Share

BAB 2. AULIA SI KEPO

Aulia zia menjawab sambil menunjuk kearah kakaknya yg sedang membongkar koper. Sinta menganggukkan kepala. Dia menunjuk kearah gadis lain yg kini duduk di dekat jendela sambil membaca sebuah buku.

“ Dan, itu Ratna dia berasal dari Bandung.”

Aulia zia menganggukkan kepala

“ Ratna, kamu bisa menjadi satu2 nya orang yg kakakku sukai, selain kembarannya,” Aulia zia kembali tersenyum lebar, menggoda Ratna.

“ Dan, kamu satu2 nya orang yg ingin kutendang.” Aulia zia langsung mengatupkan mulutnya ketika mendengar jawaban dari Ratna, sementara Sinta & Alma zia memutar bola mata. Tak lama kemudian, kebungkaman Aulia zia berubah menjadi tawa keras. Aulia zia memiringkan kepalanya & menatap dingin kearah Ratna.

“ Kurasa ditendang masih lebih baik dibandingkan ditinju. Aku suka jalan pikiranmu.”

Ratna terdiam ketika mendengar kalimat bodoh yg diucapkan Aulia zia. Tatapan matanya sama sekali tidak berubah sekalipun Aulia zia menunjukkan tatapan dingin yg sama. Dingin & tajam. Kalimat yg dikatakan Aulia zia seperti tidak memiliki daya tarik apa pun, padahal Sinta udah terkikik keras menanggapinya.

“ Perubahan ekspresimu bagus sekali. Sangat drastis. Mungkin, kamu bisa menjadi pemeran layar lebar terbaik di jakarta. Tapi, kamu seperti happy virus,” katanya tajam sambil mengalihkan pandangannya secara sepihak.

Satu kalimat tajam kembali meluncur dari bibir Ratna. Dan kali ini, Aulia zia sempurna terdiam ketika mendengarnya. Happy virus. Kalimat yang, bahkan tidak pernah disangkanya akan dilabelkan kepada dirinya. Aulia zia sempurna menggerutu kesal saat seorang kakak kelas menginjak sepatunya saat mengantre makan siang di kantin. Gadis yg dalam waktu singkat memiliki banyak teman itu tampak tidak terima karena sepatu barunya dikotori begitu saja. Padahal, kakak kelas itu sudah meminta maaf kepadanya & Alma zia juga sudah mencoba untuk meredakan amarah adiknya.

“ Hei, Adik kelas, itu tempat kami! Sebaiknya, kamu menyingkir!”

Aulia zia menghentikan gerutuan kesalnya & menoleh ke arah bangku yg ada di pojok sebelah kanan. Dia tersedak air mineral, ketika melihat bangku yg ditempati si Dingin Ratna tengah dikelilingi oleh beberapa kakak kelas laki-laki.

“ Mereka mengganggu Ratna.” Suara kecil Sinta membuat Aulia zia terpaksa membuyarkan pandangannya dari bangku Ratna. Aulia zia menganggukkan kepalanya & berusaha untuk tidak memedulikan teman sekamarnya itu. Aulia zia menulikan telinganya dengan mengajak Alma zia & Sinta berbicara tentang pelajaran pertama mereka tadi.

“ Kamu sangat tidak sopan! Aku sedang berbicara kepadamu & kamu sama sekali tidak menghiraukanku?!

Apakah kamu tuli, Adik kelas?!”

Bentakan keras itu sempurna membuat Aulia zia meletakkan kembali makanannya. Baiklah, sekarang dia sama sekali tidak memiliki nafsu untuk melahap makanannya. Dia geram melihat kakak kelasnya menarik kerah rompi yg dikenakan Ratna. Aulia zia bangkit & berjalan penuh rasa kesal ke arah bangku Ratna.

“Apa yg sedang kakak lakukan kepada temanku? Tidak bisakah kakak mencari tempat yg lain untuk makan? Kantin ini memiliki banyak bangku kosong & tidak menjadi hak paten siapa pun!” Teriak Aulia zia sambil melepaskan cengkeraman kakak kelas itu dari kerah rompi Ratna. Dia kini malah berganti menatap Aulia zia dengan tajam, seakan bersiap meninju wajah adik kelasnya itu.

“ Ahhhh !” Aulia zia terkejut ketika tangan besar kakak kelas tadi beralih menarik rompi bajunya, membuat tubuh kecil Aulia zia terseret beberapa sentimeter kedepan. Gadis itu mengaduh kesakitan saat tangannya tidak sengaja terantuk meja.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status