Share

Bab 3

Anisa menjadi sorotan Keluarga Pratama.

"Anisa, kamu masih kuliah, 'kan? Kalau kamu hamil, takutnya akan memengaruhi pendidikanmu," kata istrinya Marvin.

Marvin menimpali, "Benar! Anisa masih kecil, masa dia harus melepaskan pendidikannya untuk menjaga anak di rumah?"

Sabrina tahu apa yang dipikirkan putra dan menantunya. Ini adalah salah satu alasan kenapa Sabrina bersikeras meminta Anisa untuk memberikan Theo keturunan.

"Anisa, apakah kamu bersedia memberikan keturunan untuk Theo? Aku ingatkan, anakmu akan mewarisi seluruh kekayaan Theo. Harta Theo cukup untuk memberikan hidup yang mewah kepada kamu dan anakmu."

"Aku bersedia," Anisa menjawab tanpa berpikir panjang.

Anisa bersedia mencoba selama bisa menghentikan Leo untuk merebut kekayaan Theo. Lagi pula, andaikan Anisa tidak bersedia, Sabrina juga pasti tetap akan memaksanya.

Sesaat mendengar jawaban Anisa, Sabrina pun tersenyum puas. "Bagus! Aku tahu kamu tidak sama seperti wanita-wanita bodoh di luar sana. Hanya karena umur Theo tidak lama lagi, mereka pikir mereka tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa."

Setelah berkenalan dengan seluruh anggota Keluarga Pratama, Anisa pamit dan hendak pulang ke rumah Theo. Namun tiba-tiba Leo memanggil Anisa ....

Di halaman yang luas, Leo dan Anisa berdiri di bawah terik matahari. Saat berhadapan dengan Leo, ekspresi Anisa terlihat sangat dingin.

"Bibi Wina, tolong bawain hadiahnya," kata Anisa.

Bibi Wina mengangguk, lalu mengambil hadiahnya dan pergi duluan.

Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar, Leo berkata, "Anisa, aku kecewa sama kamu! Waktu kita pacaran, kamu bahkan nggak mengizinkan aku untuk menyentuh kamu. Tapi sekarang kamu malah mau memberikan pamanku anak?"

"Anakku akan mewarisi harta Theo. Kenapa aku harus menolak?" Anisa sengaja menjawab seperti ini untuk menyakiti hati Leo.

Alhasil seperti dugaan, Leo tertegun mendengar jawaban Anisa.

"Anisa, ini bukan cara yang bagus! Hmm, bagaimana kalau kamu mengandung anakku saja? Tapi kamu ngakunya itu anak pamanku. Lagi pula sama saja, semua anggota Keluarga Pratama. Kalaupun Nenek marah, dia nggak akan menyuruhmu menggugurkan kandungannya."

Raut wajah Anisa terlihat makin masam. "Leo, memiliki ambisi memang bagus, tapi tetap harus pakai otak. Kalau tahu nggak menguntungkan, jangan malah dilakukan."

Anisa mengingatkan Leo, "Aku dengar semua bawahan Theo sangat kejam. Selama Theo masih bernapas, mereka pasti berharap Theo bisa segera sadar. Kalau aku mengandung anak Theo, apakah mereka akan membiarkan ada yang menyakitiku?"

Ucapan Anisa bagaikan air dingin yang menyadarkan Leo. Leo tahu betapa kejamnya semua orang yang bekerja di bawah kepemimpinan Theo.

Sejak Theo sakit, mereka jauh lebih tenang, tetapi bukan berarti mereka tidak ada.

"Aku cuma bercanda. Mau anakku atau anaknya Paman, semua adalah penerus Keluarga Pratama. Setelah Paman meninggal, aku akan memperlakukan anaknya seperti anakku sendiri ...." Leo berusaha membela diri.

"Anak pamanmu satu generasi sama kamu. Kalian adalah sepupu," kata Anisa sambil menghela napas.

Leo tersentak, raut wajahnya terlihat murung dan canggung. "Anisa, nggak usah dibahas lagi. Kita bicarakan nanti setelah Paman meninggal."

Anisa bertanya balik, "Bagaimana kalau dia nggak mati-mati? Apakah kamu bersedia tetap menungguku?"

Pertanyaan ini jelas membuat Leo terdiam. Dia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Anisa.

Melihat Leo yang kesulitan menjawab, Anisa mendengus dingin dan berkata, "Aku pulang dulu. Dokter yang diutus nenekmu sudah menunggu di rumah."

....

Sesampainya di rumah, kedua dokter yang diutus pun langsung membawa Anisa ke rumah sakit.

Jika sel telurnya terdeteksi sudah matang, sel telur tersebut akan dikeluarkan dari tubuhnya. Namun kalau sel telur belum matang, Anisa akan diberikan suntikan untuk mendorong percepatan ovulasi.

"Nona Anisa, Anda tidak perlu khawatir. Walaupun agak sakit, posisimu di Keluarga Pratama akan aman setelah mengandung anaknya Tuan Theo," kata perawat yang menemani Anisa.

Anisa berbaring di atas tempat tidur, jantungnya berdegup sangat kencang. "Berapa lama prosesnya?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status