Share

Bab 47

Santet Celana dalam 47

"Galih?"

"Iya," tegas Erna.

"Kamu jangan bercanda Er. Ini tidak mungkin."

"Kalau tidak percaya, kamu bisa lihat sendiri," tentang Erna.

Nining pun bangkit dari duduknya. Ia berjalan cepat dan mengintip ke arah ruang tamu. Terlihat Galih duduk di depan Pak Penghulu. Ia menjawab pertanyaan dari Abbah Udin dengan tenang. Namun, tiba-tiba tatapan mata mereka bertemu.

"Dia sangat cantik, dia baik, dia tabah menghadapi takdir hidupnya yang pahit. Dia wanita paling kuat dan sederhana yang pernah ku kenal, Bah."

"Galih ...." ucap Nining lirih.

Di sebelahnya Arkan duduk dengan santainya sambil tersenyum ke arah Nining.

"Arkan."

"Arkan tak mau mengambil kebahagianmu, Ning." Yasmin tiba-tiba muncul di belakang Nining memegang pundak kirinya..

"Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Aku memberitahukan semuanya kepada Bu Aya dan Pak Ismu. Aku memang berjanji tak akan memberitahukan perihal kesalahpahaman itu kepada Galih dan Arkan, tapi aku nggak berjanji untuk diam kepada ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status