengan pria seperti ini.

Ketika Anisa melamun, tiba-tiba seseorang membuka pintu kamar dan masuk.

Leo?

"Anisa, maaf, tadi aku sibuk banget. Sekarang baru ada waktu untuk menemuimu." Leo berpura-pura simpati, lalu mendekati Anisa dan meminta maaf.

Anisa menatap Leo dengan dingin, suaranya terdengar seperti mencemooh. "Kamu memanggilku apa? Aku sudah menikah sama pamanmu. Masa masih harus aku ajarin?"

"Anisa, aku tahu kamu marah. Aku nggak membawamu kabur karena aku takut hidupmu bakal susah. Pamanku sedang berada di ambang hidup dan mati. Setelah menikah dengannya, kamu nggak perlu melakukan apa-apa, tinggal menunggu dia mati saja. Begitu dia mati, aku akan mencari pengacara hebat yang bisa membantumu mendapatkan warisannya." Leo menggenggam tangan Anisa dan berkata, "Semua milik pamanku akan menjadi milik kita."

Tiba-tiba Anisa mual begitu mengingat perselingkuhan di antara Leo dan Aida. "Lepaskan aku!"

Anisa menyeringai dingin sambil mengempaskan tangan Leo.

Leo tercengang melihat sikap Anisa. Apakah ini adalah Anisa yang dia kenal?

Anisa yang dulu adalah wanita yang patuh dan lembut, dia tidak pernah membentak siapa pun.

Jangan-jangan ... Anisa mengetahui sesuatu?

Leo merasa bersalah, dia mendekati Anisa dan ingin menjelaskan semuanya. Namun sesaat melirik ke tempat tidur, Leo membelalak seolah sedang melihat hantu.

"Dia ... dia ...."

Leo melihat Theo membuka mata ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status