Share

Bab 3

Sita meremas erat hasil tes kehamilannya, “Jika aku sungguh hamil, aku tidak akan bercerai.”

“Benar juga, lagi pula perempuan materialistis sepertimu pasti mengambil kesempatan untuk memanfaatkan kedudukan anak. Bahkan jika kamu hamil pun, Kak Husein tidak akan mengakuinya. Lagi pula kamu berasal dari keluarga yang biasa saja, tidak pantas memberikan keturunan untuk Keluarga Handoyo.”

Sita buru-buru membalikkan badan dan berjalan masuk ke ruang penyimpanan pakaian, tapi Linda mengikutinya, “Tunggu sebentar, aku mau lihat kertas yang baru saja kamu ambil dari atas meja.”

Linda kepikiran dan tidak tenang. Dia harus melihatnya dengan jelas. Jika Sita hamil, Sita harus menggugurkannya.

Sita meremas erat hasil tes kehamilannya, “Ini adalah rahasiaku.”

“Rahasia apa? Menurutku kamu ingin mencuri barang-barang penting yang ada di rumah ini. Berikan padaku!”

Linda maju dan mencengkram tangan Sita, bahkan ingin memukulnya. Sita secara reflek menangkis dengan tangan dan bahunya hingga membuat Linda terjatuh di lantai sambil meratap, "Kakiku sakit sekali.”

“Sita, apa yang kamu lakukan?

Suara dingin dan tajam Husein terdengar, Sita menoleh dan melihat Husein masuk. Tiba-tiba hatinya menciut dan bergumam, "Husein, ini tidak seperti yang kamu lihat…”

Husein hanya melewati Sita dengan wajah dingin, dia membungkuk dan menggendong Linda. Husein melihat Perjanjian Perceraian di lantai, yang terbuka halaman terakhir tertulis nama Sita Hartanto.

Tatapan mata Husein terkejut, bagaimana bisa dia menandatanganinya semudah itu?

“Kak Husein?”

Husein kembali tenang, dengan suara rendah bertanya pada Linda, “Kamu gapapa?”

“Kak Husein, tanganku sakit, apakah patah? Apakah aku masih bisa bermain piano?”

Husein membaringkan Linda ke atas tempat tidur, “Tidak, aku akan membawamu ke dokter.”

Setelah berkata demikian, Husein menoleh dan menatap Sita, “Minta maaf pada Lili.”

Linda adalah anak bungsu dari Keluarga Syailendra, di keluarganya ada tiga kakak laki-laki yang memanjakannya. Jika mereka tahu kalau Linda dipukuli, Sita dalam masalah besar.

Mendengar panggilan Husein pada Linda, rasa sakit meruak dari hati Sita.

Panggilan lainnya juga Sisi, tapi Husein tidak pernah memanggilnya demikian. Hanya pernah satu kali saat kecelakaan itu, ketika Husein memeluk hangat tubuh Sita, dia mengatakan nama Sisi. Seharusnya juga “Lili”, dia hanya berlebihan

Dari sudut mana pun, Sita hanyalah pengganti Linda.

Sakit hati Sita pelan-pelan mulai diacuhkannya, dengan suara serak berkata “Maaf?”

“Kamu yang memukulnya terlebih dahulu, anak umur tiga tahun saja mengerti. Selain itu apakah kamu tahu betapa pentingnya tangan bagi pianis?”

Iya, bahkan sehelai rambut Linda pun penting. Rumput liar di jalan pun lebih penting dibanding diri Sita.

Setelah menahannya selama tiga tahun, Sita tidak ingin menahannya lagi.

Sita menjawab dengan keras kepala, “Percaya atau tidak, kalau dia yang menghantam duluan.”

Pelayan memanasi Husein dan berkata, “Tuan, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri jika Nyonya yang mulai mendorong Nona Linda.”

Husein mengerutkan kening dan berkata dengan tegas, “Minta maaf!”

“Bagaimana kalau aku tidak mau?”

Tatapan Husein terkejut, istri yang selalu patuh, ternyata juga memiliki mulut yang tajam.

Husein mengerucutkan bibir tipisnya dan berkata, “Kamu berintegritas, pikirkan pamanmu yang terbaring sekarat di bangsal VIP Rumah Sakit.

Pada awalnya, paman Sita adu jotos dengan orang, akhirnya dia dilaporkan ke polisi dan ditahan. Yang membuat pamannya melarikan diri dan mengalami kecelakaan mobil. Sekarang dia masih terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit.

Bagaimana bisa Sita tidak mengambil pelajaran dari sana?

Sita menahan air matanya, dia tidak mengira jika Husein akan menggunakan pamannya untuk menyerang dirinya. Dia melihat Linda yang angkuh itu berbaring di atas tempat tidur. Di samping tempat tidur tergantung foto pernikahan Sita dan Husein yang terlihat sedang menertawakan keberadaannya seperti lelucon.

Sita akhirnya menundukkan kepala melihat kenyataan, dan berkata dengan suara serak, “Maaf.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status