Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku

Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku

By:  poetri4   Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
13Chapters
648views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Diah harus menghadapi kenyataan pahit kala mengetahui suami yang kembali dari perjalanan dinas luar kota, ternyata mengalami kecelakaan. Namun, saat ia berhadapan dengan pihak kepolisian, ia terkejut menemukan fakta bahwa suaminya itu tidak sendirian di dalam mobil. Ada seorang perempuan di sampingnya! "Siapa perempuan yang bersama dengan suamiku?!' batin Diah bertanya-tanya, "sebenarnya, apa yang kamu sembunyikan, mas?"

View More
Wanita yang Kecelakaan Bersama Suamiku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Isabella
Ceritanya lumayan keren semoga Demas bisa membahagiakan Dia
2024-02-18 01:12:19
0
13 Chapters
Bab 1: Suami anda tidak sendiri
"Apa anda sungguh tidak mengenalnya?!" tanya petugas kepolisian itu. "Siapa maksud anda?!" Diah mengernyit. Tujuannya ke kantor polisi hanyalah untuk mengambil barang-barang suaminya yang tercecer di TKP. Tapi kenapa dia malah dicecar pertanyaan, seolah-olah dia adalah seorang tersangka?!"Citra Buana!" tegas petugas polisi itu berkata, "Wanita yang berada di mobil suami anda, saat kecelakaan itu terjadi!""Apa?! Wanita?!" Diah terpekik. Seingatnya, suaminya dinas keluar kota sendirian. Tidak bilang-bilang kalau ada temannya yang ikut serta."Saat kecelakaan itu terjadi, suami anda tidak sendiri! Ada seorang penumpang yang ikut mengalami kecelakaan bersama dengannya!" terang petugas itu lagi. "Seorang wanita bernama Citra Buana!"Diah mengingat-ingat, apa ada wanita dengan nama Citra Buana yang merupakan teman suaminya?! Namun sekeras apapun ia berusaha mengingat, ia tidak menemukan nama tersebut dalam list teman suaminya. "Saya tidak tahu, pak!" sahut Diah kemudian. "Saya tidak men
Read more
BAB 2: Wanita di Sebelah
Cedera di kepala Abian sangat serius, kondisinya kritis dan butuh penanganan intensif, sehingga ia ditempatkan di ruang ICU. Yang penanganannya cepat.Hanya ada satu orang yang diizinkan untuk menunggui Abian disana, sehingga mau tak mau Diah mengajak ibu mertuanya pulang dan menitipkannya pada salah satu tetangga mereka. Sejak kematian suaminya, Halwa mengalami gangguan mental. Halwa sering kebingungan dan cemas tanpa sebab. Terkadang meracau tidak jelas. Namun dokter bilang, Halwa tidaklah gila. Ia hanya mengalami depresi ringan."Terimakasih ya mbak Nila sudah mau menjaga ibu!" ujar Diah dengan penuh rasa terimakasih. "Jangan sungkan-sungkan, Diah!" ucap Nila, "Sebelumnya, mbak juga pernah merepotkan kamu!"Nila adalah tetangga Diah yang posisi rumahnya berada tepat disebelah rumah Diah. Sebelumnya, Nila juga pernah menitipkan anak kembarnya pada Diah. Saat suaminya mengalami struk dan harus dirawat di rumah sakit."Lalu sekarang bagaimana keadaan Abian?!" tanya Nila kemudian.D
Read more
BAB 3 : Gawai Itu
Tluk....Dari balik tasnya, sebuah gawai hitam keluar dan meluncur di lantai dengan mulus. "Ah!!" Diah terkejut. Ia lupa telah membawa gawai asing itu bersama dengannya. Saking kagetnya ia dengan keadaan suaminya yang dinyatakan koma, Diah lupa akan kecurigaannya. Tergopoh, Diah berusaha meraih gawai itu. Saat gawai itu menyentuh tangannya, perasaan ganjil yang asing kembali menghantuinya. Ia tercenung menggenggam gawai itu dengan tatapan kosong."Ada apa, Diah?!" tanya Demas yang baru datang dari toilet. "Ah!!" Diah tersentak kaget. "Tidak apa!"Diah kembali ke tempat duduknya dengan tergesa. Mencengkeram gawai di tangan kanannya.Demas menatap benda yang digenggam Diah, kemudian mengerti tanpa mendengar penjelasannya. "Kamu sudah memeriksanya?!" tanya Demas, seraya mengikuti langkah Diah."Huh?!" Diah mengernyit. "Memeriksa?!""Apa kamu sudah memastikan bahwa itu milik suamimu?!" tanya Demas.Diah terdiam. Ia belum memeriksanya. Selain karena ia telah melupakannya. Juga karena
Read more
BAB 4 : Hanya Boneka
Melapisi es batu dengan sapu tangan putih berinisial 'D', Diah menyerahkannya pada Demas. Senyum tipis seketika terukir di wajah pria itu, kala melihat sulaman kecil yang sangat dikenalnya."Kau masih menyimpannya!" ucap Demas senang, sembari meletakkan es batu berlapis sapu tangan itu di pipinya. Menyentuh saku kemejanya dengan tangan lainnya, Demas memeriksa sapu tangan serupa yang ia simpan disana. Yang sama persis seperti milik Diah.Diah tersentak kaget. ia lupa telah menggunakan saputangan itu. "Ah.. itu.. aku hanya membawanya karena menyukai coraknya!" sahut Diah seadanya. Ia berbohong sia-sia.Sapu tangan itu tak bercorak. Hanya berwarna putih polos dengan sulaman huruf 'D' berwarna biru langit. Terang saja Demas mengetahui Diah berdusta.Tapi meskipun begitu, Demas tetap bahagia. Mengetahui bahwa Diah masih menyimpan pemberiannya. Sapu tangan itu adalah pemberian Demas pada Diah, saat mereka merayakan hubungan mereka yang keenam tahun. Meski hanya saputangan biasa. Namun
Read more
BAB 5 : Menemukan Kebenaran
Diah segera terperanjat saat melihat gambar dua orang yang saling berpelukan dan berciuman, terpampang di layar gawai itu!! Dirinya tak akan seterkejut itu, jika saja pria tersebut bukanlah orang yang dia kenal. Ya!! Pria yang tengah memeluk dan mencium pipi istri Demas adalah suaminya, Abian!!!Dheg!!Jantung Diah seolah berhenti berdetak. Tubuhnya meremang seketika, bahkan tangannya tiba-tiba lemas. Ia hampir saja melepaskan gawai itu dari genggamannya. Namun ia segera meletakkannya di atas pangkuannya. Baru saja membuka smartphone itu, ia sudah dibuat kelimpungan seperti ini. Bagaimana saat mengobrak-abrik isi di dalamnya?! Diah tidak bisa melanjutkannya!!"Sebuah kebenaran tidak akan menghilang meski kau menghindarinya, Diah!" suara bariton berat mengalun di telinganya. Diah menatap ke arah suara, dan menemukan Demas yang menatapnya lekat-lekat disana. "Terkadang lebih baik mengetahui kebenaran yang menyakitkan, ketimbang hidup dalam kebahagiaan palsu, Diah!" sambung Demas.
Read more
BAB 6 : Smartphone Lain
"Kami kembali pulang dulu, kamu jaga Citra dengan baik!" titah Arya pada Demas. Tatapan pria tua itu masih garang. Hatinya masih marah pada menantunya yang tak berguna itu. Demas hanya mengangguk pelan tanpa bicara. Seperti biasa, sikap dingin Demas selalu membuat Arya geram. Orang-orang disekitar Arya selalu berusaha dekat dengannya, sibuk memuji dan menyenangkan hatinya. Namun satu-satunya pria yang menjadi menantunya, sama sekali tak melakukannya!Alih-alih menyanjungnya, Demas malah bertindak acuh tak acuh. Bahkan terkadang bersikap sangat lancang.Arya adalah pria yang gila akan sanjungan, Ia merasa dirinya pantas dan layak untuk menerima segala pujian. Dari harta dan status keluarga, tak usah diragukan lagi. Dia merasa ada di atas strata paling tinggi. Semua orang di dunia ini harus tunduk pada nya, begitu pikirnya!!"CK!!" malas mengomeli sikap menantunya yang tak pernah berubah, Arya akhirnya mengajak istrinya untuk kembali pulang ke kotanya. Rencananya, setelah mengurusi
Read more
BAB 7 : Ancaman
Kembali ke rumah untuk mengecek keadaan ibu mertuanya yang dirawat oleh Nila, Diah memeriksa barang-barang milik suaminya. Hanya ada beberapa peralatan yang biasa dibawa oleh suaminya saat pergi perjalanan dinas. Tidak ada yang aneh sedikitpun. Itu seperti barang-barang yang ia siapkan sebelumnya untuk Abian. Dalam smartphone suaminya yang retak dan dipenuhi oleh noda kehitaman darah yang mengering, tak ada panggilan atau pesan aneh. Itu hanya panggilan dari bos Abian dan beberapa teman-teman kantornya. Pesannya pun hanya mengacu pada pekerjaan. Dan beberapa pesan manis yang dialamatkan suaminya untuk dirinya. 'Tidak ada apapun!' batin Diah. Ia kemudian kembali ke rumah sakit untuk mencari tahu, apa yang Demas dapatkan. Hampir sama dengan Diah, Demas juga kembali dengan tangan hampa. Ia tak menemukan barang-barang yang mencurigakan. Smartphone Citra juga berisikan pesan-pesan singkat dari manager dan teman-temannya. 'Apa ini?! Kenapa aneh sekali!' batin Demas. Kenyataan bahwa A
Read more
BAB 8 : Ancaman 2
"Ancaman?!!" Diah yang sejak tadi menguping dari balik pintu pun, akhirnya bersuara saking kagetnya. Ia awalnya ingin mengecek keadaan suaminya, namun saat ia membuka pintu. Ia mendengar Demas sedang berbicara dengan seseorang dan menyebut nama suaminya. Membuat Diah mematung di tempat. "Ancaman apa?!" tanya Diah lagi. Demas dan Renata serentak menatap ke arah Diah. Dengan pandangan penuh tanda tanya, Renata menatap Demas. Seolah mengirimkan sinyal, 'Siapa dia' pada Demas. Memahami tatapan Renata padanya, Demas berkata, "Dia istri pria itu, mbak! Diah Candra Dewi!" Renata terkesiap. Ia sekarang tambah bimbang. Sepertinya ini akan menjadi hal yang buruk!"Tolong beritahu saya, apa yang sebenarnya terjadi antara suami saya dan Citra!" pinta Diah, "Saya benar-benar bingung, apa yang sebenarnya terjadi!"Diah akhirnya menangis. Air mata yang ia tahan sejak kemarin akhirnya meluap. "Saya bahkan tak bisa bertanya pada suami saya, saya benar-benar kebingungan!" ucap Diah. Ia terisak d
Read more
BAB 9 : Menantu Sampah
Meski bertemu, Diah dan Demas sama sekali tak bertegur sapa. Setelah kejadian saat itu, selama beberapa hari mereka bertingkah bagaikan orang yang tak saling mengenal. Sampai mertua Demas muncul dan membuat Demas terluka."Tak tahu diuntung!!" geram Arya. Arya menendang kaki Demas hingga ia tersungkur jatuh ke lantai. "Setelah semua yang kami lakukan padamu, begini caramu memperlakukan kami?!! Dasar menantu sampah tak berguna!!" sentak Arya sembari menendang-nendang tubuh Demas yang terjerembab di lantai.Demas merintih kesakitan, ia hanya bisa menelungkup. Berusaha menahan sakit yang diakibatkan oleh mertuanya. Diah yang kebetulan melihatnya, merasa sangat pilu. Ia ingin menolong Demas, namun ia takut kehadirannya malah mengacaukan segalanya. "Karena kau yang tidak becus, Citra jadi seperti ini kan?!" teriak Arya, "Sudah sepatutnya kau bertanggung jawab!! Lagipula kau adalah suami Citra, sudah sepantasnya kau membiayai istrimu!!"Arya terus menendang Demas hingga ia terengah-enga
Read more
BAB 10 : Tas Mewah
Demas berusaha meminjam uang ke semua kenalannya, namun sulit untuk mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Demas menghela nafas berat. Tabungannya habis, setelah digunakan oleh Citra untuk membeli beberapa tas mewah sebelumnya. Apalagi untuk membayar perawatan rumah sakit Citra, untuk membayar gaji karyawannya bulan ini saja kurang. "Tunggu! Tas mewah...?!" Demas kemudian memiliki sebuah ide cemerlang di benaknya. Segera ia berlari menuju ke dalam kamar istrinya, membuka lemari kaca Citra yang dipenuhi dengan tas-tas mewah dan aksesoris mahal. Sebagian isinya, dibeli dari uang jerih payah Demas. Selama ini, Citra telah mengambil sebagian besar uang Demas dengan dalih hak sebagai seorang istri.Walaupun telah mendapatkan uang dari Demas untuk nafkah. Tapi Citra sering 'mencuri' uang Demas secara sembunyi-sembunyi. Namun alih-alih menggunakan uang yang diberikan Demas untuk kebutuhan sehari-hari, Citra selalu menggunakan uangnya untuk membeli barang-barang bermerk ya
Read more
DMCA.com Protection Status