Suami Cacatku Ternyata Sultan

Suami Cacatku Ternyata Sultan

Oleh:  Ririichan13  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
129 Peringkat
103Bab
25.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Pesta pernikahan yang sudah Vani rencanakan harus hancur tepat sehari sebelum akad dilaksanakan. Wisnu -calon suaminya- kedapatan berzina dengan Adel, sang adik. Namun, pesta pernikahan itu tetap berlangsung meskipun dengan berganti mempelai wanitanya. Marah, sakit, sedih dan kecewa begitu dirasakan Vani. Tak hanya sampai disitu, Vani pun terpaksa harus menikah dengan Gerry -kakak tiri Wisnu- demi membayar semua hutang yang telah Wisnu pinjam. Tapi siapa sangka, meskipun Gerry lumpuh, ternyata dia adalah ... Yuk,ikuti terus kisah Vani. Happy Reading Guys ^_^

Lihat lebih banyak
Suami Cacatku Ternyata Sultan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Abigail Briel
gemesssin ceritanya
2024-03-31 23:55:50
0
user avatar
Saraswati_5
ceritanya bagus nggak ngebosenin
2024-03-30 00:06:31
0
user avatar
Abigail Briel
selalu suka baca tiap babnya, semangat ya kak...
2024-03-29 21:11:25
0
user avatar
Arwend Arau
ceritanya bagus, sukaaaa, sukses untuk semua karyanya thor.
2024-02-19 15:37:54
0
user avatar
Fazluna
Semangat Kak
2024-02-12 06:47:23
0
user avatar
Erlin Natawiria
ceritanya seruuu! semangat terus nulisnya ya
2024-02-11 12:21:31
0
user avatar
Dian Matahati
bagus ceritanya kak
2024-02-10 22:02:32
0
user avatar
Rosa Rasyidin
semangat yaaaa
2024-02-10 16:16:48
0
user avatar
Embusan Angin
smangat kakak
2024-02-09 17:02:34
0
user avatar
ismomos
waaw keren ceritanyaa kakk
2024-02-09 16:47:52
0
user avatar
Azzurra
karyanya bagus thor.... semangat terus sukses untuk semua karyanya thor....
2024-02-09 11:17:39
0
user avatar
Adny Ummi
mangaats thoor
2024-02-09 08:09:14
0
user avatar
Roro Halus
ceritanya bagus banget thor, bikin gak bisa berhentiii recommend pokok, jempol
2024-02-02 09:12:49
0
user avatar
Allyaalmahira
semakin diikuti semakin seru. lanjut terus thor
2024-01-31 14:43:42
0
user avatar
Rifatul Mahmuda
suka banget sama novel ini.
2024-01-29 21:12:45
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 9
103 Bab
Pernikahan Yang Gagal
"Wisnu ... Adel ... apa yang kalian berdua lakukan?!" seru Pak Latif di tengah kerumunan para warga. Mereka berdua tertangkap warga sedang melakukan hubungan intim di salah satu kostan yang terletak di ujung komplek perumahan mereka."Ma ... maaf, Pak," ucap Wisnu sedikit tergagap. Wajahnya nampak pucat pasi melihat amarah yang bergejolak di muka Pak Latif dan keluarganya.Plak! Plak!Wisnu nampak memegang pipinya yang terasa sangat terbakar."Kalian ... ," geram Bu Rina dan tangannya sudah mengangkat kembali hendak melayangkan tamparan lagi."Jangan! Jangan sakiti Adel lagi, Bu. Kami melakukan ini, atas dasar cinta," bela Wisnu sambil memeluk Adel yang hanya mengenakan tanktop dan celana pendek saja."Ci ... cinta? Jadi, selama ini kamu gak cinta sama aku, Mas?" tanya Vani yang ternyata ada di belakang Bu Rina. Air mata yang sudah tak terbendung lagi, kini mulai menganak sungai di pipinya yang chubby."Kalau kamu cintanya sama Adel, kenapa kamu malah mau nikah sama Vani?! Pernikahan
Baca selengkapnya
Siapa Mereka?
"Bu ... ," ucap pria penagih hutang itu. Dia nampak sedikit kasihan dengan keadaan Vani.Dituntunnya Vani untuk berdiri dan dibawanya menuju kursi di salah satu terasnya lalu di dudukkannya."20 juta ... untuk biaya pernikahan? Astagfirullah," ucap Vani kembali sambil beristigfar."Iya, Bu. Jadi bagaimana, Bu?" tanyanya kembali."Saya bisa minta waktunya seminggu lagi gak, Pak? Biar saya tanya Mas Wisnu dulu," mohon Vani."Tapi janji ya, Bu, seminggu harus sudah ada uangnya," ujar si pria menegaskan."Akan saya usahakan, Pak," jawab Vani."Baik, saya permisi dulu, Bu," pamit pria tersebut.Seperginya pria itu, Vani pun kembali beristigfar melihat nota hutang yang diberikan sang pria tadi. Tak lama, Pak Latif dan Bu Rina pun datang sehabis mereka membantu merapikan sisa-sisa dekorasi pesta pernikahan anaknya itu."Assalamu'alaikum Van, siapa tadi yang datang?" tanya Pak Latif sesudah mengucapkan salam. Dia pun lalu duduk di kursi sebrang Vani yang hanya terhalang oleh meja kecil tempat
Baca selengkapnya
Menikahi Pria Cacat
"Astagfirullah," guman Vani.Gerry terus bergerak hingga saat ini posisinya berada di samping Pak Leon. Dia pun lalu menundukkan pandangannya, tak berani menatap Vani dan keluarganya.Keluarga Vani pun nampak syok melihat keadaan Gerry."Perkenalkan, dia Gerry. Anak kandung saya, atau kakak tirinya Wisnu. Tenang saja, mereka tidak sedarah kok. Wisnu itu anak sambung saya, bawaan dari istri kedua saya. Jadi, mereka tak ada hubungan darah. Gerry mengalami kecelakaan 1 tahun lalu yang membuatnya harus menderita kelumpuhan sehingga tidak bisa berjalan dan menggerakan tangannya. Namun, ini sudah ada sedikit perubahan karena sekarang tangan kanannya sudah bisa bergerak," jelas Pak Leon memperkenalkan Gerry. Gerry mengangkat wajahnya sebentar lalu memaksakan diri untuk tersenyum kepada keluarga Vani, setelah itu menunduk kembali."Vani gak mau nikah sama dia!" tolak Vani dengan tegas. Tolakan Vani mampu membuat Gerry mengangkat kembali kepalanya yang tertunduk. Gerry pun mengarahkam pandanga
Baca selengkapnya
Studio Foto
Mobil pun melaju di tengah jalanan ibukota yang mulai padat merayap. Setelah menempuh perjalanan selama 30menit, akhirnya mereka sampai di salah satu pertokoan. Nugea's Group, plang besar terpampang nyata di tengah atas salah satu ruko. Dibawahnya ada 3 plang yang sedikit lebih kecil di masing-masing ruko, setidaknya ada 3 ruko disana, Nugea's Advertising, Nugea's Boutique dan Nugea's Studio. Mobil pun berhenti tepat di depan Nugea`s Studio."Ayo turun," ajak Gerry kepada istri dan mertuanya. Fatah pun lalu membantu membuka pintu mobilnya dan membantu mendudukkan Gerry di kursi rodanya."Mas ...," ucap Vani terjeda sambil menatap ruko yang ada didepannya."Kamu tau ini, Dek?" tanya Gerry dan dia pun mengangguk mengiyakan."Ayo, masuk," ajak Fatah kepada mereka. Fatah berjalan duluan memimpin mereka berempat lalu membuka pintu masuk dan mengucapkan salam."Wa'alaikumsalam, Gerald ..., " panggil seorang wanita dari meja resepsonis lalu menghampiri mereka. Setelah berada tepat didepan Ge
Baca selengkapnya
Mandi Bersama
Akhirnya, mereka pun sampai di rumah pukul 18.00, dan sudah masuk waktu magrib. Setelah menurunkan semua penumpangnya, Fatah pun langsung pamit pulang."Gua langsung pulang, Ger," pamit Fatah kepada Gerry."Gak mampir dulu, Mas Fatah? Kita makan malam dulu, kan cape dari tadi nyupir terus, meskipun di kasih cemilan mulu," tanya Pak Latif kepada Fatah."Ngga Pak, terimakasih tawarannya. Tapi, saya ada janji temu dengan seseorang, jadi mau langsung pulang," pamit Fatah kembali."Bilang aja Lu mau ngedate, Fat," ketus Gerry dan Fatah pun lalu tersenyum."Ya udah, saya pamit ya semuanya, Assalamu'alaikum," pamit Fatah akhirnya."Wa'alaikumsalam," jawab mereka serempak."Yuk masuk, takut keburu abis waktu magribnya,"ajak Pak Latif kepada semuanya. Pak Latif pun lalu membuka kunci pintu rumahnya dan berjalan kedalam duluan, lalu disusul oleh Bu Rina, Gerry dan Vani."Astagfirullah, Vani belum masak, Pak," ucap Vani sambil menepuk jidatnya setelah mereka sampai diruang tamu."Pesen online aj
Baca selengkapnya
Pijatan Pak Latif
"Mas kamu kenapa?" tanya Vani sedikit panik melihat Gerry."Tanganku mati rasa, Dek. Gak papa kok, nanti juga baikan lagi. Anterin Mas ke kamar aja yuk, mau istirahat aja kayanya" pinta Gerry kepada istrinya itu."Makan dulu, Ger. Kamu kan belum makan juga dari tadi. Van, suapin gih suami kamu! Kasian dia," titah Pak Latif kepada anaknya. Vani pun menghembuskan napas kasar menahan sedikit kesal.'Sabar Vani, sabar. Orang sabar badannya lebar' batin Vani didalam hati."Iya Pak. Sini biar Vani yang suapin Mas aja, nanti abis makan baru istirahat ya," ujar Vani kepada sang suami dan diangguki oleh Gerry."Makasih, Dek" jawab Gerry. Nampak sedikit senyum di sudut bibirnya mendengar ucapan Vani tersebut. Akhirnya, Gerry pun makan berdua bersama Vani dan disuapi olehnya.Setelah selesai makan malam dan membereskan sisa makanannya, Vani pun lalu mendorong suaminya menuju ruang keluarga lalu memindahkannya ke karpet bulu yang berada disana agar dia bisa meluruskan kakinya untuk bersantai seje
Baca selengkapnya
Cuci Time
Vani pun nampak gusar karena Gerry yang tiba-tiba menci*m bibirnya. Karena kesal, akhirnya dia langsung saja pindah menuju pojok tempat tidur dan segera memejamkan matanya.Gerry masih nampak terkekeh melihat kelakuan istrinya itu."Kamu cantik, Dek, kalo lagi ngambek kaya gini. Andai aja aku normal, mungkin kamu gak akan malu nikah sama aku. Sayang aja, kamu dapet aku pas lagi kena sialnya. Duhh ... pingin meluk tapi susah. Takut ngambek pula lagi dia," ucap Gerry sambil memandang wajah istrinya yang sudah terpejam itu lalu membelai rambut panjangnya dan dia pun ikut memejamkan matanya.Perlahan, Vani membuka kembali matanya dan menatap wajah sang suami. Ternyata, dari tadi dia hanya pura-pura tidur dan mendengar semua ocehan suaminya."Kalo di liat-liat, kamu emang lebih cakep dibanding Mas Wisnu si. Semoga aja kamu bener-bener bisa bahagiain aku nantinya Mas," ucap Vani lirih. Dia pun mendekatkan tubuhnya ke suaminya dan langsung memeluk suamin
Baca selengkapnya
Saling Support Dalam Menjatuhkan
"Apa?" tanya Vani kepada Adel sang adik. Ternyata dia yang tadi berteriak memanggil namanya."Liat nih baju gua! Kenapa bisa ada disini? Terus inu kenapa robek disini? Ya Ampun Kak! Ini tu baju baru ya!" ucap Adel dengan histeris sambil mengarahkan bajunya kepada sang kakak. Sedangkan Vani, nampak menggedikkan bahu tanda tak paham."Lu gak tau kalo baju ini mahal? Gua beli ini tuh hampir empat ratus ribu ya kak! Dan sekarang malah kek lap gini? Gua gak mau tau, pokoknya lu harus ganti! Kalo gak, gua bilang Mas Wisnu loh," cecar Adel kembali."Hoax banget empat ratus ribu. Paling juga cuma empat puluh ribu, terus belinya di pasar malem," ledek Gerry. Vani yang mendengar itu berusaha menahan tawanya didepan mereka berdua. 'Bisa juga ternyata Mas Gerry ngeledek Adel,' batin Vani dalam hati."Ketawa mah ketawa aja, Dek. Gak usah kek nahan p*p gitu," ledek Gerry kepada sang istri yang berada disebelahnya."Mas ... resek banget dia mah ah," uja
Baca selengkapnya
Marahnya Gerry
"Wisnu, apa-apaan kamu!" bentak Pak Latif kepada menantunya itu. Dia tak suka dengan sikap Wisnu yang main asal lempar gelas kepada Gerry sehingga membuat luka di kepala Gerry. Darah pun keluar perlahan dari atas keningnya dan bergerak secara perlahan kebawah wajahnya."Maksud Mas apa bilang kaya gitu?! Aku tau Mas nyindir aku kan? Aku siap kok buat nikah, makanya aku berani nikah!" geram Wisnu kepada Gerry sambil mengepalkan tangannya.Suasana ruang makan pun nampak tegang karena perseteruan antara Gerry dan Wisnu. Gerry pun nampak terkekeh sambil mengusap sebelah keningnya tanda bahwa dia saat ini sedang marah. Tak di pedulikannya rasa sakit akibat luka di keningnya itu. Vani nampak panik melihat luka di kepala suaminya tetapi dia bingung apa yang harus dilakukannya."Termasuk siap dengan biaya?" tanya Gerry pelan namun mampu membuat Wisnu terdiam membeku. Ya biaya, pasalnya Wisnu kemaren tidak siap dengan biaya yang akan dikeluarkan olehnya."Bi -- biaya? Si -- siap kok. Kalo gak s
Baca selengkapnya
Kejujuran Gerry
Tubuh Vani mendarat sempurna diatas tubuh Gerry. Gerry pun lalu menc*um bibir Vani dan memeluk tubuh istrinya itu sambil meghirup aroma khas tubuhnya. Vani yang tak siap dengan serangan mendadak itu, hanya bisa pasrah, dia takut jika melawan maka Gerry akan kembali marah."Bentar, Mas, tutup pintu dulu," ucap Vani saat Gerry telah melepaskan ci*mannya. Gerry pun lalu melepaskan pelukannya dan membiarkan Vani untuk menutup pintunya.Setelah pintu kamar terkunci, Vani lalu kembali ke dekat Gerry dan naik ke tempat tidur untuk ikut rebahan bersama Gerry. Gerry pun mengubah posisi tidurnya menjadi miring dengan bantuan Vani. Kini posisi mereka saling berhadap-hadapan, Vani membelai wajah sang suami dengan sangat lembut, begitupun dengan Gerry yang membelai rambut Vani dan perlahan menuju ke pinggangnya. Tangan kekarnya tetap berada di pinggang Vani, lalu dia pun menci*m kening wanitanya itu."Maaf udah ngebentak kamu, aku refleks tadi," ujar Gerry dengan penuh penyesalan. Vani pun menggel
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status