Share

10. Bahagia yang Di Nanti

"Assalamualaikum Ma, gimana hasilnya?"

Mama yang melihat menantunya datang tersenyum, "Wa'alaikummussalam, masih terapi di dalam sama terapisnya."

Diva mengangguk, setelah mengantar Alara dan Mama mertuanya Diva harus ke sekolah. Karena tidak mungkin membolos, apalagi mendadak. Jadi Diva mengajar sebentar sebelum akhirnya ijin untuk menemani Alara terapi.

"Mama tidak menemani Alara di dalam?" Tanya Diva menatap bingung Mama mertuanya.

"Mama tidak mau melihat Alara yang merengek. Mama cukup menunggunya disini."

"Apakah biasanya Alara selalu seperti itu?"

"Ya, Alara selalu menolak terapi. Menurut Alara, kakinya terasa sakit jika harus dipaksa menggunakan alat yang tidak dia sukai. Tapi Mama harus melakukannya, semua demi kebaikan Alara. Jika Mama masuk, maka Alara akan terus merengek dan meminta pulang."

"Tapi tadi Alara tidak menolak." Ingat Diva melihat dirinya menyiapkan anaknya berdandan.

Mama tersenyum lembut, "Itu karena kamu,"

"Diva?" Tunjuk Diva pada dirinya sendiri.

Mam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status