Langit seketika mendung, saat Vyolin dan Kevin baru saja membawa Vyona memasuki mobil. Mereka berencana untuk makan malam di sebuah restoran mewah, bertepatan dengan hari jadi pernikahan mereka yang ke delapan tahun. Karena khawatir pada cuaca takut semakin buruk, Vyolin pun mengatakan pada Kevin untuk di menunda rencana mereka."Aku sudah booking mejanya, Sayang," ucap Kevin menyesal."Gak apa-apa, Mas. Mungkin bukan rejeki kita," sahut Vyolin."Jadi? Gimana?" tanya Kevin sambil menggendong Vyona masuk ke rumah."Kamu bawa Vyona ke kamar, aku akan siapkan makan malam," jawab Vyolin sambil lalu menuju dapur.Kevin membawa Vyona ke kamar, memberikan susu dan menggendong bayi kecilnya itu sampai akhirnya tertidur. Saat Vyona telah tertidur, Kevin pun langsung pergi ke dapur.Area makan tampak gelap, hanya ada penerangan dari tiga lilin yang menyala di meja makan. Asap masih mengepul dari dua piring berisi spagheti dengan saus tomat bertoping keju. Kevin tersenyum, melihat hasil kerja Vy
Hampir satu jam sudah, Kevin belum merasa siap untuk keluar dari toilet rumah sakit yang dimasukinya. Matanya semakin berair, setiap kali teringat janji setia yang selalu diucapkan Vyolin padanya.Dua jam yang lalu, ketika langit Jakarta sedang begitu cerah. Kevin merasa seperti telah tersambar petir, saat menemukan perempuan yang sangat dicintainya itu tidak sadarkan diri di dalam kamar mandi rumah mereka."Saya baru saja pulang dari bekerja, dan saya melihatnya sudah terbaring tak sadarkan diri di lantai kamar mandi," ungkap Kevin pada seorang dokter perempuan yang memintanya datang ke sebuah ruangan khusus.Sejak tiba di rumah sakit, Kevin merasa begitu ketakutan. Selama ini Vyolin, istrinya itu selalu memberinya kejutan yang menyenangkan. Tidak pernah terbesit dalam pikiran Kevin bahwa kejutannya kali ini akan berada di rumah sakit."Anda tidak perlu terlalu khawatir, Tuan Kevin Durrel. Istri anda baru saja melewati masa kr
"Ingat, aku satu-satunya yang mengetahui soal itu. Terus kenapa?" tanya Julia."Kenapa kata kamu? Kehamilan Vyolin, apa kamu gak curiga?" Kevin beranjak dari kursi dengan wajah memerah. Berdiri begitu saja sambil menatap tak jelas arah."Omong kosong! Apa kamu sudah kehilangan akal? Kamu mencurigai istri kamu tidur dengan laki-laki lain?" sahut Julia memasang wajah kesal.Kevin diam saja lalu kembali duduk di tempatnya semula. Memegangi kepala seperti sedang menanggung kesakitan luar biasa."Kita tahu sebaik apa Vyolin. Gak seharusnya kamu berpikiran seperti itu. Ini adalah keajaiban, dan kamu harusnya sangat bersyukur pada Tuhan atas hal ini. Aku gak menyangka kamu akan menyimpan pikiran buruk. Apa selama ini kamu berputus asa dengan keadaan kamu?" ucap Vyolin sambil memegangi sebelah tangan Kevin. "Aku bahkan baru berencana untuk bayi tabung, dan sebenarnya … aku melihat sikap Vyolin agak aneh akhir-akhir ini, Julia," lirih Kevin dengan nada suara yang kembali mencoba tenang."Lupa
"Apa maksud kamu? Apa kami telah berbuat kesalahan sama kamu selama liburan kita?" tanya Sarah cepat."Ya, tentu. Ini salah kalian! Kalian yang ngasih aku minuman malam itu, padahal kalian tahu aku gak pernah minum!" jawab Vyolin dengan wajah memerah."Ya, bukan kah itu bukan masalah besar?" tanya Sarah tanpa ekspresi terkejut."Itu sumber masalah besar, dan aku merasa akan benar-benar jadi orang gila sekarang!" jawab Vyolin dengan tiba-tiba saja menjatuhkan gelas jus ke lantai.Sarah begitu terkejut dan terperanjat dari kursinya, dia hanya bisa melihat saja pada pecahan kaca yang berserakan di hadapan mereka. Kini mereka menjadi perhatian setiap orang di cafe. Kevin yang sejak tadi hanya melihat dari luar kafe pun segera masuk menghampiri Vyolin.**Kevin segera membawa Vyolin pulang, setelah menyelesaikan masalah di cafe. Sepanjang perjalanan, Kevin terus memperhatikan Vyolin. Berpikir keras mengap
"Kenapa bisa gitu?" lirik Anne heran."Bayinya, seperti tidak diinginkan oleh Vyolin," ucap Sarah."Ya, tapi kenapa? Bukannya mereka menunggu selama tujuh tahun untuk memiliki bayi sendiri?" tanya Selena lagi."Kita lupakan dulu soal bayi. Sekarang, aku mau bahas soal apa yang Vyolin bilang di kafe. Dia bilang kalau kita adalah sumber masalahnya. Coba kalian ingat apa aja yang kita lakukan selama berlibur tiga hari di Bali," jawab Sarah.Anna menghembuskan nafas kasar, sedangkan Selena langsung memijat keningnya sendiri sembari memikirkan ucapan Sarah.Lima bulan yang lalu, mereka berlibur ke Bali untuk merayakan hari ulang tahun Anna. Saat itu mereka memutuskan untuk membuat pesta persahabatan. Tidak ada yang membawa suami atau anak-anak.Vyolin merasa senang bersama dengan para sahabatnya, akan tetapi dia tetap berusaha untuk mengontrol diri. Tak seperti ketiga sahabatnya yang minum-minum hampir se
Setelah seminggu, Sarah kembali membuat pertemuan dengan Anna dan Selena, kali ini mereka memilih untuk berkumpul di rumah pribadi Anna saja. Suami Anna bekerja sebagai kapten di kapal pesiar, menjadikan rumahnya begitu sepi karena dia belum juga memiliki anak-anak."Rekaman CCTV nya sudah aku terima, dan sekarang filenya sudah ada di sini," Sarah mengeluarkan flashdisk dari dalam tasnya dan meminjam laptop Anna.Anna dan Selena tampak tidak sabar, begitu fokus memperhatikan Sarah yang telah menyalakan layar laptop dan membuka file dari flashdisk."Wah, ini benar-benar terekam sempurna," ucap Anne saat video telah mulai diputar."Kamu udah lihat lebih dulu, Sarah?" tanya Selena."Gak, aku terlalu tegang, jadi mutusin untuk ngeliat bareng kalian aja," jawab Sarah.Ketiga sahabat itu pun memperhatikan setiap detail gerakan Vyolin yang terekam di video CCTV. Mempercepat video sampai di hari terakhir mer
Anna pun akhirnya kembali membuka laptop, mencari kabar terbaru Mike di media sosial. Sudah lama Anna tak bermain media sosial karena fokus kerjanya di dunia modeling.Mike rupanya sudah menikah dua tahun yang lalu, dan berhenti dari aktivitas balapan, sejak tiga bulan lalu. Kecelakaan tunggal mengakibatkan lengan dan sebelah kakinya cidera dan disarankan untuk tidak lagiliar di jalanan.Kepandaiannya mendekati gadis cantik, membuat Mike dengan mudah memperistri seorang pramugari maskapai penerbangan internasional.Secantik apa pun istrinya, rupanya tak memadamkan beringas nafsu Mike untuk menodai gadis sebaik Vyolin. Mike telah menanam benih di tubuh Vyolin, dan membuat Vyolin kehilangan kebahagiaannya.…"Argggh!" Suara teriakan terdengar dari kamar Vyolin, Kevin yang baru saja selesai membereskan bahan makanan ke dalam kulkas langsung saja berlari menghampiri Vyolin.
Kevin segera membopong Vyolin kembali masuk ke dalam mobil, tanpa basa-basi langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.Setibanya di rumah sakit, Vyolin pun segera dibawa ke UGD. Kevin terduduk di depan pintu UGD, merasa kembali sangat terkejut hingga kedua kakinya menjadi lemas."Maaf, anda suaminya?" Selang berapa lama, seorang dokter keluar dari UGD dan menemui Kevin. "Iya, Dok. Saya suaminya, bagaimana keadaan istri saya?" Sambar Kevin langsung."Apa istri anda baru saja makan sesuatu?" tanya Dokter."Iya, Dokter. Istri saya baru saja makan rujak Nanas. Porsinya memang luar biasa. Dan tiba-tiba saja dia muntah-muntah langsung pingsan, Dok," jawab Kevin."Baik, kalau begitu dugaan saya benar. Alhamduillah, istri anda sudah tidak apa-apa, janinnya juga tidak bermasalah. Lambung istri anda hanya tidak bisa menerima makanan terlalu pedas dan banyak. Karena sudah muntah,