Share

Bab 52

"Abang pikirlah sendiri!"

Percakapan berhenti sampai di sini karena aku harus buru-buru ke kantor, barusan Pak Hans memberi peringatan kalau aku tak ikut meeting, aku akan dipecat.

Enggak, aku gak mau dipecat.

________

Aku berjalan cepat masuk ke lif, waktu meeting tinggal beberapa menit lagi. Namun, sesampainya di lif.

"Heh! Lepas! Enak aja main-main pegang, ini istri Saya," kataku emosi saat melihat Dave memegang tangan Hani.

Dasar setan, kemana-mana selalu ada.

"Lah apa urusan kamu!" kata Dave datar membuatku kupingku panas mendengarnya.

Butakah dia?

Apa dia lupa aku ini siapa, suami mana yang rela tangan istrinya di pegang-pegang begitu.

"Kamu buta ya, apa kamu lupa aku ini siapa, dasar lelaki murahan. Pebinor,"cibirku.

Bukanya menanggapiku, Dave malah tersenyum menatap Hani dan kesalnya Hanipun menanggapinya.

"Sini kamu!" ujarku menarik tangan Hani. Sakit sekali rasanya melihat mereka saling tatap dan saling melempar senyum begitu.

"Apaan sih, lepas!" seru Hani jutek sambil me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status