Share

bab 48

Bab 38

Pov Raka

"Apa-apaan ini, jadi kamu sengkongkol ingin memerasku?! ujarku dengan nada penuh emosi dan menatap tajam pada Widya.

Kalau tak salah dengar tadi aku dengar sayup -sayup dia menyebut nama Hari.

Widya balik menatap tajam ke arahku.

"Abang waras?"

"Dasar bocah sinting, ya waras lah," jawabku kesal.

"Ya kalau waras harusnya kan bisa mikir, mana mungkin aku mau menyebar bau busuk badanku sendiri, sama saja buat malu diri sendiri," ujar Widya jutek.

"Maksudnya?" tanyaku kurang paham dengan kata-kata Widya yang menurutku berbelit-belit.

"Abang lama-lama ketularan Hani deh, oonnya," ketus Widya.

"Jangan bawa-bawa Hani deh, jawab saja!"

Entah kenapa ada yang nyeri di dalam sini ketika Widya menghina Hani, rasanya aku tak terima istriku di hina seperti itu.

"Loh kok sekarang kok Abang belain nenek lampir itu, jangan bilang Abang cinta dengannya?" cerca Widya menatap tajam ke arahku.

'Orang aneh masa iya, suka sama istri sendiri dilarang.'

"Heh! Kenapa bengong!"

Aku hanpir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status