Share

Bab 8 Kejutan dari Audy

Yusuf tersenyum mendengar apa yang Audy katakan. Benar apa yang Audy katakan, nanti waktu baik akan terlewati jika dirinya menunda keberangkatannya. 

Di sisi lain, kini Syifa sudah di hias menjadi pengantin yang cantik. Dengan kebaya putih dengan hijab senada, banyak yang merasa kagum akan kecantikan itu. 

"Kenapa di siri dulu, Bu? Kenapa gak langsung ke KUA saja? " tanya teman arisan ibunya Syifa. 

"Menantuku ini sangat sibuk, Bu. Maklum dia adalah pembisnis yang namanya kini makin terkenal. Beberapa hari ini ia ada kerja sama dengan perusahaan Jepang. Karena tidak ingin meninggalkan Syifa dia ingin membawa Syifa kesana. Dan, karena itulah mereka harus nikah siri agar tidak berdosa, Bu, " ucap Ibunya Syifa yang semakin membuat semua teman-teman arisannya kagum akan sosok Yusuf. 

"Ya, emang seharusnya di ikat dulu kalau menantu idaman, Bu. Maklumlah, sekarang banyak pelakor berkeliaran, Hati-hati bu, sampaikan ke Syifa, jaga baik-baik suaminya, " ucap ibu-ibu yang lain, yang membuat wajah ibunya Syifa berubah. Namun setelah itu, Ibunya Syifa kembali tersenyum. 

"Kalian nikmati dulu hidangannya. Aku ingin melihat putriku dulu," ucap Ibunya Syifa mengalihkan pembahasan tentang pelakor. Entah kenapa ibunya Syifa tidak suka dengan satu kata itu. 

Beberapa tamu yang tak lain hanyalah teman arisan ibunya Syifa dan temannya Syifa pun datang, berserta para tetangga di dekat area perumahan Syifa yang hadir. Tidak ada satupun dari pihak Yusuf yang datang kecuali orang tua Yusuf. Hanya mereka berdua yang datang. Orang tua Yusuf pun sama herannya, kenapa Audi makan setuju di poligami. Tak bisa di pungkiri, orang tua Yusuf masih ragu dengan apa yang anaknya lakukan. Namun, melihat kebahagiaan dj wajah Yusuf, membuat mereka melupakan bagaimana mereka dulunya hidup. 

Tidak butuh waktu yang lama, mobil Yusuf tiba, tentu itu menjadi pusat perhatian semua tamu undangan. Termasuk orang tuanya Yusuf yang tiba terlebih dahulu. Jantung mereka berdetak dengan begitu cepat. Apalagi ketika melihat pintu mobil putranya itu terbuka. Menampilkan Audy yang begitu cantik, bahkan jauh lebih cantik dari Syifa. Bersamaan dengan itu Syifa keluafvdark ruang rias, namun kedatangannya malah tidak di perhatikan oleh para tamu, kininyanb menjadi pusat perhatian para tamu adalah Audy yang melangkah masuk kedalam rumah Syifa dengan begitu elegan dan lembut. 

'Wah, dia adik iparnya Syifa. Cantik sekali ya," ucap tetangga Syifa yang kemaren menjadi pemberi informasi untuk Audy. Tentu Audy tersenyum ramah padanya. 

"Cantikan adiknya, ya. Tapi masak mau nikah sama adiknya, tapi cocok juga sih dengan Syifa, dia juga gak kalah cantik, " ucap yang lain. 

"Audy, kau...? " ucap Ibunya Yusuf ketika mendekati Audy. 

"Assalamu'alaikum, Ibu,  Ayah. Bagaimana kabar kalian? Aku harap kalian sehat, ya... " Ucap Audy seraya tersenyum, namun kali ini senyuman menantunya itu terlihat menyeramkan. 

"Mas, udah ayo. Pengantin mu sudah menunggu, " ucap Audy membuat mereka semua heran dengan apa yang Audy katakan. Yusuf dengan perasaan bahagia kini melangkah menuju ke tempat akad. Dimana disana Syifa sudah duduk di hadapan penghulu. 

"Ayo pak, kita bisa memulainya, aku sebagai istri sah dari Pak Yusuf sudah memberikan ijin untuk Mas Yusuf menikah lagi dengan Nona Syifa, daripada mereka selalu berbuat Zina, mending saya nikahkan mereka, " ucap Audy dengan senyuman yang membuat semua orang sangat terkejut. 

"Hah, kau istri pertama Yusuf? " Tanya tetangga Syifa. 

"Alhamdulillah, iya, Bu. Salam kenal ya, Bu. Dan, terimakasih, " ucap Audy. Tentu hal itu membuat semua orang mencemooh akan apa yang Syifa lakukan. Bagaimana bisa Syifa menjalin hubungan dengan suami orang, dan dengan bangganya selalu keluar bareng. 

"Mas, apa ini kenapa... Kenapa seperti ini? " tanya Syifa dengan mantan yang berkaca-kaca. 

"Nona Syifa, aktingnya nanti saja ya, biar kalian sah dulu, apa aku urungkan niatku untuk mengijinkan kalian menikah? " tanya Audi yang membuat Yusuf dan Syifa cemas. 

"Pak, silahkan lanjutkan, " ucap Audy. Yusuf hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya dia benar-benar tidak tahu jika Audi akan melakukan ini. Yusuf tidak menyangka jika Audi bisa mempermalukan dirinya di depan umum seperti ini.  Namun... ingin mengelak pun Yusuf sudah tidak bisa. Ia pun harus menanggung malu atas kunjungan para tamu undangan begitupun dengan kedua orang tua mereka, khususnya para teman arisan ibunya Syifa.

"Pantas saja tadi dia langsung terdiam, Ternyata dia tidak suka ketika aku membahas masalah pelakor, "ucap temannya ibunya Syifa, yang dibenarkan oleh teman-teman yang lainnya 

Audi seolah tersenyum dengan semua gunjingan para tamu undangan untuk Yusuf dan Syifa,  ini tidak seberapa dengan rasa sakit yang ia rasakan selama ini. Audi sudah cukup menjadi orang bodoh yang selalu dibohongi oleh Yusuf dengan berdalih lembur di perusahaan dan ada kepentingan di luar kota. Namun ternyata waktu yang Yusuf luangkan hanyalah untuk pelakor yang berkedok mantan kekasih yang tak ingin ia sakiti dua kali. 

Sudah terlanjur malu, akhirnya Yusuf pun mengulurkan tangannya pada Pak penghulu. Pak penghulu pun menuntun Yusuf untuk mengucapkan akad pernikahan pada Syifa sehingga para saksi mengatakan kata sah untuk pasangan suami istri itu. Tidak banyak yang mengucapkan kata Alhamdulillah untuk pasangan pengantin baru itu, namun mereka banyak yang mengelus dada dan bersimpati pada Audi yang kini juga duduk di sisi Yusuf, namun terdengar jelas ketika Audi mengucapkan kata Alhamdulillah ketika kata sah diucapkan.  

"Mas  aku ada hadiah untukmu dan Nona Syifa. Bukankah kalian ingin ke Jepang, aku akan berikan itu untuk kalian, Pak Paloh, bawa masuk, Pak, " ucap Audy yang sangat membuat Yusuf terkejut. Pak Paloh adalah orang kepercayaan kakaknya Audy, tapi kenapa ia berada di sini? Batin Yusuf. 

Terlihat sosok laki-laki kekar, dengan jembut dan kumis yang tidak begitu tebal masuk dengan menyeret sebuah koper besar dan juga amplop coklat di tangannya, perasaan Yusuf pun semakin tidak karuan, ia tidak tahu akan semua ya sudah disiapkan oleh Audi. Iya benar-benar terberdaya dengan kebahagiaan sesaat sehingga Ia melupakan betapa sakitnya  hati istri pertamanya itu.  

"Buat mas Yusuf, ini adalah pakaian yang kau bawa saat pertama kali kita menikah, aku sudah mengemasnya dengan rapi, tidak tertinggal satupun. Dan, ini adalah dua tiket ke Jepang untuk kalian bulan madu, bukankah aku sudah sangat baik?"

"Tapi ini bukan untuk pertemuanmu dengan Mister J, untuk pertemuan itu, biar aku yang handle, aku ingin kalian menikmati bulan madu kalian. Dan ini adalah semua tagihan yang sudah kau keluarkan untuk Nona Syifa, termasuk biaya rehap rumahnya yang besar ini, dan ini untuk biaya pembelian sawah yang kau berikan pada mertuamu, tapi kau lupa, kau menggunakan uang perusahaan, Mas. Jadi kau tetap harus membayarnya," lanjut Audy.

Wanita itu tersenyum, tetapi mampu membuat siapapun merinding."Dan, ini adalah surat gugatan cerai dariku."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
mantab audy keren good bye pezina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status