Share

Status Vulgar Adik Ipar
Status Vulgar Adik Ipar
Penulis: Author Rina

Bab 1 Status Vulgar Adik Ipar

Status Vulgar Adik Iparku

[Abangku perkasa guys, tahan beberapa ronde. Kalian tahan berapa ronde?]

Mataku membulat menatap status adik iparku di aplikasi biru. 

Status yang hanya beberapa detik lalu di hapus itu sanggup membuat darahku naik seketika, jantungku berpacu lebih cepat, aliran darahku menjadi panas serta dadaku serasa sesak dan susah untuk bernapas. Kuremas telapak tanganku hingga tulang-tulang ruasnya memutih, dadaku bergelombang di Landa amarah sekaligus rasa penasaran.

.

Apa maksud dari status adik iparku ini? 

Apakah hanya bercanda atau memang ada skandal terlarang antara suamiku dan adik iparku itu.

Pertanyaan demi pertanyaan terus melintas di benakku.

Dari awal Widya datang ke rumah ini, aku memang kurang suka dengan sikap remaja itu. Dia bukan saja kurang memiliki sopan santun tapi juga penampilanya vulgar dan suka memakai baju kurang bahan. 

"Dia biarpun adik tiri tapi sudah aku anggap adik kandungku sendiri, pada siapa lagi dia akan mencari perlindungan kalau bukan di rumah abangnya ini," ujar suamiku saat aku mengutarakan rasa keberatan saat suamiku bilang akan mengajak adik tirinya tinggal bersama kami. 

"Aku ngerti Mas, tapi biar gimanapun kalian itu bukan muhrim. Lagi pula aku..," aku tak meneruskan ucapanku tentang ketidak sukaanku pada penampilan Widya. Aku takut akan menyinggung perasaan suamiku yang akan sensitip jika menyangkut adik angkatnya.

"Tolong mengerti Hani, dia itu adikku, gak mungkin aku biarkan dia di luaran sana tanpa arah tujuan. Kamu tahu kan, Widya itu gak punya siapa- siapa lagi di dunia ini," ujar Mas Raka dengan wajah yang sulit aku artikan. Biasanya aku akan luluh jika melihat mimik wajah suamiku yang seperti itu.

"Aku ngerti Mas tapi kan bisa kita sewakan dia rumah," ujarku memberi solusi berharap Mas Raka mau mengerti kalau aku keberatan Adinya tinggal di rumah kami.

Di zaman seperti sekarang ini apapun bisa terjadi termasuk perselingkuhan antara adik angkat dan abang angkat. Bahkan hal itu kadang hanyalah kedok saja untuk menutupi sebuah skandal.

"Kamu itu kenapa sih?! Takut uang belanja kamu kurang kalau adikku tinggal di sini hah?!" bentak Mas Raka. Matanya membulat merah dengan dada yang bergelombang.

"Bukan gitu Mas, tapi.." aku tak meneruskan ucapanku saat Mas Raka mendelik tajam ke arahku.

"Ah sudahlah! Kamu setuju atau tidak setuju, Widya tetap akan tinggal bersama kita," kata Mas Raka dengan nada tinggi. Seperti biasa dia akan bersikap egois dan tak mau dibantah.

______

"Tumben sepi, Bang Raka belum pulang?" Suara seseorang mengagetkan aku dari lamunan. Aku seketika menoleh ke sumber suara.

"Kamu tu sudah berapa kali aku bilang kalau masuk rumah salam dulu, apa susahnya sih," ujarku jutek pada Widya. 

Gadis itu sepertinya baru pulang kuliah. Terlihat tumpukan buku yang dia pegang dan juga tas ransel di punggungnya, riasan make up yang tebal serta memakai rok sepan dengan baju yang menonjolkan bagian tubuhnya.

Aku kurang suka kebiasannya yang main masuk begitu saja tanpa mengucap salam terlebih dahulu.

"Sorry lupa," jawab Widya cuwek sambil memapankan bokongnya di sofa.

"Oya, Mbak mau ngomong sama kamu," ujarku serius. Mataku tajam menatap gadis sexsi di hadapanku.

Widya mengerutkan keningnya menatapku.

"Mau ngomong apa?" ujar Widya ketus seperti biasa. 

"Apa maksud kamu tadi buat status seperti itu?" ujarku. Sungguh hatiku bagai terbakar saat mengucapkan kata - kata ini, terbayang di pelupuk mataku tentang status vulgar Widya tadi yang membuat aliran darahku panas seketika.

"Status, status apaan?"

"Gak usah sok bego kamu, kamu pikir aku gak tahu, kamu buat status apa barusan. Gak malu kamu buat status seperti itu!" aku berkata dengan emosi yang meluap- luap dan gigi yang gemeretak, dadaku mulai bergelombang. Mungkin kalau tak ingat dia adik iparku, sudah ku kuliti dia.

"Ouh, itu? Memang kenapa?" ujarnya santai yang membuat emosi di dadaku makin meluap- luap hingga serasa sesak untuk bernapas. Hih, rasanya aku tak sabar ingin memaki dan menjambak rambutnya biar insaf.

"Kenapa, katamu, apa kamu gak malu buat status seperti itu soal Abang kamu sendiri?!" ujarku dengan nada kesal. Rasanya, pingin tak hihhh, ku gecek- gecek dia.

"Ouh, kamu cemburu aku buat status begitu? Ya wajar sih kamu cemburu, kamu tua jelek, secara bentuk tubuh juga lebih sexsian aku kemana- kemana. Aku saja heran kenapa Abangku bisa suka sama kamu." ujar Widya setengah mengejek hingga membuat gigiku kian gemeretak.

"Cemburu?! Gak, jijik banget aku cemburu sama perempuan murahan seperti kamu!" ujarku tak kalah ketus.

"Heh jaga mulutmu ya perempuan kampung," ujar Widya. Bocah ini makin lama makin melunjak.

"Aku memang kampungan tapi aku bisa jaga diri tak seperti kamu, murahan!" Balasku sengit.

Plak..

Tiba- tiba sebuah tamparan keras hinggap di pipiku, rasanya sugguh sakit, perih dan terasa panas.

"Mas Raka, kenapa kamu menamparku?" ujarku pada Mas Raka yang menatap tajam ke arahku. Matanya mendelik penuh amarah.

"Kenapa katamu? Aku sudah berapa kali bilang, kamu jangan pernah menghina adikku," ujarnya dengan suara tinggi sampai urat- uratnya keluar. 

"Tapi dia mulai duluan Mas, dia itu gak ada sopan santunya sama sekali sama aku."

"Diam!" bentak Mas Raka.

"Istrimu itu cemburu sama aku Bang, gara- gara status yang unggah di Wa tadi," ujar Widya.

"Kamu itu apa- apaan sih gitu saja cemburu, Widya kan hanya bercanda sama teman- temanya."

"Bercanda katamu Mas! Kalau bercanda itu gak gitu, itu menjijikan, porno, mesum dan gak pantas seorang adik membuat status seperti itu soal Abangnya." 

"Kalau kenyataannya memang begitu, gimana?" kata Widya tersenyum padaku. 

"Apa maksud kamu?" tanyaku tak menmgerti.

"Masa iya harus di jelasin," ujar Widya tersenyum mengejekku.

"Ini apa maksudnya Mas?" tanyaku pada Mas Raka. 

"Maksudnya, aku sama Abangku ini memang ada hubungan dan kami memang sudah ehm ehm sih, makanya aku bisa bilang kalau dia perkasa," ujar Widya yang membuatku darahku semakin naik. 

Mataku membulat mendengar pengakuan Widya, benarkah Mas Raka yang aku kenal baik dan selalu bersikap lembut padaku itu memiliki sifat yang menjijikkan seperti itu?

Benarkah dia berzina dengan adiknya sendiri?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status