Setelah seminggu, Sarah kembali membuat pertemuan dengan Anna dan Selena, kali ini mereka memilih untuk berkumpul di rumah pribadi Anna saja. Suami Anna bekerja sebagai kapten di kapal pesiar, menjadikan rumahnya begitu sepi karena dia belum juga memiliki anak-anak.
"Rekaman CCTV nya sudah aku terima, dan sekarang filenya sudah ada di sini," Sarah mengeluarkan flashdisk dari dalam tasnya dan meminjam laptop Anna.Anna dan Selena tampak tidak sabar, begitu fokus memperhatikan Sarah yang telah menyalakan layar laptop dan membuka file dari flashdisk."Wah, ini benar-benar terekam sempurna," ucap Anne saat video telah mulai diputar."Kamu udah lihat lebih dulu, Sarah?" tanya Selena."Gak, aku terlalu tegang, jadi mutusin untuk ngeliat bareng kalian aja," jawab Sarah.Ketiga sahabat itu pun memperhatikan setiap detail gerakan Vyolin yang terekam di video CCTV. Mempercepat video sampai di hari terakhir mereka di hotel Kuta, Bali.Di malam terakhir itu, Sarah memberi ide agar mereka menghabiskannya di luar ruangan. Memasang tenda dan membuat pesta barbeque. Semuanya setuju, dan sangat antusias. Anna dan Sarah yang paling kuat minum, sedangkan Selena dan Vyolin hanya sekedarnya saja."Vyolin, ayo minum! Ini malam terakhir kita di sini. Besok kamu bakal balik lagi ke rutinitas menjadi istri yang membosankan," ucap Anna sambil menuangkan anggur ke gelas Vyolin."Aku udah cukup, kepalaku mulai pusing," jawab Vyolin yang merasa sudah tak nyaman."Kamu harus membiasakan diri kamu, Vyolin. Ini adalah pelepas rasa pusing di kepala," sahut Sarah.Vyolin merasa tak enak menolak tawaran Anne, akhirnya dia pun kembali minum. Sarah dan Anne terus memaksanya, hingga akhirnya Vyolin mulai kehilangan kontrol diri."Aku merasa gak enak badan. Lebih baik aku balik ke hotel," ucap Vyolin sembari berjalan sempoyongan."Hey! Masuk ke tenda aja," sahut Sarah."Gak, aku takut serangga, di sini juga dingin banget," ucap Vyolin lagi.Anna dan Selena telah tertidur di dalam tenda, sedangkan Sarah merasa tak punya tenaga untuk mengantarkan Vyolin kembali ke hotel.Meski sempoyongan, Vyolin tetap bisa berjalan menuju kamarnya. Namun, dia membuka kamar yang salah. Sarah, Anna, dan Selena sontak saja merasa terkejut dengan apa yang terlihat di video sekarang."Wait! Bisa di zoom gak, videonya?" ucap Anna.Sarah mengangguk lalu memperbesar tampilan video, hingga mereka bisa dengan jelas melihat wajah laki-laki yang menyambut kedatangan Vyolin di kamar hotel itu."Kayak kenal," gumam Anna."Itu mantan kamu, Anna! Mike Baskoro. Iya, aku memang sempat ngeliat dia waktu itu di hotel," ucap Sarah."Kampret! Bisa-bisanya dia ngelakuin itu sama Vyolin!" kutuk Anna sambil mengepalkan jari tangannya."Vyolin keliatan gak berdaya gitu, gak bisa lepas dari cengkraman Mike," gumam Selena."Dia itu memang cowok brengsek! Ya ampun!" Anna benar-benar terlihat geram.Mereka pun merasa lemas setelah kini mengetahui apa yang terjadi. Mike Baskoro meninggalkan Vyolin di kamar hotel setelah melakukan pelecehan. Dan Vyolin meminta pulang lebih dulu dari sahabat-sahabatnya, karena telah menyadari sesuatu yang buruk telah terjadi padanya."Jadi, menurut kalian … apa Vyolin mengandung anak Mike?" tanya Selena sambil menatap bergantian pada Sarah dan Anna."Sepertinya gitu, melihat sikap Vyolin yang berubah drastis," jawab Sarah."Terus, gimana dong?" tanya Selena lagi."Kita bisa simpan bukti rekaman CCTV ini, agar menjadi bukti bila terjadi sesuatu nanti. Untuk saat ini, kita rahasiakan aja semuanya," jawab Sarah."Kasian Vyolin, kasian juga Kevin," gumam Anna."Sekarang yang terpenting adalah kesehatan mental Vyolin. Vyolin perempuan yang sangat baik, dan dia sudah dilecehkan oleh laki-laki playboy itu!" ucap Sarah lagi."Ini salah aku, harusnya aku gak maksa Vyolin minum!" sahut Anna.Anna kemudian menangis, merasa begitu bersalah dengan yang telah dilakukannya. Namun, Selena dan Sarah juga merasa telah bersalah karena gagal menjaga Vyolin yang selalu baik pada mereka. Ketiganya pun hanya bisa menangisi keadaan, dan berusaha berpikir untuk memperbaiki semuanya."Kita harus bisa buktiin ke Vyolin, kalau kita sangat ingin melihat dia bahagia dan akan selalu ada buat dia," ucap Sarah sambil menyeka bening di sudut matanya."Iya, pasti," sahut Anna dan Selena.Selesai melihat CCTV dan kembali menyembunyikannya, Sarah dan Selena pun segera pamit pulang dari kediaman Anna.Anna merasa begitu terpukul, melihat apa yang terjadi pada Vyolin. Mike adalah laki-laki yang selama dua tahun pernah menjalin hubungan dengannya. Selama itu Mike sering Anna ajak berkumpul makan-makan dengan teman-temannya, hingga Vyolin pun tahu siapa Mike.Mike hanya pemuda brengsek yang selalu pandai menggoda perempuan. Anna mengakhiri hubungan dengannya pun karena Mike telah mengkhianati. Dan kini, Mike semakin membuat Anna merasa benci karena telah mengganggu kehidupan Vyolin.Anna pun akhirnya kembali membuka laptop, mencari kabar terbaru Mike di media sosial. Sudah lama Anna tak bermain media sosial karena fokus kerjanya di dunia modeling.Mike rupanya sudah menikah dua tahun yang lalu, dan berhenti dari aktivitas balapan, sejak tiga bulan lalu. Kecelakaan tunggal mengakibatkan lengan dan sebelah kakinya cidera dan disarankan untuk tidak lagiliar di jalanan.Kepandaiannya mendekati gadis cantik, membuat Mike dengan mudah memperistri seorang pramugari maskapai penerbangan internasional.Secantik apa pun istrinya, rupanya tak memadamkan beringas nafsu Mike untuk menodai gadis sebaik Vyolin. Mike telah menanam benih di tubuh Vyolin, dan membuat Vyolin kehilangan kebahagiaannya.…"Argggh!" Suara teriakan terdengar dari kamar Vyolin, Kevin yang baru saja selesai membereskan bahan makanan ke dalam kulkas langsung saja berlari menghampiri Vyolin.
Kevin segera membopong Vyolin kembali masuk ke dalam mobil, tanpa basa-basi langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.Setibanya di rumah sakit, Vyolin pun segera dibawa ke UGD. Kevin terduduk di depan pintu UGD, merasa kembali sangat terkejut hingga kedua kakinya menjadi lemas."Maaf, anda suaminya?" Selang berapa lama, seorang dokter keluar dari UGD dan menemui Kevin. "Iya, Dok. Saya suaminya, bagaimana keadaan istri saya?" Sambar Kevin langsung."Apa istri anda baru saja makan sesuatu?" tanya Dokter."Iya, Dokter. Istri saya baru saja makan rujak Nanas. Porsinya memang luar biasa. Dan tiba-tiba saja dia muntah-muntah langsung pingsan, Dok," jawab Kevin."Baik, kalau begitu dugaan saya benar. Alhamduillah, istri anda sudah tidak apa-apa, janinnya juga tidak bermasalah. Lambung istri anda hanya tidak bisa menerima makanan terlalu pedas dan banyak. Karena sudah muntah,
Kepulangan Kevin dan Vyolin dari rumah sakit kali ini, rupanya mendapat sambutan dari para tetangga di sekitar kediaman mereka. Pagi-pagi sekali beberapa ibu yang usianya di atas Vyolin, telah berkumpul di depan pagar rumah sambil memegangi bungkus sayuran yang baru mereka beli."Bener kan, itu Nak Kevin dan istrinya baru pulang," ucap salah seorang ibu berperawakan paling gemuk ketika Kevin dan Vyolin baru saja turun dari mobil.Vyolin menatap sekilas saja pada tetangga-tetangganya, lalu memilih untuk cepat masuk ke dalam rumah. Kevin yang merasa tak enak hati dengan sikap Vyolin, segera meminta para tetangga untuk masuk saja ke teras rumahnya..Pagar rumah Kevin jarang terbuka, karena Vyolin memang tak begitu suka berinteraksi dengan tetangga. Pernah dia belanja sayuran di gerobak tukang sayur keliling, akan tetapi para tetangga sibuk menyerangnya dengan pertanyaan seputar kenapa belum memiliki anak. Dan itu menjadi kali terakhir Vyolin belanja di tukang sayur keliling."Nak Kevin,
"Maaf, kayaknya saya salah kamar," ucap Vyolin setelah dengan samar melihat ada sosok laki-laki di dalam kamar hotel yang dimasukinya."Hey, kamu Vyolin kan? Temannya Anna!" Laki-laki itu menahan lengan Vyolin dan menghalangi pintu dengan tubuhnya."Maaf, saya harus keluar," ucap Vyolin dengan tubuh lemas berusaha melepaskan diri dari cengkraman tangan laki-laki itu."Jangan buru-buru, dong. Aku Mike, kamu ingat kan? Ayo, kita ngobrol dulu cantik."Vyolin masih begitu jelas mengingat siapa Mike, dan dia semakin berusaha keras untuk lepas dari cengkraman laki-laki itu. Namun, Vyolin kehilangan tenaganya. Mike dengan sebelah tangannya saja, mampu menarik tangan Vyolin hingga terjatuh di samping tempat tidur."Santai dulu, cantik. Kita ngobrol-ngobrol dulu," ucap Mike sembari mengangkat tubuh langsing Vyolin ke atas tempat tidur.Vyolin kembali berusaha untuk bangkit, akan tetapi kedua tangan besar Mike telah kembali mencengkram pundak Vyolin. Vyolin berusaha mendorong dan memukul tubuh
"Vyolin?" Kevin telah terbangun dan menyadari ketiadaan Vyolin di sisinya.Kevin mendengar suara air dari kamar mandi, dia pun bergegas turun dari tempat tidur dan berlari ke depan pintu kamar mandi. Namun, pintunya telah dikunci."Vyolin, kamu di dalam? Kamu lagi mandi, ya?" ucap Kevin sambil menempelkan sebelah telinganya ke pintu.Vyolin tak menghiraukan pertanyaan Kevin, dan memilih untuk diam saja menggigil di dalam bath-up. Kevin yang semakin khawatir, segera saja berusaha mendobrak pintu kamar mandi. "Vyolin!"Begitu pintu berhasil terbuka, Kevin segera meraup tubuh Vyolin dari dalam bath-up. Membalut tubuh polos istrinya dengan handuk dan membawanya langsung ke atas tempat tidur."Kamu ngapain sih, Sayang? Kamu mandi berendam pakai air dingin! Harusnya kamu bangunin aku, aku pasti siapkan air hangat untuk kamu," ucap Kevin sembari mengeringkan tubuh dan rambut Vyolin. Vyolin menatap lekat wajah Kevin yang begitu khawatir, lalu air matanya kembali mengalir. Semakin deras air
Mike yang begitu emosi, mengabaikan pertanyaan temannya.Ia justru segera pergi meninggalkan Bar Colloseum. Menyalakan mesin ferarrinya dan melaju kencang tak tentu arah di jalanan. Dicengkramnya kuat kemudi mobil, menyalip setiap kendaraan yang berada di depannya.Ia benci ada yang meragukan kejantanannya sekalipun hanya bercanda.Dring!Ponsel Mike yang tergeletak di dekat kemudi tiba-tiba berbunyi, terlihat di layar ponsel panggilan telepon dari perempuan yang belum lama dia antar pergi ke bandara. Rianti, sebiasa itu Mike memberi nama nomer istrinya di ponselnya."Iya, Honey. Kenapa?" Meski malas, Mike akhirnya menepikan mobil ke tepian jalan depan sebuah mini market."Kamu di rumah kan?" tanya Rianti yang baru saja mendarat di Bandara Kuala Lumpur."Ya iya lah. Kenapa memang?" jawab Mike cepat."Kamu berantem sama Stephen?" Dahi Mike mengkerut mendengar pertanyaan Rianti, istrinya itu memang selalu bisa tahu apa yang Mike lakukan meski mereka tak selalu bersama "Stephen ngadu
Selang berapa lama setelah menyambut kedatangan Julia di rumahnya, kini Vyolin harus bersiap untuk menyambut datangnya ketiga sahabatnya itu. Dia merasa berat untuk bertemu, sampai berpikir untuk tak keluar saja dari kamarnya. Namun, dia teringat wajah Kevin dan berusaha untuk memperbaiki semuanya.Lima bulan lebih tidak bertemu, bahkan tak pernah bicara lewat telepon atau pesan singkat. Pertemuan Vyolin dan ketiga sahabatnya pun menjadi mengharukan. Selena dan Anna menangis sambil memeluk Vyolin, padahal Sarah sudah mengingatkan mereka untuk bersikap seolah tidak pernah terjadi hal buruk apa pun."Ayo, silahkan dinikmati minumannya. Kue brownies ini baru aku bikin pagi tadi, rasanya pasti tidak akan mengecewakan," ucap Julia yang sibuk sendirian memberikan jamuan ke meja ruang tamu."Ya ampun, Kak. Kayak nyambut tamu dari mana aja. Gak usah repot-repot," sahut Sarah yang merasa tidak enak karena mereka semua tahu bahwa Julia adalah saudara sepupu Kevin."Ah, biasa aja, kok. Kalian ng
Berada di lingkungan yang selalu peduli dan mendukungmu, memang salah satu hal yang harus disyukuri. Kini Vyolin bisa merasakan lagi kehangatan di dalam hatinya, setelah sekian lama merasa begitu tertekan sendirian.Beberapa helai pakaian Kevin dari lemari, telah Vyolin masukkan ke dalam koper. Tak lupa dia memasukkan juga handuk baru dan perlengkapan mandi, dan suplemen vitamin. Kevin yang baru keluar dari kamar mandi pun terkejut melihat kesibukan Vyolin menyiapkan kopernya. Kini dia merasa istrinya yang dulu telah kembali."Sayang, aku bisa kok siapkan sendiri," ucap Kevin sambil meletakkan bokongnya yang hanya terbelit handuk ke atas kasur."Nanti pasti gak rapi kalau kamu siapkan sendiri. Aku gak mau ada yang kelupaan," sahut Vyolin.Koper yang telah siap, Vyolin letakkan di samping tempat tidur. Saat Vyolin berjalan akan melewatinya, langsung saja kedua tangan Kevin menarik tubuh Vyolin ke dalam pangkuannya.Vyolin merasa terkejut, lalu berdiri di hadapan Kevin dengan kedua tan