Toko Likyor (bangunan kecil yang menyediakan beberapa minuman beralkohol ). Sebuah usaha kecil rumahan yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan minuman kelas dengan kualitas baik.Akhir-akhir ini penjualan mereka telah banyak mengalami peningkatan setelah pelanggan setianya baru saja keluar dari Rutan.
"Pak,dua botol Wine" kataku sambil menyodorkan beberapa lembar uang kertas yang baru saja diberikan Mario."Ini, anak muda."Menyodorkan dua botol kaca berisi Wine dengan kadar alkohol lima belas persen .
"Terima kasih!!" ucap Sira sekali lagi.
Seorang anak laki-laki dengan rambut ikal coklat mengenakan kaos kuning sedikit sobek yang tengah duduk di kursi depan nampak memperhatikan Sira dengan seksama. Dengan rasa penasaran yang tinggi ia bergegas menghampiri pelanggan pertama ayah angkatnya .
"Hei, kau? Bukankah rumah besar diujung sana juga kediamanmu... Tapi mengapa pakaian dan tubuhmu begitu kotor ,sangat tak mencerminkan anak orang kaya saja!!" tanyanya.
"Apakah kau ini anak hasil hubungan gelap ya? "
Berpikir keras " Embtt... Tidak... Tidak walau anak yang tak diinginkan tidak mungkin memiliki penampilan buruk ini!? Kau seperti Gembel sobat... Gembel yang tak pantas hidup dimuka bumi !!" ucap Felix dengan nada meledek.
" ...." Aku hanya bisa menatap sinis ke arah wajahnya. Anak jelek,dekil yang sejak tadi terus mengumpat tanpa henti.
"Hei,hei,cepat katakan!" "Kau tuli ya? "teriak Felix sekali lagi.Pemilik warung yang melihat anaknya menghina pelanggannya mulai menghampiri anaknya dan menegurnya.
" Felix!!! Kita ini juga Gembel... Bukankah sesama Gembel harus saling menghargai.Benarkan!!" menepuk pundak anaknya."Ayaah!!"
***
Didalam rumah besar Ruang TamuPukul : 12.15Dari pintu belakang Sira bergegas menuju keruang tamu tempat Mario dan teman-temannya berkumpul. Dengan cepat ia menaruh dua botol Wine dan beberapa gelas diatas meja bulan untuk menyambut kedatangan beberapa tamu spesial Mario termasuk Lia.
" Terima kasih Brother. "memeluk tubuh Sira dengan erat.
Mario begitu senang saat budak kecilnya telah mematuhi dan menuruti perintahnya dengan sangat baik.
Sedangkan kesepuluh teman Mario tampak kebingungan dengan sikap sang ketua yang begitu dekat dengan anak laki-laki dengan banyak memar diseluruh tubuhnya dan berpakaian lusuh nan kotor bekas injakan kaki.
"Bro, sepertinya kau sangat dekat ya dengan anak itu!"menunjuk dan memotong pembicaraan .
" Pastilah! Dia kan saudaraku (My.Brother)" kata Mario sambil mencium pipi Sira.
Lia, salah satu anggota perempuan sekaligus pacar baru Mario yang berusia 20 tahun, merasa sedikit jijik dan risih saat Sira dipaksa duduk di sampingnya bahkan Mario menyuruh mereka untuk saling berkenalan "Huss... Huss!! Jauh-jauh sana." Mengibaskan tangan halusnya.
Pria berkacamata dengan anting besar ditelinga kirinya menatap Lia dengan sedikit kasihan. "Hei.Ketua! Tidak bisakah kau mengusirnya. Diruangan ini!" perintah Loud.
"Hah!? Kenapa? "
Mario yang tak mengerti dengan perkataan Loud memaksa otak besarnya untuk berpikir dan mencerna ucapan singkat dari salah satu bawahannya."Ya,ya... Baiklah!" gumamnya.
'Apa salahnya mengajak anak ini untuk bergabung?'
Mengacak-acak rambutnya dan berkata kepada Sira." Brother, pergilah!"
Sira yang sejak tadi merasa tak nyaman dengan kesepuluh teman Sira segera berjalan pergi menuju kamar pribadinya.
Tap... Tap... Tap... Anak muda itu mulai melangkahkan kakinya menuju ruangan kecil dekat dapur utama namun sepertiga perjalanan terhenti saat seorang wanita dari arah yang berlawanan berdiam diri memperhatikan tubuh Sira yang sedikit tegap.
"Sira,terima kasih! "berjalan cepat dan mendorong tubuh Sira hingga ia terjatuh terpojok mengenai dinding tembok.
"Mrs. Bianca! A-apa yang kau lakukan? " terbata-bata.
"Aku sangat menyukainya Sira!!"ucapnya
"Nanti malam, kita harus melakukannya lagi! " mendekatkan payudaranya kewajah Sira.
...................................................................Info :
Setelah pasca melahirkan Mrs. Bianca yang beberapa bulan yang hanya dilayani suaminya merasa tidak cukup puas dengan kinerja yang semakin hari semakin buruk. Bahkan setelah semalam mendapatkan siksaandari sang suami, Mrs.Bianca nampak masih merasakan bekas gesekan dari tubuh Sira, bahkan panties yang baru saja ia pakai kembali basah saat melihat tubuh Sira berada didekatnya. Sungguh Mrs.Bianca sangat menantikan setiap datangnya malam tiba.
..................................................................."Mrs. Bianca,tolong lepaskan!! " Sira memohon pengampunan.
Wanita tua itu justru semakin memperkuat cengkramannya bahkan berulangkali menggesek-gesekan tubuhnya untuk melihat gairah seksual Sira memuncak. "Jika saja suamiku sudah tiada!" menjilat pipi Sira. " Atau kami tak membuat kesepakatan!!" gumamnya.
"Aku akan memintamu untuk melayaniku sepanjang hari Sira... Pagi... Siang... Sore dan Malam hari. Selamanya Sira!! " menggigit telinga Sira dengan cukup keras.
Wajah Sira nampak memerah bahkan sesekali ia tersipu ketika wanita itu terus saja menggoda
"Jangan... Jangan lakukan ini Mrs.Bianca!" desah Sira.
...................................................................
Info :
Ketika ia masih remaja(16 tahun).
Mrs. Bianca adalah salah satu wanita terkuat dan hampir ditakuti dikalangan siswa sekelasnya. Prestasinya yang luar biasa membuat Sam Hamarr anak nakal jatuh cinta kepadanya.Mrs. Bianca adalah Mantan Atlet Judo Nasional yang berulangkali memenangkan kompetisi dalam perlombaan.Tak ayal jika Sira tak bisa melepaskan cengkraman dari tubuh Mrs. Bianca.
...................................................................Mrs. Bianca terus saja mempermainanku hingga aku tak bisa mengendalikan adik kecilku yang sejak tadi tertidur pulas.' Oh mama tolonglah anakmu ini' ucapku yang terus menerus kupanjatkan didalam lubuk hatiku."Sira, buka matamu! " bisik Mrs. Bianca dengan sangat pelan.
Disisi lain seorang wanita cantik dengan kaos berpita dengan rok hitam panjang yang menutupi lekuk tubuhnya yang seksi berjalan lurus menuju kamar adik kesayangannya. Dengan wajah bersemu bahagia Meyta Hamarr (25 tahun) ingin sekali memeluk dan menggendong tubuh Cio Hamarr (anak ke tiga Mr. Sam dan Mrs. Bianca )Hingga suatu pemandangan yang menarik telah mengotori kebahagiaannya.Meyta nampak menyipitkan kedua matanya berharap itu bukan yang ia pikirkan .
Dan benar, ia melihat ibunya tengah bermesraan dengan Sira (anak gembel yang terus dipelihara dikeluarga mereka)dihadapannya.
"Ibu... Apa yang kau lakukan? " lirihnya
Dengan gegabah Meyta segera berteriak memanggil nama adik laki-lakinya
"Mario...!!! Ibu... " Berteriak lantang .Sebelumnya : Mario meminum Wine dalam sekali tegukkan. "Ahh,hari yang menyenangkan." Ucapnya yang merasa lega. Pria dengan piercing dibibir mengajak semua teman-temannya untuk menikmati dua botol Wine yang baru saja ia dapatkankan. Memang tak ada yang salah dengan perilaku humbly yang sering dia perlihatkan, hanya saja Mario kali ini nampak bersemangat meminum banyak alkohol hingga nyaris mabuk. Merebut botol Wine. "Hei Ketua, kamu masih seorang siswa SMA... Jangan minum terlalu banyak anggur itu!!" jawab Leo. Pria bermata abu-abu itu menarik napas dalam-dalam lalu menatap wajah teman-temannya satu per satu. Dengan berbicara lantang. "Hei... Aku ini bukan anak kecil lagi. Umurku 18 tahun,mengapa aku tak boleh meminumnya?" sedikit kesal. Kedua tangannya menarik kerah Leo. "Kalau saja anak itu tak mati! Aku tidak akan serepot ini menghabiskan waktu berhargaku di sel penjara. Huh!" Lia dan kes
Minggu, 29 Januari 1984Pukul 08.00 Toko Likyor.Seperti biasa, remaja 15 tahun dengan rambut ikalnya nampak mengamati beberapa pengendara yang lalu lalang melintas jalanan ibu kota . Sedikit yang tahu bagaimana melegendanya Toko Miras Likyor ini ,seiring berjalannya waktu toko yang dikelola keluarga Mr. Caleb secara turun temurun telah mengalami banyak penurunan akibat ketatnya pasar industri. Hanya segelintir orang yang tahu bagaimana enaknya pembuatan Wine dari tangan Mr. Caleb, mungkin karena bangunan yang cukup kumuh dan sang pemilik toko adalah orang miskin mereka menganggap jika minuman keras buatan mereka tidak akan seenak seperti minuman keras yang dijual di toko-toko besar itu."Hahhh,membosankan!" keluhnya dengan wajah masam. Felix Pashtpan atau Felix bergumam bahkan berulangkali mengetuk-ngetuk kaca etalase dengan jari telunjuknya. (Felix yang merasa j
Sira menghela napas panjang bahkan sempat menunjukkan ekspresi datarnya lagi. 'Sejujurnya aku ingin sekali mempercayai semua perkataannya namun kurasa akan lebih baik jika tak menaruh semua kepercayaan kepada anak yang tak begitu kukenal.' "Felix..Kenapa kau ingin membantuku?... Mengapa aku harus menuruti semua omong kosongmu itu? " (Sira menggerakkan seluruh anggota tubuhnya menuju ujung pintu kamar.) "Aku tahu! Manusia seperti kalian ini tak akan bisa membantuku dengan begitu mudah, terlebih kau tak menginginkan imbalan apapun dariku.. Itu sungguh mencurigakan!!" Sira bertanya kembali "Katakan Felix! Apa yang kau inginkan dariku? Dan apa tujuanmu sebenarnya?" Lagi-lagi pemuda dibelakangku justru menunjukkan raut bahagia. Dengan sangat takjub Felix justru memberikan tepuk tangan kearahku."Hebat..Hebat..Kau sangat hebat Sira! Ternyata aku sudah salah menilaimu." Memuji temannya. "Meman
Kamar Cio Hamarr Sebuah ruangan kecil dengan tembok berwarna biru laut yang sengaja dirancang khusus untuk menempatkan baby Cio Hamarr (tempat untuk bermain sekaligus tempat beristirahat ). Terdapat beberapa pernak-pernik yang sengaja menggantung disekitar dinding langit-langit, boks bayi kecil berwarna putih berisikan matras kasur(coklat) dan beberapa lighting yang cukup terang sangat cocok bagi perkembangan sang bayi. Mr.Sam sengaja merombak agar Cio merasa nyaman dan aman bila sewaktu-waktu ibunya tak berada disampingnya. Cio Hamarr adalah anak ketiga dari pasangan Mr. Sam dan Mrs.Bianca yang kini baru saja menginjak usia 3 bulan. Wajahnya yang imut dan lucu membuat semua orang jatuh hati kepadanya, termasuk Sira. ...................................................................
Dalam perjalanannya, Sira berusaha menekan nafsunya yang sempat berkecamuk dalam pikirnya,memang tak bisa dipungkiri lagi jika kenikmatan yang ia dapatkan dari Mrs. Bianca yeng terus menerus mempermainkannya membuat adik kecilnya terus terbangun dari tidur panjangnya.Sira membelai rambut merahnya dan kemudian bergumam pelan dengan dirinya sendiri "Apa yang kau pikirkan,Sira!""Ahahaha..." Remaja itu tak menyangka jika dia bisa bertingkah sejauh ini. Sira cukup bangga dengan kerja kerasnya.Selanjutnya ia juga bersiap melaksanakan aksi keduanya sambil memegangi sebilah pisau yang sejak tadi pagi ia sembunyikan dari Mrs. Bianca.Sfx : tap..tap..tap..Suara langkah kaki terus menerus terdengar digendang telinganya,seolah-olah seseorang berusaha mengejarnya dari arah belakang, dengan gegabah Sira berlari menuju kamarnya. Bu Bianca yang sangat tertarik dengan tubuh indah Sira berusaha keras untuk mengeja
Mr. Sam terus menyudutkan istrinya sambil melontarkan kata-kata makian kearahnya. " Bajingan,apa yang kau lakukan??" Luapan amarah yang terus berkobar membuat Bianca seakan ketakutan. Dan situasi ini jelas tak akan baik bagi dirinya. [Mr. Sam berlari mengejar istrinya sambil melayangkan pukulan keras tepat mengenai wajah cantiknya] Sfx : Buukkk.. Bukk.. Tinjuan, tamparan bahkan cekikan leher terus menerus mengenai wanita malang ini,tubuhnya seakan remuk tak beraturan bahkan beberapa organ dalamnya sempat mengalami peradangan yang cukup parah. Kini sosok besar dan kuat yang selalu melindungi telah berubah menjadi iblis yang tak kenal ampun dalam menghabisi lawannya.[ Mr. Sam terus memberikan tendangan keras tepat mengenai perut Bianca ] "Keparat!!" teriak Mr. Sam. Dia menginjak-injak wajah istrinya hingga darah segar terus keluar d
Sebelumnya : Sekitar pukul 09.55 pagi. Sebuah mobil silver nopol BDXXXX melaju kencang dengan kecepatan 102 km menghantam pagar besi milik kediaman Hamarr.Sfx : Brakk... Benturan keras pun tak bisa terelakan lagi ,bahkan sebagian besar mobil mengalami kerusakan yang cukup parah. Tak ada yang tahu mengapa Mr. Sam begitu ceroboh dalam mengemudikan mobil pribadinya.Tak beberapa lama kemudian satu...Dua...Tiga atau bahkan beberapa warga setempat berlarian menuju sumber ledakan yang sempat mengusik aktivitas mereka."Itu dia!! " teriak keras dari salah satu warga.Banyaknya kobaran api yang mengenai body mobil membuat kami harus berbondong-bondong membawakan beberapa liter air untuk mamadamkan api yang terus menyala. Mr. Caleb, Felix dan lainnya berusaha keras menolong Mr. Sam yang kemungkinan besar masih terjebak didalam mobil pribadinya itu. Dan dari arah yang berlawanan dua wani
MY NEW STORY Sonut,15 Juli 1988. Pukul 09.00 Tak terasa empat tahun telah berlalu. Sebuah insiden mengerikan sekaligus memilukan kini telah membawaku ketempat yang tak pernah ku arungi sebelumnya. Kematian Mrs. Bianca, Meyta, Mario dan Mr. Caleb. Adalah suatu bentuk pengorbanan yang tak bisa dihindari lagi ketika kita sudah bertekad untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. (Perkataan bodoh yang selalu saja Felix katakan ketika aku merasa sedih atas kehilangan mereka) Sejujurnya aku sudah berusaha keras untuk memahami pemikiran bocah itu, namun Sira masih saja tak mengerti bagaimana Felix bisa berpikir dengan sudut pandang yang sangat berbeda dengan manusia normal lainnya. ..................................................................