Share

Tes Memasuki Sekte

Kota bulu perak menjadi lebih ramai dari hari biasanya, karena pada hari ini ada sebuah tes menjadi murid sebuah sekte. Keramaian ini terjadi karena ada begitu banyak orang-orang dari kota lain yang datang. Hal ini karena pengaruh yang dibuat oleh sekte awan surga yang merupakan salah satu sekte besar di benua ini.

Dalam tes ini sendiri, terbagi menjadi 3 tahapan yaitu, kekuatan, pemahaman dan pertarungan. Untuk bisa menjadi murid sekte, mereka harus menyelesaikan ketiga tes itu. 

Orang-orang yang mendengar ketiga tes itu cukup gugup, karena pada tes ketiga mereka akan melawan seorang murid dari sekte. Meski begitu, mereka masih tetap ingin mengikuti tes tersebut.

Chen Gu juga ikut dalam barisan peserta yang mengikuti tes. Terlihat ada lebih dari 200 orang yang mengikuti tes dan mereka semua kebanyakan berasal dari kota lain. Di antara barisan orang yang mengantri itu, Chen Gu melihat Yu Ning.

“Hoo... Apa dia ingin menjadi murid sekte juga?”

Menjadi seorang murid sekte merupakan sebuah pilihan yang tepat, karena bisa mendapatkan banyak sumber daya untuk meningkatkan kultivasi. Selain sumber daya yang lebih banyak, menjadi murid sekte bisa mendapatkan bimbingan seorang ahli yang tidak akan bisa didapatkan dengan cara biasa.

“Chen Gu, kamu mengikuti tes juga?” 

Seorang pria muda menyapa Chen Gu. Dia adalah orang yang memberitahu Chen Gu tentang Yu Ning yang menyerang Chen Qin sebelumnya, pria ini bernama Wangzi. Dia juga merupakan teman yang Chen Gu miliki dan satu-satunya orang yang cukup dekat dengannya selain Chen Qin.

“Kamu mengikuti tes ini?”

Dalam kacamata milik Chen Gu, Wangzi memiliki kemampuan sedikit di atas rata-rata. Selain itu dia memiliki bakat elemen tanah tingkat 4 yang cukup langka. 

“Seperti yang kamu ketahui tentang keluargaku. Jika aku berhasil menjadi murid sekte, akan membantu banyak keluarga disini.”

“Kalau begitu, aku harap kamu berhasil melewati tes ini!”

Chen Gu ingat kalau Wangzi berasal dari sebuah keluarga miskin, jika dia berhasil menjadi murid sebuah sekte pasti akan membantu keluarganya yang miskin.

Tidak berselang lama kemudian, tes pun dimulai.

Seperti yang diketahui sebelumnya, pada tes pertama setiap orang akan di uji kekuatannya dan alat ukur dari ujian tersebut ialah sebuah batu yang cukup besar.

Seorang Tetua naik ke atas dan mulai memanggil satu persatu peserta yang mengikuti tes. Sebelum itu, dia juga memberitahu untuk bisa lulus tes kekuatan ini setidaknya memiliki nilai 500 poin.

Setelah mendengar penjelasan itu, peserta pertama mulai melakukan tesnya.

Tanpa menunggu lama peserta itu menggunakan pukulan terkuat miliknya untuk menyerang batu di depannya.

BAAMM...

Batu itu mengeluarkan angka dan berhenti di angka 120.

“120 poin. Tidak lulus!” teriak Tetua.

Mendengar itu beberapa orang terlihat terkejut, karena pukulan barusan cukup kuat untuk menumbangkan orang dewasa. Namun serangan sekuat itu tidak mencapai setengah dari poin untuk bisa lulus.

“Selanjutnya!”

Peserta lain segera naik untuk melakukan tes dan menggunakan serangan terkuatnya.

“80 poin. Tidak lulus!”

“Selanjutnya!”

Semakin banyak yang mengikuti tes, semakin kecil poin yang didapatkan, bahkan setelah yang pertama tidak ada satupun dari peserta lain yang mencapai lebih dari 100 poin.

Tiga orang murid sekte yang ikut datang dalam tes ini terlihat memasang wajah malas.

“Apa Tetua Xie berkata bohong? Bagaimana bisa orang-orang lemah seperti mereka dikatakan memiliki bakat?”

“Aku pikir akan melihat sesuatu yang luar biasa dalam perjalanan ini. Tapi siapa yang akan mengira kalau kita akan bertemu dengan sekumpulan sampah tidak berguna ini!”

“Tidak ada satupun dari mereka yang menyentuh angkat 200. Apa mereka semua anak ayam?”

Ketiga murid itu terlihat tidak tertarik lagi dengan tes yang diadakan. Mereka bertiga memiliki tugas untuk menguji di tes ketiga, akan tetapi setelah melihat kualitas orang-orang yang mengikuti tes membuat mereka tidak peduli lagi.

Setelah beberapa waktu berlalu, kini giliran Yu Ning yang melakukan tes kekuatan. Saat Yu Ning naik ke atas, semua orang terlihat memperhatikannya bahkan ketiga murid sebelumnya terlihat tertarik dengannya.

“Hoo... Apa dia berasal dari keluarga yang cukup terkenal di kota ini?”

“Jika aku tidak salah, dia berasal dari keluarga Yu.”

“Sepertinya dia pengguna elemen api.”

Mereka bertiga terlihat menunggu penampilan yang akan ditunjukkan oleh Yu Ning.

Tetua yang berada di dekat Yu Ning terlihat mengubah ekspresinya, karena dia seperti melihat sebuah harapan dari Yu Ning.

“Kamu bisa memulai tesnya!”

Yu Ning mengangguk dan segera menggunakan teknik miliknya.

Api menyelimuti kedua tangannya. Sebuah ilusi harimau muncul di belakangnya dan Yu Ning menyerang batu itu.

BUUUMMM...

Angka yang muncul dari batu meningkat dengan pesat dan terhenti di angka 750.

“750 poin, lulus!”

Mengetahui dirinya lulus sebagai orang pertama, Yu Ning langsung memasang senyum lebar di wajahnya. Saat melirik ke arah bawah, Yu Ning melihat banyak orang yang menatapnya dengan rasa kagum.

“Hehe... Kalian para sampah tidak akan bisa sepadan denganku!” gumamnya.

Chen Gu melihat senyuman menjijikkan dari orang yang sering dirinya hajar itu dan merasa sedikit kesal.

“Pukulan terakhirku sepertinya membuat isi kepalanya hancur dan mengakibatkan dia jadi bodoh.”

“750 poin. Dia memang sangat kuat!” gumam Wangzi.

“Itu hanya 750 poin. Kamu saja bisa lebih dari itu!” balas Chen Gu.

“Ehh... Bagaimana mungkin aku bisa melebihi Yu Ning, bahkan aku tidak memiliki teknik yang luar biasa sepertinya.”

Chen Gu menghela napas dan berkata, “Kamu hanya perlu sedikit lebih percaya diri!”

Selepas itu peserta lain mulai melakukan tes, akan tetapi setelah Yu Ning tidak ada satupun peserta yang bisa lulus. Sampai akhirnya giliran Wangzi untuk melakukan tes kekuatan.

Saat gilirannya, Wangzi terlihat begitu gugup karena sejauh ini hanya Yu Ning saja yang berhasil lulus tes kekuatan.

“Kamu bisa memulainya!” ucap Tetua.

Wangzi menghela napas panjang dan mencoba menenangkan dirinya. Setelah merasa lebih tenang, Wangzi mulai menyerang batu itu.

Wangzi hanya menggunakan kekuatan pukulan tanpa teknik apapun.

BUUUMMM...

Pukulan itu membuat sebuah getaran di sekitarnya dan angka pada batu langsung melonjak begitu tinggi. Setelah beberapa saat angkanya berhenti di 900.

“900 poin, lulus!”

Sejenak semua orang yang berada di tempat itu terdiam dengan wajah yang membeku.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
James John
hhjjhhhjiyui
goodnovel comment avatar
Pratama Sembiring
Gilak seru bet ni novel
goodnovel comment avatar
Muhammad Fadlyl
excited banget baca nih novel, kece beut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status