Share

Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu
Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu
Penulis: Ri Chi Rich

Orang Asing

"Kita selesai. Aku bosan denganmu. Ini cek untukmu!" Pria itu melemparkan selembar cek ke wajah Rania, disusul dengan perkataan selanjutnya yang bagaikan petir di siang hari. “Jangan pernah temui aku lagi!”

Pria itu bernama Reza, sugar daddy-nya Rania selama tiga bulan belakangan. Padahal, rasanya hubungan mereka baik-baik saja. Reza juga terlihat begitu mengasihinya, berlaku lembut padanya. Tidak ada tanda-tanda akan hubungan mereka yang akan kandas dalam waktu seumur jagung ini.

Rania berdiri mematung. Matanya berembun menahan tangis. "A-aku gak mau uang kamu, Za. Aku sayang banget sama kamu, aku–”

“Kamu lupa status kamu apa?” Mata Reza menatap garang ke arahnya. “Kamu bukan kekasihku. Dan kutekankan sekali lagi, aku sudah bosan.” Sejurus dengan itu, pria tersebut mendorong Rania dengan kasar.

Tangan yang dulu memberikan rasa penuh kenikmatan yang semakin lama semakin membiusnya menikmati permainan Reza, memaksanya mengeluarkan teriakan kenikmatan yang tak bisa ditahannya, tangan yang berhasil menggiring Rania menuju puncak gejolak rasa dan membuatnya ketagihan, terbius dengan angan cinta yang nikmat yang membuatnya merelakan mahkotanya sebagai wanita direnggut dan dinikmati oleh Reza, kini tangan itu menyakitinya dan memaksa Rania menjauh.

“Ta-tapi, Za–”

"Sudah kubilang jangan pakai perasaan." Ada seringaian di akhir kalimat tersebut. Seolah itu semua belum lengkap, Reza menambahkan kembali garam pada luka Rania yang masih menganga segar. “Setelah pertemuan ini, kamu dan aku tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi, kalau suatu saat kamu bertemu denganku, anggap saja kita tak saling mengenal, Sweet J.”

Reza melakukan niatnya. Dia meninggalkan Rania. Tak ada lagi panggilan telepon, pesan manis dan tak ada lagi sentuhan hangat yang memanjakan Rania.

Luka Rania seolah belum usai. Ia yang masih berusaha menemukan jalan keluar dari jeratan rindu pada Reza kini sudah dihadapkan oleh masalah baru.

Rania yang pingsan saat ujian akhir penilaian tes olahraga atletik, dibawa ke klinik di samping sekolahnya. Dari sanalah gurunya tahu Rania sudah mengandung dua bulan.

Rania sendiri tak menyadari ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, berita tersebar cepat, semua orang di sekolahnya tahu, orang tuanya pun dipanggil hari itu juga. Keduanya merasa tercoreng wajahnya. Mereka memaki Rania dan yang paling menakutkan, meminta Rania menggugurkan kandungannya.

Apakah Rania tega membunuh darah dagingnya sendiri meski usianya masih dua bulan?

"Tidak ada negosiasi Rania! Kamu pergi dari sini dan jangan anggap kami orang tuamu lagi kalau kamu masih mau mempertahankan janin itu!"

"Pa, ingatkan juga, kalau dia tetap mempertahankan anak haram itu, namanya akan dicoret dari daftar ahli waris keluarga!"

Meski Rania sudah menangis memohon ampun, berjanji tak akan mengulangi kesalahannya lagi dan akan berjuang untuk memperbaiki nama keluarga dengan prestasinya nanti … kedua orang tuanya tetap pada prinsip mereka. Tak ada istilah berdamai jika Rania tetap mempertahankan janinnya.

"Ma, maa maaa, anguuuuun Maaa, Acha mo cucu! Mo cucu maaa!"

Suara rengekan dari satu-satunya harta yang ia punya memutus ingatan buruk Rania akan masa lalu. Saat itu, Rania akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah orang tuanya dan membesarkan anak dalam kandungannya seorang diri.

Bukan mudah Rania melewati masa-masa sulit menghidupi dirinya sendiri dan membesarkan Marsha hingga bocah itu berusia lima tahun. Penuh suka duka yang dilaluinya sebagai single parent. Rania harus berjuang ekstra, apalagi usianya saat mengandung Marsha masih tujuh belas tahun.

Tapi Rania tak pernah menyerah. Meski sakit, pedih, kadang hanya tangisan sambil memandangi anaknya yang terlelap yang bisa melegakan hatinya, dia tetap berjuang demi anak yang dicintai dan menjadi satu-satunya harapan besar dalam hidup Rania.

Hidupnya lima tahun belakangan ini sudah lebih baik. Namun, waktu rupanya ingin kembali mengujinya. Pagi ini, Rania yang bekerja sebagai sekretaris seorang CEO di sebuah perusahaan ternama membulatkan matanya karena terkejut.

Berdegup jantung Rania melihat sosok yang hampir enam tahun ini tak pernah ditemuinya. Sosok yang selama ini dirindukannya, sosok yang sering membuatnya menangis dan tertawa mengingat masa lalu. Sosok yang memang sulit dilupakannya.

‘Ti-tidak mungkin!’

"Perkenalkan, Beliau adalah Pak Reza Fletcher Clarke, cucu dari pemilik Shining Star Group yang akan menjabat sebagai CEO di Light Up."

Kalimat atasan Rania itu membangunkan Rania dari rasa keterkejutannya. Ia mengerjapkan mata, sebelum akhirnya memegang dadanya guna berusaha menormalkan degup jantungnya kembali.

'Dia tak menginginkanku lagi. Aku cuma sugar baby-nya dulu. Belum tentu juga dia akan kenal denganku, jadi, sebaiknya aku bersikap profesional.’

Namun, di sisi yang lain … pikiran buruk lainnya datang menghampiri. Apakah dia bisa bekerja profesional dengan Reza sebagai bosnya, jika pria itu ingat siapa dia? Atau haruskah dia memberitahu Reza kalau dia memiliki anak darinya? Bukankah Rania masih menyimpan rasa padanya?

Sungguh pikiran yang menyita membuat Rania makin larut dalam lamunan dan ketakutannya itu.

"Rania!"

"Eh, i-iya Pak.”

Rania tenggelam dalam lamunannya sampai tak sadar kalau sudah berkali-kali namanya dipanggil oleh atasannya yang lama. Rania tak biasanya begini. Hilang fokus, padahal mereka ada di acara penyambutan CEO baru di aula pertemuan. Tahu tugas yang seharusnya ia lakukan sedari tadi, Rania segera mengambil nampan yang telah berisikan air mineral dalam gelas untuk diberikan pada Reza.

Namun apes, sepatu Rania tersandung karpet …  dan PRANG! Melayanglah semua yang ada di nampan itu.

Dan suara yang tak diharapkan Rania membuatnya menggigil ketakutan.

"Taruh surat pengunduran dirimu sebelum jam makan siang di meja kerjamu! Dan sekarang juga kemasi barangmu!"

Komen (10)
goodnovel comment avatar
Mara Mahesti Putri
apes sekali nasibmu Rania
goodnovel comment avatar
putri eka
yuhuuuu....mampir ach....tapi belum2 udah nyesek
goodnovel comment avatar
Ira siregar
sabar Rania, ini ujian selanjut nya, kamu pasti kuat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status