Share

Memang Nasib Malang

"Enak banget yah santai di sini." Suara keras wanita berasal dari belakangnya. Seketika Melissa menoleh. Terlihat sosok mertuanya tengah berada di belakangnya dengan tangan melipat di dada, tatapan mata menghina.

"Ibu," sebut Melissa menundukkan kepala. Ingat wanita paruh baya itu tidak menyukai dirinya, ia takut ibu mertuany

akan menyakitinya lagi sama seperti kemarin.

"Buatlah dirimu berguna di rumah ini. Mungkin Nadir memberikanmu tumpangan gratis dengan dalih menikahimu, tapi aku sampai kapanpun tidak akan pernah menerimamu bagian dari keluargaku." Sarah berkelakar.

Melissa masih menundukkan kepala sambil mengangguk pelan. "Baik Ibu," sahutnya.

"Sekarang bersihkan rumah! Danti sedang cuti. Kamu sebagai orang menumpang tinggal di sini sebaiknya sadar diri dan carilah fungsimu. Setidaknya ada gunanya kamu di sini," tutur Sarah berlalu begitu saja.

Pergi Sarah, Melissa menghela nafas panjang. Baru ia senang dapat kembali menghirup udara segar setelah sekian lama terkurung di dalam ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status