Share

Bab 44

SANTET CELANA DALAM PART 44

Nining dirujuk ke rumah sakit bersama dengan bayinya. Hari bahagia itu seketika menjadi petaka. Entah apa yang terjadi mereka belum tahu pasti. Yang jelas detak jantung Nining semakin lemah.

Sudah hampir satu jam Nining berada di dalam ruangan UGD.

Yasmin menggendong putra Nining yang bahkan belum memiliki nama.

Mereka semua menunggu kabar dari dokter dengan cemas. Begitu pintu dibuka. Aji langsung menghampiri Sang Dokter.

"Bagaimana keadaan adik saya, Dok?"

"Maaf, kami sudah berusaha."

"Apa?! Apa maksud dokter dengan meminta maaf?" bentak Aji.

"Pasien sudah tiada, kami sudah melakukan segala upaya, tapi Tuhan berkehendak lain."

Bagai disambar petir. Aji terpaku di depan ruang UGD. Ia berjalan pelan menuju pintu, lalu melonggok ke dalam. Kain putih sudah menutupi seluruh tubuh Nining.

Yasmin membekab mulutnya. Ia menangis tanpa suara. Bayi yang ada dalam gendongannya pun menangis, seakan ia ikut merasakan apa yang terjadi. Betapa malang nasibnya, ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status