Tahun 1975 Kota Besar Klaifky .Seorang anak kecil berusia 6 tahun nampak asyik memainkan bola kuning bersama kedua temannya. Tubuhnya yang sedikit tambun dan ditambah kedua pipinya yang chubby membuat semua orang yang melihatnya nampak gemas dengan keimutannya.
"Wah,manisnya anak ini!" ucap setiap orang yang menatap bahagia kearahku.
Aku sama sekali tak mengerti mengapa mereka semua ingin sekali mengadopsiku. 'Apakah aku ini sangat keren? Hmm sepertinya begitu!!'pikirku sambil memegangi kedua pipi yang penuh lemak.
"Sira..Ikut kakak! " ajak seorang remaja berkaos abu-abu sembari menarik lengan kecilku untuk keluar dari kerumunan .
Raut wajah yang gelisah dan ditambah nafas yang terengah-engah ia terus menggenggam erat tangan adik kecilnya. "Bukankah sudah kakak katakan, jangan jauh-jauh dari kakak! "ucapnya dengan tegas.
Aku yang tak bisa membalas perkataannya hanya bisa tersenyum kecil atas kekhawatirannya yang sangat berlebihan ini.Tubuh yang lusuh,kotor dan berantakan remaja ini terus menjaga adik satu-satunya ini. Namanya Mika, Mikasi El Karch seorang remaja tampan berusia 12 tahun yang dua bulan lalu telah kehilangan kedua orang tuanya.
Ayah( Rio)tewas kecelakaan dan ibu (Zia) memilih untuk mengakhiri hidupnya setelah kehilangan suami tercintanya, hal inilah yang membuat Mika sebagai anak sulung harus menjadi sesosok orang tua,kakak sekaligus teman bagi Sira adiknya.Dan kini Mika telah memiliki sifat dewasa layaknya pria berusia 25 tahun yang akan melindungi Sira adiknya.
"Kakak, aku lapar!" mengeluh sambil memegangi perut yang sejak tadi keroncongan.
Segera Mika langsung menjawab keluhan dari adiknya. "Ah Sira,bertahanlah sebentar lagi! Nanti kakakmu ini akan memberikan banyak makanan hanya untukmu."
"Benarkah! "Sira tersenyum menuruti perintah kakaknya,ia pun bertekad entah bagaimana caranya dia harus bisa melawan rasa laparnya.
"Kita sebaiknya menemui kak Gion dan berpamitan dengannya! Kasihan jika ia harus menunggu lama ditempat itu. " ucapnya sekali lagi.
"Hemm... "Aku mengganggukan kepala.
Kak Gion adalah teman seangkatan kakak yang baru-baru ini kami temui ditaman dekat perbelanjaan megah bersama pengawal pribadinya. Tubuhnya yang sangat lemah membuatnya harus menggunakan kursi roda diusianya yang sangat belia ditambah sebuah alat pernapasan yang sejak lama terus terpasang dihidung lancipnya, sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan bagi yang melihatnya (Gion Reemar)
Walaupun demikian dia sangat gigih dalam pengobatannya bahkan sudah ratusan kali pengobatan dan pencangkokan didalam tubuhnya Kak Gion nampak bersemangat menjalani pengobatannya. Bahkan dia juga berjanji kepadaku 'akan tumbuh dewasa bersama-sama agar bisa menuntunku melihat masa depan yang cerah .
Jujur Aku tak mengerti kepada MAMA, mengapa anak sebaik,polos dan semenyenangkan ini harus menderita penyakit parah yang sejak lama menggerogoti tubuhnya .
Dan mengapa ia tak merasa malu bila berteman dengan dua gembel miskin yang tak memiliki rumah seperti kami ini.
"Gion, kami berdua ingin berpamitan pulang ! Besok pagi aku dan adikku akan datang menemuimu ,ditempat ini! " ucap Mika sambil memegang kedua tangan sahabatnya.
Mata merah bak delima yang dimiliki Gion terlihat berkaca-kaca saat ia megarahkan pandangannya kearah kami, terlihat jelas jika ia merasa keberatan dan tak menginginkan perpisahan ini.
"Hmm. I-iya,besok kalian harus menemuiku ditempat ini, dekat pohon besar itu .Janji! " berbicara lirih sembari menunjuk pohon didepannya.
"Janji! "jawabku
Saat itu juga kami berdua berjalan pulang meninggalkan Gion dan Mr. Sam (pengawal pribadi) didekat pohon Mimusops elengi tepat dimana kita biasa membuat janji .
***
Tubuhku yang berat membuatku sangat kesusahan untuk mengimbangi langkah kaki jenjang kakakku, sungguh sejak kapan Kak Mika mulai berjalan cepat hanya untuk meledekku."Ayolah, Sira cepatlah! nanti makanan kita akan diambil oleh truk sampah besar itu! "
"Iya, iya kakak Mika yang tampan! " gumamku.
•
•
•
Hingga suatu kejadian tak mengenakan telah terjadi kepada kami. Sebuah mobil pribadi berwarna silver berplat nomor SQxxx dari arah barat tiba-tiba saja kehilangan kendali dan langsung menabrakku yang saat ini berada ditengah Zebra Cross .
Brakk... Suara benturan keras dari mobil besar itu telah membuat kehebohan di Kota Klaifky Jl.Klaifky Raya.
Body mobil yang ditumpangi dua orang penumpang telah melukai tubuhku bahkan darah yang menetes diwajahku terus mengalir hingga menyelimuti badan aspal. Aku yang terhimpit merasa tak berdaya walau Kak Mika saat ini tengahmemelukku dengan sangat erat.
"Sira... Sira... Sira! Bangunlah! "teriaknya dengan lantang.
Semua orang yang melihatnya berbondong -bondong untuk menolongku, bahkan salah satu dari mereka memberikan pertolongan pertama agar nyawaku bisa terselamatkan . Setengah jam berlalu sebuah mobil ambulans dengan cepat membawaku ke Rumah Sakit Besar (RS.Sinar)tempat dimana Kak Gion dirawat disana.Aku yang lemas hanya bisa memanggil lirih nama kakakku. Namun seketika pandanganku mulai rabun bahkan gelap walaupun saat ini aku mencoba membuka mataku.
Ternyata dokter telah mendiagnosa kebutaan permanen dikedua mataku,setelah beberapa pecahan kaca mobil telah menancap mengenai kedua retinaku.
"Sial, kenapa harus terjadi padaku... Apakah aku benar-benar tak bisa melihat lagi?"
Seorang malaikat tak bersayap datang untuk menolongku , ia dengan suka rela memberikan kedua bola matanya hanya kepadaku. 'Sungguh aku sangat berterima kasih kepadanya dan sampai kapanpun aku tak akan melupakan kebaikanya itu!'
***
Dan beberapa bulan berlalu pasca operasi mata berhasil. Kini aku dapat melihat seperti sedia kala.Namun akhir - akhir ini aku tak pernah melihat kedatangan Kak Mika maupun Kak Gion dikamar ini. 'Kenapa mereka begitu jahat kepadaku dan lagi kemanakah mereka sekarang?' pertanyaan ini terus saja terbayang-bayang diingatanku."Sira ayo kita pulang!" ucap Mr. Sam yang saat ini mengajakku untuk pergi kekediaman keluarga Gion.
Dan inilah awal dari kisah piluku!
~Sira El Karch ~
22 Januari 1984 Pukul : 00.45 Kediaman Keluarga Hamarr. (Kamar Pribadi Mr. Sam & Mrs. Bianca) "Hei bocah, cepat lakukan tugasmu! " teriak pria paruh baya yang sedang duduk disofa kesayangannya sembari memainkan sebatang rokok yang sejak tadi ia pegang. Aku yang tak berdaya terpaksa melakukan perbuatan sehina ini hanya untuk memberikan kesenangan pada wanita tua ini. "Sira, kemarilah!" desah seorang wanita kurus yang telah berbaring telentang dengan tubuh telanjang menghadap kearahku . Mrs. Bianca (Istri Mr. Sam) yang saat ini tengah menantikan kedatangan sang boneka kesayangannya untuk mem
................................................................... 23-12-1975Untukmu adikku Sira El Karch.Hei, bayi gemuk! Bagaimana kabarmu ? Apakah kau baik-baik saja? saat ini aku sudah berada ditempat yang sangat nyaman dan terang.Sira apakah kamu masih mengingat kakakmu ini? Aku harap kau tak sedikitpun melupakanku,ya walau aku tau sebenarnya kau sangat membenciku.Meninggalkanmu! Melupakanmu! Bahkandengan sengaja mendorongmu masuk kejurang masalah.Maaf 🖤Dengarkan aku adik! Waktuku sudah tak banyak lagi. Aku menuliskan surat ini agar kelak kau mengerti bagaimana awal permasalahan terjadi.•••Di tanggal 3 Mei 1975Pukul : 15.00Seorang pria berbadan besar memiliki satu tindik kecil ditelinga b
"Dasar anak manja! "berbicara dalam hati. Remaja laki-laki berusia 18 tahun memakai piercing kecil dibibirnya dengan segaja menumpahkan segelas air es kearah pria yang tengah meringkuk didalam gudang kosong. "Akkhh..."teriak Sira dengan keras. Sensasi dingin dari percikan air es dengan cepat menembus kedalam pori-poriku tak pelak membuat tubuhku serasa menggigil dibuatnya . 'Mario!' entah mengapa melihat ekspresi bahagianya membuatku serasa muak dengan ulahnya.Jika saja aku diberi kesempatan aku ingin sekali membunuh seluruh keluarga ini dengan kedua tanganku. "Selamat pagi, brother! "ucap Mario dengan seringai. Mario Hamarr adalah putra kedua dari pasangan (Mr. Sam dan Mrs. Bianca ) pria yang memiliki paras tampan dengan piercing khas dibibir bawahnya. Saat ini Mario baru saja keluar dari lapas pelajar dan tengah melanjutkan sekolah yang sempat tertunda di SMA SUNO tahun kedua ini. Sifatnya yang angkuh tak jau
Toko Likyor (bangunan kecil yang menyediakan beberapa minuman beralkohol ). Sebuah usaha kecil rumahan yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan minuman kelas dengan kualitas baik.Akhir-akhir ini penjualan mereka telah banyak mengalami peningkatan setelah pelanggan setianya baru saja keluar dari Rutan. "Pak,dua botol Wine" kataku sambil menyodorkan beberapa lembar uang kertas yang baru saja diberikan Mario. "Ini, anak muda."Menyodorkan dua botol kaca berisi Wine dengan kadar alkohol lima belas persen . "Terima kasih!!" ucap Sira sekali lagi. Seorang anak laki-laki dengan rambut ikal coklat mengenakan kaos kuning sedikit sobek yang tengah duduk di kursi depan nampak memperhatikan Sira dengan seksama. Dengan rasa penasaran yang tinggi ia bergegas menghampiri pelanggan pertama ayah angkatnya . "Hei, kau? Bukankah rumah besar diujung sana juga kediamanmu... Tapi mengapa pakaian dan tubuhmu begitu kotor ,sangat tak mence
Sebelumnya : Mario meminum Wine dalam sekali tegukkan. "Ahh,hari yang menyenangkan." Ucapnya yang merasa lega. Pria dengan piercing dibibir mengajak semua teman-temannya untuk menikmati dua botol Wine yang baru saja ia dapatkankan. Memang tak ada yang salah dengan perilaku humbly yang sering dia perlihatkan, hanya saja Mario kali ini nampak bersemangat meminum banyak alkohol hingga nyaris mabuk. Merebut botol Wine. "Hei Ketua, kamu masih seorang siswa SMA... Jangan minum terlalu banyak anggur itu!!" jawab Leo. Pria bermata abu-abu itu menarik napas dalam-dalam lalu menatap wajah teman-temannya satu per satu. Dengan berbicara lantang. "Hei... Aku ini bukan anak kecil lagi. Umurku 18 tahun,mengapa aku tak boleh meminumnya?" sedikit kesal. Kedua tangannya menarik kerah Leo. "Kalau saja anak itu tak mati! Aku tidak akan serepot ini menghabiskan waktu berhargaku di sel penjara. Huh!" Lia dan kes
Minggu, 29 Januari 1984Pukul 08.00 Toko Likyor.Seperti biasa, remaja 15 tahun dengan rambut ikalnya nampak mengamati beberapa pengendara yang lalu lalang melintas jalanan ibu kota . Sedikit yang tahu bagaimana melegendanya Toko Miras Likyor ini ,seiring berjalannya waktu toko yang dikelola keluarga Mr. Caleb secara turun temurun telah mengalami banyak penurunan akibat ketatnya pasar industri. Hanya segelintir orang yang tahu bagaimana enaknya pembuatan Wine dari tangan Mr. Caleb, mungkin karena bangunan yang cukup kumuh dan sang pemilik toko adalah orang miskin mereka menganggap jika minuman keras buatan mereka tidak akan seenak seperti minuman keras yang dijual di toko-toko besar itu."Hahhh,membosankan!" keluhnya dengan wajah masam. Felix Pashtpan atau Felix bergumam bahkan berulangkali mengetuk-ngetuk kaca etalase dengan jari telunjuknya. (Felix yang merasa j
Sira menghela napas panjang bahkan sempat menunjukkan ekspresi datarnya lagi. 'Sejujurnya aku ingin sekali mempercayai semua perkataannya namun kurasa akan lebih baik jika tak menaruh semua kepercayaan kepada anak yang tak begitu kukenal.' "Felix..Kenapa kau ingin membantuku?... Mengapa aku harus menuruti semua omong kosongmu itu? " (Sira menggerakkan seluruh anggota tubuhnya menuju ujung pintu kamar.) "Aku tahu! Manusia seperti kalian ini tak akan bisa membantuku dengan begitu mudah, terlebih kau tak menginginkan imbalan apapun dariku.. Itu sungguh mencurigakan!!" Sira bertanya kembali "Katakan Felix! Apa yang kau inginkan dariku? Dan apa tujuanmu sebenarnya?" Lagi-lagi pemuda dibelakangku justru menunjukkan raut bahagia. Dengan sangat takjub Felix justru memberikan tepuk tangan kearahku."Hebat..Hebat..Kau sangat hebat Sira! Ternyata aku sudah salah menilaimu." Memuji temannya. "Meman
Kamar Cio Hamarr Sebuah ruangan kecil dengan tembok berwarna biru laut yang sengaja dirancang khusus untuk menempatkan baby Cio Hamarr (tempat untuk bermain sekaligus tempat beristirahat ). Terdapat beberapa pernak-pernik yang sengaja menggantung disekitar dinding langit-langit, boks bayi kecil berwarna putih berisikan matras kasur(coklat) dan beberapa lighting yang cukup terang sangat cocok bagi perkembangan sang bayi. Mr.Sam sengaja merombak agar Cio merasa nyaman dan aman bila sewaktu-waktu ibunya tak berada disampingnya. Cio Hamarr adalah anak ketiga dari pasangan Mr. Sam dan Mrs.Bianca yang kini baru saja menginjak usia 3 bulan. Wajahnya yang imut dan lucu membuat semua orang jatuh hati kepadanya, termasuk Sira. ...................................................................