Semua Bab Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Bab 1 - Bab 10
564 Bab
Bab 1
“Selamat, Anda telah hamil satu bulan. Semua indikatornya normal.”Sita Hartanto mengambil hasil tes kehamilan lalu kembali ke rumahnya, ini terasa seperti mimpi. Dirinya hamil?Sita mengumpulkan keberanian untuk mengirimkan pesan pada suaminya, Husein Handoyo: [Apakah malam ini kamu pulang untuk makan malam?]Waktu berlalu sangat lambat, Husein dari dulu tidak suka ada orang lain yang mengganggunya bekerja. Sita khawatir kalau ini seperti dulu lagi, dia tidak mendapat balasan apa pun.Tidak lama notifikasi ponselnya berkedip, Husein menjawab dengan nada dingin: [Iya, kebetulan ada hal yang perlu kita bicarakan]Setelah mendapat jawaban Husein, Sita buru-buru belanja dan memasak banyak makanan, dia meletakkan hasil tes kehamilannya di atas meja, tetapi Sita merasa itu terlalu disengaja jadi dia membalik hasil tesnya dan menyimpannya.Menjelang malam, sebuah mobil mewah hitam masuk halaman.Husein turun dari mobil, jasnya disampirkan di lengan, tubuhnya yang ramping dengan alis dan mata
Baca selengkapnya
Bab 2
Tatapan Sita mencibir, jika kembali ke dirinya yang dulu, dia pasti tidak terima. Tapi dia dan Husein sudah bercerai. Perempuan mana pun yang datang dan tinggal di sini dengan mereka bukan masalah. Sita mendekatinya, “Halo…”Belum selesai Sita yang bicara, perempuan cantik itu langsung mengacuhkannya, dia berjalan memutari ruang tamu. Lalu dia memerintah pelayan, “warna gordennya jelek, sofanya juga, dan seluruh tempat tidur di kamar juga diganti merek yang aku suka.” Melihat perempuan itu memberi perintah, Sita langsung angkat bicara, “Kamu siapa? Rumah ini tidak akan direnovasi.”“Perkenalkan aku Linda, yang akan menjadi Nyonya rumah ini. Jadi gaya interior rumah ini harus sesuai yang aku mau.” “Kamu Linda?Rasa sakit meluap dari lubuk hati Sita yang paling dalam. Tidak heran kalau Husein tiba-tiba minta cerai, ternyata Linda kembali.Cinta pertama Husein kembali, Sita yang menjadi pemeran pengganti harus mundur.“Sepertinya kamu pernah mendengar tentangku, cepat tanda tangani Per
Baca selengkapnya
Bab 3
Sita meremas erat hasil tes kehamilannya, “Jika aku sungguh hamil, aku tidak akan bercerai.”“Benar juga, lagi pula perempuan materialistis sepertimu pasti mengambil kesempatan untuk memanfaatkan kedudukan anak. Bahkan jika kamu hamil pun, Kak Husein tidak akan mengakuinya. Lagi pula kamu berasal dari keluarga yang biasa saja, tidak pantas memberikan keturunan untuk Keluarga Handoyo.”Sita buru-buru membalikkan badan dan berjalan masuk ke ruang penyimpanan pakaian, tapi Linda mengikutinya, “Tunggu sebentar, aku mau lihat kertas yang baru saja kamu ambil dari atas meja.”Linda kepikiran dan tidak tenang. Dia harus melihatnya dengan jelas. Jika Sita hamil, Sita harus menggugurkannya.Sita meremas erat hasil tes kehamilannya, “Ini adalah rahasiaku.”“Rahasia apa? Menurutku kamu ingin mencuri barang-barang penting yang ada di rumah ini. Berikan padaku!”Linda maju dan mencengkram tangan Sita, bahkan ingin memukulnya. Sita secara reflek menangkis dengan tangan dan bahunya hingga membuat Lin
Baca selengkapnya
Bab 4
Lubuk hati Linda senang sekali, dengan munafiknya dia berkata, “Demi Kak Husein, aku memaafkanmu.”Sita meluruskan punggungnya, menatap ke arah Husein, “Apakah aku boleh pergi?”Sita juga tidak ingin tinggal di sini lebih lama lagi.Sita membereskan Perjanjian Perceraian di lantai dan diberikan kepada Husein. Sikap dia kali ini sangat tegas.Husein melirik Perjanjian Perceraian, tanpa sadar alisnya berkerut, kali ini semudah itu dia menandatanganinya. Dulu Sita mencari nenek sebagai tameng. Awalnya dia sudah memikirkan bagaimana membujuk nenek, tapi sekarang tidak perlu.Lubuk hati Husein sedikit tidak nyaman tanpa alasan ketika melihat koper di lantai. Sita sudah berkemas?Husein mengangkat kepala, “Sudah ketemu tempat tinggal?”“Belum.”Setelah Sita tersadar menjawab, dia melihat Husein dengan terkejut, apakah dia baru saja peduli kepada dirinya?Husein buru-buru mengalihkan pandangan, “Ambilkan dan kompreskan es batu ke Linda. Kaki dia keseleo karenamu, bagaimana bisa kamu pergi beg
Baca selengkapnya
Bab 5
Sita memikirkan apa yang selanjutnya akan terjadi di ranjang, dia langsung merasa mual. Tapi dia mampu menenangkan dirinya, Sita berbalik ke ruang penyimpanan pakaian untuk mengemas barang-barangnya. Sudah dikemas dengan cepat di sebuah koper.“Pelayan, koper itu sepertinya dari merek terkenal. Carikan dia kantong untuk mengemas barang bawaannya.”Dengan cepat, pelayan menemukan tas karung yang kotor dan melemparkannya ke Sita, “Gunakan tas ini.”Sita berjongkok untuk membuka koper, di belakangnya terdengar suara Linda, “Periksa kembali barang bawaanya untuk menghindari pencurian dan mengambil barang yang seharusnya tidak dia ambil.”Mendengar perkataan itu, Sita teringat apa yang dikatakan Husein tentang pengguguran anak. Husein ada di kamar mandi sebelah, jika ada yang mengetahui tentang hasil tes kehamilan, anak itu pasti tidak selamat.Pelayan dan Linda melihat dengan seksama dan menunggu peluang dari luar ruang penyimpanan pakaian. Sita sekilas melihat hasil tes kehamilan yang dia
Baca selengkapnya
Bab 6
Husein melihat barang-barang berserakan di lantai, semuanya adalah pakaian biasa, tidak ada satu pun barang mewah dari merek terkenal yang Sita bawa.Bukankah itu alasan Sita menikahi Husein? Anehnya, Sita tidak pernah meminta apa pun.Pandangan Husein tertuju pada tas karung yang sangat kotor, dia berkata sambil mengerutkan dahi, “Sok jual mahal lagi, kali ini dia ingin mendapat belas kasihan dari siapa? Nenek juga tidak ada di sini.”Selama tiga tahun menikah, secara finansial dia tidak pernah memperlakukannya tidak adil, kecuali untuk menyukai Sita. Meskipun bercerai, Husein juga memberi Sita kompensasi dalam jumlah besar, cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar Sita.Apakah dia benar-benar ingin pergi atau hanya berpura-pura?Sita menggenggam erat ponselnya yang mati, dia masih belum mencerna berita yang disampaikan Bibi padanya jika keluarganya sudah ketemu. Bahkan Sita juga bermimpi kalau dirinya ditemukan oleh keluarganya, sejak saat itu dia tidak lagi sendirian.Sita agak linglun
Baca selengkapnya
Bab 7
Pada awalnya Husein tidak pernah terpikir untuk menikahi Sita. Sejak mereka menikah, selama Sita berperilaku baik dan patuh, Husein tidak akan peduli dengan latar belakang keluarganya yang miskin, karena kekayaannya mampu menghidupinya.Tapi Sita sudah berkali-kali membuat keributan, bahkan sekarang dia sudah tidak mau berpura-pura, akhirnya Sita menunjukkan identitas aslinya.Seharusnya Husein merasa lega, tapi melihat Sita menandatangani Perjanjian Perceraian, dia tiba-tiba seperti meninju kapas, sangat tidak berdaya.Sita menyembunyikan kesedihan di matanya. Dia berpura-pura tidak peduli, dia tidak ingin saat akhirnya harus pergi, harga dirinya diinjak-injak oleh Husein.Linda melihat keadaan memburuk dan dengan cepat berkata, “Sita, kenapa kamu terburu-buru menandatangani perjanjian perceraian? Apakah sudah menemukan tempat tinggal?”Raut wajah Husein berubah lebih dingin, alisnya mengerut menatap Sita lekat-lekat.Sita melihat raut tidak percaya Husein. Tidak ingin terlihat lemah,
Baca selengkapnya
Bab 8
Pergi menjemput Sita?Sita melihat helikopter di depannya, tiba-tiba dia baru teringat kalau bibinya menelepon dan mengatakan kalau sudah menemukan keluarga Sita.Apakah mungkin keluarganya mengirim mereka untuk menjemputnya?Sita mencubit pipinya, masih mengira dirinya sedang bermimpi, akankah ada helikopter yang muncul tak terduga lalu menjemputnya?Akankah angan-angan Sita selama 20 tahun akan terwujud sekarang?Raut wajah Linda mencibir, “Sita, kamu benar-benar pandai bermain peran. Kamu dan kelompok teatermu berakting senatural mungkin. Ayam tetaplah ayam, penyamaran seperti apa pun tidak akan mengubah penampilanmu yang miskin. Helikopter itu juga, sepertinya pertama kali dalam hidupmu naik helikopter, kampungan!”Belum sempat Sita berbicara, pengawal di sampingnya melayangkan tamparan ke mulut besar Linda hingga membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur.Linda berteriak, “Sita, beraninya kamu membiarkan orang ini memukulku? Kamu tidak tahu aku siapa? Apakah kamu tah
Baca selengkapnya
Bab 9
Saat ini, bibi meraih pundak Sita, “Jangan khawatir, saudara-saudaramu yang lain akan segera datang. Belum terlambat untuk bertemu kembali dengan mereka, ke tempat yang disebut rumah yaitu keluarga.”Doni melirik dengan penuh rasa terima kasih pada bibi di depannya. Jika bukan karena wanita yang selama ini mengasuh adiknya dengan sepenuh hati, hidup Sita akan menjadi lebih buruk. Doni berkata dengan sopan, “Kamarnya sudah dipesan, mari kita ke restoran terlebih dahulu untuk makan malam.”Sita berjalan bersama bibinya. Di depan, ada kakak laki-lakinya yang baru saja dia temui. Dia menyadari jika Doni sedikit bicara, dan agak sulit bergaul.Tapi tampaknya Doni cukup kaya.Sita turun dari lantai atas hotel bintang lima yang lingkungannya sangat mewah. Dia belum pernah ke tempat seperti itu sebelumnya.Doni sangat patah hati hingga terasa sesak saat memikirkan adiknya akan kembali tinggal di rumah tua itu.Sita memandang Doni, “Kamu kenapa?”“Tidak apa-apa, hanya kelilipan. Sita, apakah ka
Baca selengkapnya
Bab 10
Ketika Sita melihat orang tua angkatnya, senyum di wajahnya tiba-tiba menghilang, “Kalian juga masih memiliki muka untuk mengatakan kalau kalian adalah orang tuaku? Ketika aku hampir mati kelaparan di rumah, bibi lah yang memberiku makan. Kemudian, kalian juga yang menitipkanku ke bibi untuk membesarkanku.”Bibi agak terkejut, “Bagaimana kalian bisa menemukan kami di sini, aku bahkan tidak berkata apa pun.”Ibu angkat sita menyilangkan kedua tangannya, “Kakak ipar, kamu tidak mau mengatakannya kalau jelas-jelas kami adalah pengadopsi Sita. Apakah kamu mau memanfaatkan situasi ini sekarang? Tidak bisa!”Ayah angkat Sita meludahkan dahak, “Itu benar. Di mana keluarga Sita? Kalau kalian bisa tinggal di hotel yang sangat mahal, keluarganya pasti kaya, jadi biarkan mereka memberi kami kompensasi.Keluarga angkat Sita tidak menyangka jika anak yang di adopsi ternyata berasal dari keluarga kaya, dan juga terkenal.Sita melindungi bibi dan memandang orang tua angkatnya dengan dingin, “Mimpi, a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
57
DMCA.com Protection Status