"Perihal mencintai seseorang biarlah menjadi rahasia Ilahi, tugasku sebagai hamba hanya perlu berbenah diri, agar kelak semoga cinta yang akan dianugerahi menjadi cinta yang paling diridhoi".
__
@JunaJunanda
PROLOG
Hai, bagaimana dengan kabarmu hari ini?, ketika kau menggenggam buku ini, ketahuilah bahwa paragraf-paragraf ini sengaja kutulis dengan sunyi yang ada dan yang masih tersisa, sengaja kurangkai dengan sepi yang terus bersembunyi dan selalu kutulis di penghujung malam yang telah menemui kelam.
Mungkin saat kau membaca tulisan sederhana ini, kau akan merasakan betapa besarnya perasaanku dalam mencintaimu. Aku menyukaimu dan terlanjur amat jatuh hati kepadamu, tersebab itulah kata-kata dan rintihan sederhana yang tulus ini melebur hanya agar suatu saat nanti kau dapat membacanya.
Namun sebelum kau lebih jauh membaca semua perasaanku, aku terlebih dulu ingin meminta maaf padamu atas segala kelancanganku karena telah berbesar hati melakukan sesuatu yang tak pernah kau sukai. Dan dalam tulisan ini yang kesekian, nantinya pasti akan kau temukan aku yang kenapa hampir menjadi budakmu. Kau pasti akan temukan alasan-alasan hujan mengapa ia harus membasahi bumi secara tak henti, dan juga aku yang dengan relanya menemukan alasan-alasan gersang yang bersemayam dari mulut-mulut pelangimu.
Untuk terakhir kalinya, biarlah aku terus menggenggammu dalam riangku, biarkan aku terus mendekapmu dalam pintaku, dan biarkan aku terus menjadikanmu bunga dalam setiap musimnya. Karena akan ada hal yang lebih menghukum kita jika kau memintaku untuk tetap menggenggam paksa jari-jemarimu.
Mungkin kita akan sedikit memberi jeda dari perhelatan yang saat ini sedang semesta tayangkan, sesekali kita juga akan menjadi penikmat sunyi dari cerita-cerita yang akan Tuhan tampilkan untuk menjadi saksi.
Bila nantinya pada paragraf-paragraf yang kesekian kalinya kau baca, dan ternyata kau temukan aku yang masih bergelantungan dengan do'a-do'aku, maafkan. Karena perlu kau tahu, aku sudah berusaha keras untuk tidak merintihkan namamu dalam mulut-mulut pintaku, namun selalu saja kegagalan berhasil merobek jahitan pada pertahanan itu. Dan aku bersyukur Tuhan memberikan kita jalan bertemu sampai-sampai aku pun tak tahu harus memulai semua ceritanya dari jalan yang mana.
Maafkan aku yang telah dengan lancang masuk dalam kehidupanmu, maafkan aku yang telah berlaku sekejam itu padamu hanya karena ada beberapa perasaanku yang selalu kau tamu dengan ragu. Aku tidak berniat mengakhiri hidup kita, juga kau dan seseorang yang telah kau pilih sebagai jalan pulangmu. Aku hanya menuruti semua pinta dan inginmu yang memang telah kau teriakan dengan berjuta-juta kemarahan. Maafkan aku bila di akhir semuanya kita menjadi insan-insan yang paling berdosa, terutama diriku. Ketahuilah, aku tak akan pernah sanggup bila harus melihatmu bersama seseorang yang kau pilih menjadi sainganku.
Aku ingin kau bahagia seutuhnya, semurni-murni bahagianya orang-orang yang pernah kau inginkan tawanya. Dan maafkan aku atas kesalahan terbesar yang telah kulakukan di hidupmu, aku di sini selalu mendo'akan ketenanganmu. Aku tak akan pernah henti untuk terus mencintaimu meski dengan jalan yang tak disukai oleh takdir.
“Mungkin saat itu kau adalah pelangi dan aku adalah seorang bocah kecil yang baru pertama kali mengenal keindahanmu lalu mulai menyenangi warna-warnimu.Aku bermain di bawah keindahanya, lalu terbawa mimpi yang tak kunjung menemui penyembuhnya".__@JunaJunandaPart 1TERIMA KASIHKU, LEBIH DULU. Terima kasih untuk luka yang hadir hari ini, terima kasih untuk kesempatan yang pernah kau hadirkan, terima kasih untuk bahagia yang pernah kau berikan, dan terima kasih untuk semua patah yang mungkin tak lagi ingin disembuhkan. Maaf aku telah lancang mencintaimu, maaf aku telah menganggu ketenangan di hidupmu, maaf aku sudah menjadi beban dalam kebahagiaanmu, maaf. Atas semua salahku dalam mencintaimu. Dan di sini aku juga tak
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti angin yang berhembus perlahan, seperti kata bermajas yang dengan lembut di ucapkan, dan seperti langkah kaki yang dengan ikhlas meninggalkan"._@junaJunandaPart 2YANG MULAI KUGENGGAM Tempat ini telah menjadi saksi bisu atas pertemuan kita, pertemuan yang berhasil mengubah kehampaanku, yang mampu mengubah kekosonganku, dan sukses memutar balik perasan yang sebenarnya sudah lama kubiarkan mengemudi sendiri tanpa tujuan. Hadirmu hari ini adalah pengubah segala keberantakan yang terjadi dalam hidupku. Pada hari pertama saat semua perguruan tinggi sudah mulai aktif memulai perkuliahan, kala itu aku tak pernah mengenalmu, kita bertemu tanpa paksaan entah ini karena telah direncanakan Tuhan atau hanya karena kebetulan, kita mengambil jurusan y
“Jika masih ada pertanyaan tentang bagaimana aku kekita mengenal hujan, maka jawabanku hanya satu. Aku masih ingin menikmati rintiknya”__@JunaJunandaPart 3AKU YANG MASIH Dalam riuh dan sesaknya aktivitas perkuliahan hari itu, aku tetap berusaha mengambil tempat sebagai pengaggummu paling bungkam. Hari itu, aku datang paling pagi, menaiki tangga harapan yang melambung tinggi dan menginjaknya dengan penuh perasaan, ruang fakultas kita di lantai dua, dan tidak jauh dari itu di depanya terletak Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Aku tiba di ruang kita, namun tak ada kutemui senyuman yang setiap malam berhasil menganggu tidur nyenyakku. Tak ada kutemukan sapaan hangat darimu tentang ucapan selamat pagi yang sering kau beri, walau s
“Setelah memberanikan diri mengarungi derasnya hujan, kini aku merasa bahwa aku mulai menyukainya dan ingin lebih lama bermain bersama rinainya. Dan aku juga ingin sekali dapat berbicara pada angin walau hanya sesaat, aku ingin menyampaikan bisikan kecil pada setiap derunya, bahwa sesungguhnya aku di sini menginginkanmu".__@JunaJunandaPart 4MEMULAINYA Hari ini, ada hujan di luar dan aku ingin mengatakan yang sebenar-benarnya kepadamu tentang aku yang diam-diam suka, tentang perasaan yang diam-diam resah bila tak melihat senyummu, dan tentang mata yang selalu melirik kemanapun pergimu. Aku ingin jujur saja pada perasaan, aku lelah bersembunyi dalam angan-angan yang terlalu berlebihan ini, aku bosan bersembunyi dalam diam seperti ini. Pertemuan kita itu memang sudah meracuni akalku, menggugat
"Di atas bumi yang sama-sama kita pijak ini, percayalah aku masih setia menunggumu. Masih tetap menunggumu dan masih teguh mendo'akanmu. Dan semoga saja kaulah yang ditakdirkan Tuhan sebagai jodohku".__@JunaJunandaPart 5AKU TELAH... Malam panjang telah usai, gelapnya telah bungkam dan kini berganti siang, kita dalam satu ruang yang sama namun hanya saling menyilang menatap pun tampak enggan datang menyerang. Aku yang tersudut dalam ruang hampa,tapi seketika kehampaan itu mengabu dalam raut kelabu dan kemudian disapu dengan kehadiranmu yang memberi warna perubahan baru pada harapanku. Kau mengenakan wajah penuh rona dan tersenyum manis mengarah pada jalur tatapan mataku. Detak jantungku mengguncang ribut ketika tempias senyum itu kau undang untuk mataku, aku benar-benar merasakan getaran itu, sepe
"Jatuh hati itu mudah, yang rumit itu bagaimana kau mengusahakan semuanya.Jatuh hati itu simpel, yang sulit itu ketika bagaimana kita berjuang mendapatkan hatinya. Dan satu-satunya jalan terbaik untuk menggenggam hatinya, adalah dengan menyapa dan meminta dulu kepada Tuhannya".__@JunaJunandaPart 6BOLEHKAH AKU? Tuhan, malam ini aku ingin meminta padamu sedikit kebaikan dari takdirku. Tapi tenang Tuhan, aku tidak meminta banyak dan merengek terlalu tidak tahu diri di hadapan-Mu. Dari patah lukaku di masa lalu,dari kesedihan, kehampaan, kesunyian,keresahan, dan kebodohanku itu, aku ingin meminta pada-Mu agar ketika Engkau memberi lagi rasa yang baru, aku sudah bersiap-siap bila ada takdir tentang patah menghampiriku. Bila jatuh kali ini adalah tentang bagaimana aku menemui keba
"Aku ingin kau tahu, bahwa diam-diam aku selalu menitipkan harapan yang sama dalam beribu-ribu pinta, dan aku berharap bahwa masa depanku alah yang ditakdirkan denganmu"._@JunaJunandaPart 7TERIMA KASIH SEMPAT MENGOBATI PATAHKU Di pertemuakan denganmu dalam satu ruangan dan satu jalan, aku sudah sangat berterima kasih kepada Tuhan. Sebab, saat itu aku benar-benar mengalami patah hati yang begitu parah,sehingga membuat tidak sedikit orang pun yang mencoba ingin mengobati patah itu tak mampu dan pada akhirnya menyerah. Aku sudah dipatahkan oleh masa lalu yang kejam, dan dipertemukan denganmu adalah jalan Tuhan yang paling tak pernah kusangka. Ya walaupun sebenarnya pertemuan itu hanya baru aku yang menyadari sendiri, walaupun pertemuan it
"Sampai detik ini setidaknya aku tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang secara diam-diam, kadang tak jarang perasaan ingin menggebu ingin agar dia tahu tentang apa yang sedang terjadi. Bagiku mencintai secara diam adalah memendam rindu sendirian."__@JunaJunandaPart 8KARENA HANYA KAMU Malam ini aku sepi, hari ini tak ada terlihat wajah dan senyum menawanmu. Kau tahu sesepi apa yang sedang melanda perasanku?, ya begitulah. Kurasa kau dapat menebak sendiri tentang bagaimana aku bila dijauhkan denganmu. Siang tadi kita hanya sedikit melempar pesan, itupun karena aku yang menganggumu lebih dulu, aku tahu pesan yang kau balas itu bukan murni dari hati, mungkin kau membalasnya hanya dengan ketikan sedang aku menanggapnya dengan penuh perasaan. Aku sadar, saat itu cerita-ceritaku hanya masih