Share

Bab 3 Kenyataan Tak Terduga

Dengan tubuh sempoyongan, Nara menyelesaikan langkah kakinya untuk menuju kamar. Nafasnya tersengkal-sengkal membuat salah satu tangannya bertumpu di pintu kamar dengan badan agak condong ke depan. Perlahan, ia mengatur nafasnya sebentar sebelum memasuki kamar.

"Tatapannya membuatku sulit bernafas, apalagi saat membayangkan tubuhnya yang ...."

"Apakah aku akan kuat jika nanti dia memintanya?"

Nara kembali dihantui bayangan menakutkan saat dirinya nanti harus meladeni birahi pria itu demi memenuhi kontrak pernikahan yang sudah tertulis yang menyatakan bahwa dirinya harus melahirkan seorang bayi yang sehat.

Kriieett! Pintu dibuka perlahan.

Setelah sekiranya nafas kembali normal, ia pun mengayunkan kakinya memasuki kamar, lalu pintu itu ditutupnya kembali.

Namun, setibanya di sana ia malah dikagetkan dengan sosok pria bertubuh tegap dengan rambut ikal yang perlahan berbalik badan sembari melontarkan sebuah senyuman kepadanya.

"Reyhan ...!" seru Nara dengan kaki terhenti seketika.

Pria itu mendekat perlahan, tetapi Nara hanya diam mematung menyaksikan mantan kekasihnya yang tiba-tiba berada kamar tanpa tahu dari arah mana ia masuk.

"Aku tidak boleh diam saja," batinnya.

Dengan sedikit keberanian, Nara berjalan ke arah Reyhan.

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

Reyhan dengan santainya malah menjawab. "Kamu pasti kaget dengan keberadaanku yang tiba-tiba ini, kan?"

"Bagaimana caranya kamu bisa masuk ke sini? Bukannya hanya pihak keluarga saja yang boleh memasuki area sini?"

Reyhan mendekat ke arah Nara. "Memang benar. Dan aku ini sepupu suamimu." Sebelumnya, Reyhan pun sudah mencari tahu di mana keberadaan kamar Nara, sehingga dengan begitu ia bisa memasuki kamar tersebut untuk melancarkan tujuan liciknya.

Nara yang mendengarnya langsung terperangah kaget. Ia sungguh tidak percaya dengan kenyataan itu.

"Bagaimana bisa kebetulan begini?" batin Nara dengan mata membelalak.

"Tenang saja, aku datang ke sini bukan untuk mengganggu. Aku hanya ingin sedikit membantu. Sebenarnya, aku juga menyesal karena telah memutuskan hubungan kita secara sepihak, tapi ...."

Nara berbalik badan. "Lebih baik kamu keluar dari kamar ini! Tidak usah kamu ingat-ingat lagi cerita masa lalu kita!"

"Nara, aku hanya ingin membantumu sedikit saja sebagai permintaan maafku. Apa itu salah?"

Perkataan itu membuat kelopak matanya naik dengan bulu mata yang menjadi tampak lentik.

"Apa maksudnya? Apa dia sedang mengelabuiku seperti waktu dulu?" batin Nara. Dirinya masih menaruh curiga atas perkataan Reyhan.

Meskipun begitu, ucapan Reyhan ini membangkitkan rasa penasaran yang semakin menyeruak.

"Memangnya apa yang sekarang bisa kamu lakukan?"

Reyhan mendekat dan menghadapkan tubuhnya pada Nara. "Aku bisa membantumu tentang hal apapun mengenai suamimu. Karena aku yang lebih tahu segala sifatnya."

Nara mengernyit tanpa kata.

"Bukan apa-apa, aku hanya ingin memberitahumu agar berhati-hati saja. Aku sudah menyadari kesalahanku dan sudah seharusnya aku menebus itu semua dengan menolongmu."

"Jangan bertele-tele, aku tidak punya waktu untuk meladeni omong kosongmu. Lebih baik sekarang tinggalkan kamar ini. Aku tidak mau suamiku mengira yang tidak-tidak mengenai kehadiranmu di sini!"

Reyhan berjalan perlahan menuju pintu dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana.

"Baiklah. Tapi, jangan merengek minta tolong padaku kalau di masa depan sesuatu terjadi padamu. Lagi pula, aku sudah memperingatkan. Dan lagi, apa ada orang yang mendatangimu dengan maksud menolong selain aku?"

Kini, Nara semakin dibuat bimbang oleh ucapan Reyhan. Jika di pikir-pikir, selama berada di sana, memang tak satupun orang yang bersikap ramah kepadanya.

Alih-alih mendapatkan keramahan, Nara hanya mendapatkan rasa sakit hati atas tindakan Sarah yang bahkan berani memfitnah dirinya.

Kini, hatinya kian diombang-ambing atas pikirannya sendiri. Hingga ....

"Tunggu sebentar!"

Entah benar atau salah. Nara hanya mencoba untuk mengetahui sesuatu dari pria yang tampaknya serius ingin membantunya itu.

"Apa kamu mau? Kenapa ingin membantuku? Katakan sejujurnya!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status