Share

Chapter 3

Toko Likyor (bangunan kecil yang  menyediakan beberapa minuman beralkohol ). Sebuah usaha kecil rumahan yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan minuman kelas dengan kualitas baik.Akhir-akhir ini penjualan mereka telah banyak mengalami peningkatan setelah pelanggan setianya baru saja keluar dari Rutan.

"Pak,dua botol Wine" kataku sambil menyodorkan beberapa lembar uang kertas yang baru saja diberikan Mario. 

"Ini, anak muda."Menyodorkan dua botol kaca berisi Wine dengan kadar alkohol lima belas persen .

"Terima kasih!!" ucap Sira sekali lagi. 

Seorang anak laki-laki dengan rambut ikal coklat mengenakan kaos kuning sedikit sobek yang tengah duduk di kursi depan nampak memperhatikan Sira dengan seksama. Dengan rasa penasaran yang tinggi ia bergegas menghampiri pelanggan pertama ayah angkatnya .

"Hei, kau? Bukankah rumah besar diujung sana juga kediamanmu... Tapi mengapa pakaian dan tubuhmu begitu kotor ,sangat tak mencerminkan anak orang kaya saja!!" tanyanya. 

"Apakah kau ini anak hasil hubungan gelap ya? "

Berpikir keras " Embtt... Tidak... Tidak walau anak yang tak diinginkan tidak mungkin memiliki penampilan buruk ini!? Kau seperti Gembel sobat... Gembel yang tak pantas hidup dimuka bumi !!" ucap Felix dengan nada meledek. 

" ...." Aku hanya bisa menatap sinis ke arah wajahnya. Anak jelek,dekil yang sejak tadi terus mengumpat tanpa henti. 

"Hei,hei,cepat katakan!" 

"Kau tuli ya? "teriak Felix sekali lagi. 

Pemilik warung yang melihat anaknya menghina pelanggannya mulai menghampiri anaknya dan menegurnya.

 " Felix!!! Kita ini juga Gembel... Bukankah sesama Gembel harus saling menghargai.Benarkan!!" menepuk pundak anaknya. 

"Ayaah!!"

***

Didalam rumah besar 

Ruang Tamu

Pukul : 12.15

Dari pintu belakang Sira bergegas  menuju keruang tamu tempat Mario dan teman-temannya berkumpul. Dengan cepat ia menaruh dua botol Wine dan beberapa gelas diatas meja bulan untuk menyambut kedatangan beberapa tamu spesial Mario termasuk Lia. 

" Terima kasih Brother. "memeluk tubuh Sira dengan erat. 

Mario begitu senang saat budak kecilnya telah mematuhi dan menuruti perintahnya dengan sangat baik.

Sedangkan kesepuluh teman Mario tampak kebingungan dengan sikap sang ketua yang begitu dekat dengan anak laki-laki dengan banyak memar diseluruh tubuhnya dan berpakaian lusuh nan kotor bekas injakan kaki. 

"Bro, sepertinya kau sangat dekat ya dengan anak itu!"menunjuk dan memotong pembicaraan .

" Pastilah! Dia kan saudaraku (My.Brother)" kata Mario sambil mencium pipi Sira.

Lia, salah satu  anggota perempuan sekaligus pacar baru Mario yang berusia 20 tahun, merasa sedikit jijik dan risih saat Sira dipaksa duduk di sampingnya bahkan Mario menyuruh mereka untuk saling berkenalan  "Huss... Huss!! Jauh-jauh sana." Mengibaskan tangan halusnya.

Pria berkacamata dengan anting besar ditelinga kirinya menatap Lia dengan sedikit kasihan. "Hei.Ketua! Tidak bisakah kau mengusirnya. Diruangan ini!" perintah Loud.

"Hah!? Kenapa? "

Mario yang tak mengerti dengan perkataan Loud memaksa otak besarnya untuk berpikir dan mencerna ucapan singkat dari salah satu bawahannya."Ya,ya... Baiklah!" gumamnya.

'Apa salahnya mengajak anak ini untuk bergabung?'

Mengacak-acak rambutnya dan berkata kepada Sira." Brother, pergilah!"

Sira yang sejak tadi merasa tak nyaman dengan kesepuluh teman Sira segera berjalan pergi menuju kamar pribadinya. 

Tap... Tap... Tap... Anak muda itu mulai melangkahkan kakinya menuju ruangan kecil dekat dapur utama namun sepertiga perjalanan terhenti saat seorang wanita dari arah yang berlawanan berdiam diri memperhatikan tubuh Sira yang sedikit tegap. 

"Sira,terima kasih! "berjalan cepat dan mendorong tubuh Sira hingga ia terjatuh terpojok mengenai dinding tembok. 

"Mrs. Bianca! A-apa yang kau lakukan? " terbata-bata.

"Aku sangat menyukainya Sira!!"ucapnya

"Nanti malam, kita harus melakukannya lagi! " mendekatkan payudaranya kewajah Sira. 

...................................................................

Info :

    Setelah pasca melahirkan Mrs. Bianca yang beberapa bulan yang hanya dilayani suaminya merasa tidak cukup puas dengan kinerja yang semakin hari semakin buruk. Bahkan setelah semalam mendapatkan siksaandari sang suami, Mrs.Bianca nampak masih merasakan bekas gesekan dari tubuh Sira, bahkan panties yang baru saja ia pakai kembali basah saat melihat tubuh Sira berada didekatnya. Sungguh Mrs.Bianca sangat menantikan setiap datangnya malam tiba. 

...................................................................

"Mrs. Bianca,tolong lepaskan!! " Sira memohon pengampunan.

Wanita tua itu justru semakin memperkuat cengkramannya bahkan berulangkali menggesek-gesekan tubuhnya untuk melihat gairah seksual Sira memuncak. "Jika saja suamiku sudah tiada!" menjilat pipi Sira. " Atau kami tak membuat kesepakatan!!" gumamnya. 

"Aku akan memintamu untuk melayaniku sepanjang hari Sira... Pagi... Siang... Sore dan Malam hari. Selamanya Sira!! " menggigit telinga Sira dengan cukup keras.

Wajah Sira nampak memerah bahkan sesekali ia tersipu ketika wanita itu terus saja menggoda

"Jangan... Jangan lakukan ini Mrs.Bianca!" desah Sira. 

...................................................................

Info :

Ketika ia masih remaja(16 tahun).

Mrs. Bianca adalah salah satu wanita terkuat dan hampir ditakuti dikalangan siswa sekelasnya. Prestasinya yang luar biasa membuat Sam Hamarr anak nakal jatuh cinta kepadanya.

Mrs. Bianca adalah Mantan Atlet Judo Nasional yang berulangkali memenangkan kompetisi dalam perlombaan. 

Tak ayal jika Sira  tak bisa melepaskan cengkraman dari tubuh Mrs. Bianca. 

...................................................................

Mrs. Bianca terus saja mempermainanku hingga aku tak bisa mengendalikan adik kecilku yang sejak tadi tertidur pulas.' Oh mama tolonglah anakmu ini' ucapku yang terus menerus kupanjatkan didalam lubuk hatiku.

"Sira, buka matamu! " bisik Mrs. Bianca dengan sangat pelan. 

Disisi lain seorang wanita cantik dengan kaos berpita dengan rok hitam panjang yang menutupi lekuk tubuhnya yang seksi berjalan lurus menuju kamar adik kesayangannya. Dengan wajah bersemu bahagia  Meyta Hamarr (25 tahun) ingin sekali memeluk dan menggendong tubuh Cio Hamarr (anak ke tiga Mr. Sam dan Mrs. Bianca ) 

Hingga suatu pemandangan yang menarik telah mengotori kebahagiaannya.Meyta nampak menyipitkan kedua matanya berharap itu bukan yang ia pikirkan .

Dan benar, ia melihat ibunya tengah bermesraan dengan Sira (anak gembel yang terus dipelihara dikeluarga mereka)dihadapannya.

"Ibu... Apa yang kau lakukan? " lirihnya

Dengan gegabah Meyta segera berteriak memanggil nama adik laki-lakinya

"Mario...!!! Ibu... " Berteriak lantang .

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status