Share

Hadapi Aku!

Dunia Xuanzi, merupakan dunia besar yang memiliki 5 benua. Kelima benua itu ialah, Benua bintang timur, benua laut selatan, benua bulan barat, benua matahari utara dan benua utama.

Di kehidupan sebelumnya, Chen Gu merupakan seorang kaisar yang memerintah benua matahari utara. Namun sekarang Chen Gu terlahir di benua bintang timur, yang merupakan benua paling lemah dari empat lainnya.

Di benua bintang timur, Qi lebih tipis dan sulit untuk bisa berkultivasi ke tingkatan yang lebih tinggi. Sebagian besar orang-orang di benua ini akan berpindah ke benua yang lebih baik untuk melanjutkan kultivasi mereka.

Kultivasi di dunia Xuanzi sendiri terbagi menjadi sembilan tingkatan yaitu, Body Tempering, Qi Refining, Martial Master, Martial Grandmaster, Golden Core, Nascent Soul, King Realm, Emperor Realm dan Saint.

Chen Gu di masa lalunya hanya seorang Emperor Realm tahap 8. Dirinya tidak bisa naik ke tingkatan yang lebih tinggi karena tubuhnya yang tidak memiliki bakat, akan tetapi dirinya yang sekarang memiliki itu dan bukan sebuah hal yang mustahil untuknya bisa mencapai apa yang tidak bisa dia lakukan di kehidupan sebelumnya.

Saat ini Chen Gu duduk di bawah pohon yang berada cukup jauh dari tempatnya tinggal. Tempat ini merupakan tempatnya sering berlatih dan juga tempatnya beristirahat selama 3 tahun ini.

Chen Gu membuka matanya dan menghela napas sambil menatap langit di atasnya. 

“Setelah 3 tahun berlatih, aku sudah mencapai tingkat Body Tempering tahap 7. Tubuh ini memang sesuatu yang luar biasa, di kehidupan ku sebelumnya butuh waktu 7 tahun untuk bisa mencapai tingkat ini.”

Sebenarnya Chen Gu bisa saja menerobos ke tingkatan yang lebih tinggi, akan tetapi dirinya menahan itu karena akan membuat fondasi tubuhnya berantakan.

“Selama 8 tahun ini aku sudah hidup dengan tenang dan nyaman. Aku bahkan hampir melupakan kejadian yang aku alami di kehidupan sebelumnya. Walaupun aku tidak akan pernah bisa melupakan para serangga yang berkomplot untuk menjebak diriku saat itu!”

Chen Gu tiba-tiba teringat senyuman dari pria yang menusukkan pedang di jantungnya dan seketika darah dalam tubuhnya mendidih. Kebencian yang dia miliki pada orang itu begitu kuat dan tidak akan bisa dia lupakan begitu saja.

“Hehe... Ternyata memang sulit untuk tidak bisa melupakan orang-orang itu. Setelah aku memiliki cukup kekuatan, aku akan membalas apa yang terjadi pada hari itu!”

Tiba-tiba ada seorang anak yang seumuran dengan Chen Gu berlari mendekat. Wajah anak laki-laki terlihat begitu cemas dan dipenuhi keringat.

Anak itu berhenti di depan Chen Gu dan berbicara dengan terbata-bata, “Chen... Chen Gu... Adikmu... Adikmu saat ini dicegat oleh Yu Ning.”

“Apa!”

“Dimana mereka berada sekarang?”

“M-mereka berada di dekat alun-alun.”

Tanpa menunggu lama Chen Gu segera berlari meninggalkan tempat itu menuju alun-alun. Kecepatan lari milik Chen Gu mengejutkan anak itu sampai membuatnya terjatuh.

“B-begitu cepat...”

**

Alun-Alun Kota Bulu Perak.

Chen Qin terjatuh dengan tubuh yang terluka. Di depannya ada lima orang yang menatapnya dengan seringai.

“Kau... Lihat saja! Saat kakak Gu mengetahui ini, kalian semua akan dipukuli olehnya!” teriak Chen Qin.

“Hoo... Sebelum dia mengetahuinya, aku akan menghajarmu lebih dulu!” ucap anak laki-laki di tengah.

“Tu-tunggu! A-apa kalian benar- benar ingin melukai anak kecil?” ucap Chen Qin cemas.

Chen Qin melihat sekitarnya dan tidak ada satupun orang yang berani untuk melerai. Itu karena orang yang menganggunya anak dari keluarga Yu dan keluarga Yu sendiri memiliki kekuatan yang begitu besar di kota bulu perak.

“Keke... Aku ingin melihat reaksi orang itu saat mengetahui adiknya akan menjadi orang yang cacat.”

Yu Ning mengepal tangannya dan menyerang Chen Qin dengan tinjunya.

“Beraninya tangan kotormu menyentuh adikku!”

Kilau cahaya merah melesat dengan cepat dan detik berikutnya sebuah pukulan menghantam wajah Yu Ning.

BAAAMMM...

Pukulan itu begitu kuat sampai merontokkan beberapa gigi milik Yu Ling.

“Kakak Gu!”

Chen Qin terlihat begitu senang saat melihat kakaknya datang. Dia seperti melihat sebuah cahaya yang begitu terang di wajah Chen Gu.

“Sialan! Beraninya kau menyerangku secara sembunyi-sembunyi!” teriak Yu Ning.

“Itu lebih baik dibandingkan dengan menyerang orang biasa!” balas Chen Gu.

“Kau...”

“Tuan Muda!”

Keempat anak yang mengikuti Yu Ning terlihat khawatir. Mereka semua orang-orang yang sudah pernah dikalahkan oleh Chen Gu, bahkan setelah melakukan berbagai cara mereka masih tidak bisa mengalahkannya.

Dendam yang mereka pendam pada Chen Gu membuat mereka menyerang adiknya, Chen Qin. Mereka ingin membuat Chen Qin lumpuh atau semacamnya untuk membalaskan dendam mereka pada Chen Gu. Namun setelah Chen Gu muncul, mereka merasa tidak akan bisa melakukan hal itu lagi.

“Yu Ning, aku sudah memberitahumu untuk tidak melakukan hal bodoh lagi. Namun tidak hanya mengabaikan perkataanku, kau malah menyerang adikku. Mematahkan lengan dan kakimu saja tidak akan cukup untuk semua dosa yang sudah kau lakukan ini!”

Mendengar itu wajah Yu Ning dan bawahannya langsung memutih. Meski mereka berlima, tidak akan bisa menghentikan Chen Gu sedikitpun.

“Sudah cukup bermainnya!”

Pusaran angin muncul di depan Yu Ning dan berubah menjadi seorang pria tua berpakaian putih. Dia merupakan Tetua di keluarga Yu.

“Tetua San!”

Yu Ning terlihat begitu senang melihat Tetua yang muncul di depannya itu.

“Tuan Muda, keadaanmu saat ini begitu parah. Sebaiknya kamu segera kembali dan mengobati lukamu itu!” Tetua San.

“B-baiklah!”

Yu Ning kembali berdiri dan melangkah meninggalkan tempat itu.

“Hey! Siapa yang memberimu izin untuk pergi dari sini?”

  Seluruh tubuh Yu Ning seketika membeku, bahkan Tetua San merasakan kengerian dalam persekian detik. Dan sumber dari semua itu adalah Chen Gu yang saat ini menatap mereka.

“Nak, aku meminta maaf atas apa yang terjadi pada adikmu. Juga, kamu sudah membalasnya dengan memukul tuan muda kami. Seharusnya itu sudah cukup untuk semua yang diperbuat tuan muda.”

“Cukup? Apa kamu barusan menyamakan adikku dengan serangga sepertinya? Satu pukulan tentu tidak akan cukup. Jika dia ingin pergi, dia harus menerima sepuluh pukulan dariku!”

Wajah Yu Ning kembali menegang. Satu pukulan dari Chen Gu sudah merontokkan giginya, jika itu sepuluh maka dirinya bisa mati.

Dahi Tetua San terlihat mengerut. 

“Nak, aku masih cukup sabar dengan membiarkanmu begitu saja, karena tuan muda yang memulai lebih dulu. Jika dirimu terus memaksa dan menghina tuan muda lebih jauh lagi, maka aku tidak akan segan dengan anak kecil sepertimu!”

Chen Gu tersenyum dan berkata, “Apa peduliku. Jika kau tidak menyukainya maka bertarung denganku!”

Mendengar celetukan itu, semua orang yang berada di tempat itu hampir menjatuhkan rahang mereka karena terkejut. Mereka tidak ada yang menyangka akan ada bocah berumur 8 tahun yang berani dengan seorang Tetua dari keluarga Yu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status