Share

Bab 115. Perubahan Sikap

Untungnya, aku tidak sampai memuntahkan makan siangku. Namun, rasa mual membuatku sedikit lemas.

Ketika aku keluar dari salah satu toilet yang ada di dalam mall ini, Keenan ternyata sudah menungguku di dekat pintu masuk toilet.

“Apa kamu baik-baik saja?” tanya Keenan terlihat khawatir.

“Baik. Hanya saja, bagaimana dengan Om Danendra dan Tante Iva? Mereka di mana?” Aku bertanya dengan sedikit perasaan tidak enak.

“Mereka masih makan. Kita kembali, yuk!” ajak Keenan.

Aku hanya mengangguk mengikuti Keenan.

“Jangan dimakan kalau tidak selera, Li!” tegur Tante Iva.

Aku memandangi makanan di atas piring yang ada di hadapanku dengan perasaan bersalah. Tapi, aku sungguh-sungguh tidak mampu memakannya lagi.

“Maaf, Om, Tante,” ucapku lirih.

“Eh, tidak apa-apa. Sudah … jangan dilihat terus! Nanti mual lagi.” Tante Iva menarik piringku.

Sesudah Keenan, Om Danendra, dan Tante Iva menghabiskan makanan, kami segera beranjak dari tempat itu.

“Li, kamu belum makan lho,” ujar Keenan.

“Tidak apa-apa. Ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status