Bee, masih terlalu belia ketika merasakan pahitnya hidup menjadi sebatang kara di dunia ini. Kedua orang tuanya tidak mewariskan harta sepeser pun bahkan meninggalkan hutang yang harus Bee bayar kepada Beni yang merupakan sahabat ayah dan bundanya. Beni menginginkan Bee menikah dengan anak semata wayangnya yang bernama Akbi. Namun Akbi telah memiliki kekasih, maka mati-matian Akbi menolak perjodohan tersebut. “Gue punya cewek dan gue cinta sama dia, harusnya gue nikahnya sama dia bukan sama lo!” ~Devano Akbi Marthadidjaya~ “Gimana kalau kita buat perjanjian? Biar Om Beni enggak kecewa, kita ikutin aja keinginan papamu ... hanya sampai aku lulus kuliah lalu mendapatkan kerja dan bisa menghidupi diri sendiri, trus kita bercerai, menolak keinginan om Beni lebih sulit dari pada mengajukan perceraian ke pengadilan ... setelah nikah nanti, hidup kita pasti akan menjadi miliki kita sendiri, kita mau cerai pun ... om Beni enggak akan bisa ngelarang, gimana?” ~Aurystela Akkeu Quenbee~
Lihat lebih banyakAkbi yang masih panik setelah kejadian beberapa jam lalu menatap Bee yang sedang terlelap tanpa jeda.Sang istri terbaring untuk yang kedua kalinya di ranjang rumah sakit setelah dinyatakan mengandung.Rasanya Akbi ingin marah, mengumpat hingga menghancurkan barang-barang di sekitarnya namun lagi-lagi harus ia tahan mengingat itu akan menyakiti hati sang istri.Akbi kesal dengan keadaan yang membuat Bee harus mengalami ini lagi akan tetapi cintanya yang besar pada Bee harus bisa menahan itu semua.Harus melihat sang istri yang lemah dan muntah-muntah saja sudah membuat Akbi panik dan sekarang ia harus menemani sang istri terbaring di rumah sakit setelah sang istri menuntaskan kewajibannya yang seharusnya dirayakan dengan penuh suka cita. Tepat ketika acara bergengsi itu selesai, di saat itu pula Bee tidak sadarkan diri hingga harus dilarikan ke rumah sakit meskipun acara berjalan lancar tanpa ada cela karena Anggit tidak ada di sana.Sebelum menerima kerjasama itu, Bee sudah mengecek
Untuk menghibur Bee yang sedang tertekan meski perempuan itu tidak pernah mengungkapkannya, Akbi mengajak Zidan dan Raka Juga Verro membantu Bee pada hari berlangsungnya acara yang digelar salah satu stasiun televisi.Hari ini bukan hanya hari besar bagi stasiun televisi tersebut tapi juga hari bersejarah bagi Bee karena di awal karirnya ia menangani semua kostum para artis wanita dalam acara bergengsi tersebut.Sudah pasti Aldo juga tidak ingin ketinggalan, beruntung acara itu diadakan malam minggu sehingga Aldo bisa ikut menjadi tim sukses bersama yang lain semenjak pagi.Penerimaan Ibu Aneu yang ramah membuat mereka semua nyaman, bahkan satu ruangan berisi makanan telah disiapkan Ibu Aneu untuk mengganjal perut mereka yang lapar saat membantu Bee.“Semangat Bee!” kata Zidan sambil membawa dus perlengkapan yang dibutuhkan untuk acara nanti dan Bee tersenyum menanggapi dengan sorot mata yang menyiratkan beribu terimakasih.“Om Beni memang enggak salah cari mantu, kamu membanggakan Be
“Bini lo belum makan malam, udah gue paksa tetep enggak mau ... dia tegang menjelang acara, dia overthinking takut gaunnya ada yang rusak atau lepas accesoriesnya pada saat acara nanti, lo masuk deh buruan.” Gio yang berpapasan dengan Akbi di pintu utama rumah produksi memberitau.Lelaki itu tampak gelisah dampak dari perhatian yang besar kepada Bee.Wajar saja Bee seperti itu mengingat kejadian buruk yang pernah ia alami karena Anggit dan ia berpikir bila dewi fortuna belum tentu mendatanginya untuk yang kedua kali.“Dimana dia sekarang?” “Di belakang ... gue udah suruh yang lain istirahat sebentar dengan maksud biar Bee juga istirahat, tapi dia keras kepala ... gue nyerah, mungkin sama lo dia mau nurut,” kata Gio lagi, kecewa.“Gue masuk dulu,” Akbi berujar, menghentikan curhatan Gio yang mengangguk lalu dengan kode melalui matanya mempersilahkan Akbi agar segera masuk.Langkah panjang Akbi memburu istrinya yang berada di bagian belakang rumah namun terhenti ketika melihat Jessie
Akbi nyaris memutar tubuh untuk kembali melangkah keluar saat baru saja ia masuk ke ruangannya setelah meeting selesai karena melihat sosok perempuan yang tidak ingin ia temui sedang duduk di kursi kerjanya.Ia telah berusaha mempercepat meetingnya sore ini agar bisa menemani Bee di saat sang istri tengah sibuk dikejar waktu memenuhi kerjasama dengan salah satu stasiun televisi.Jujur saja, Akbi sangat mengkhawatirkan Bee terlebih sang istri tengah mengandung anaknya dan kondisi perempuan itu sangat lemah.Demi apapun ia ingin istrinya di rumah saja akan tetapi sudah tentu bukan itu yang membuat Bee bahagia.Maka demi kebahagiaan Bee, Akbi memilih untuk mengikuti keinginan sang istri namun tetap berusaha menempatkan Bee selalu dalam pengawasannya.Walau Akbi tidak bisa banyak membantu tapi dengan berada di samping Bee, ia merasa tenang dan dapat melakukan apapun yang bisa memembuat istrinya nyaman.Namun tampaknya Akbi tidak bisa melakukan niatnya tersebut dengan segera karena saat in
“Mas ... Bee masih agak lama, Mas masuk aja dulu ... di sini banyak nyamuk,” kata Jessie yang menyebulkan setengah bagian tubuhnya dari balik pintu.Aldo yang menoleh sejak perempuan itu memanggilnya Mas langsung tersenyum tipis.“Alamaaaak, gantengnyaaaa ...,” Jessie membatin.“Kalau Akbi lagi nungguin Bee, dia nunggunya di mana?” “Kalau enggak di mobil, di ruang tamu ... Mas tunggu di ruang tamu aja ...,” balas Jessie sambil membuka pintu lebar-lebar.Pria jangkung nan tampan itu pun berdiri dari kursi teras lalu berjalan mendekati Jessie yang mematung di ambang pintu karena debaran jantungnya yang menggila.“Kamu meminta saya masuk, kan?” Jessie mengangguk pelan sambil menatap Aldo tanpa berkedip. “Trus kenapa kamu hanya berdiri di sini? Bagaimana saya bisa masuk?” Jessie mengerjap, benar juga kata pria titisan Dewa itu bagaimana bisa masuk bila ia berdiri di ambang pintu seperti ini. Jessie mundur dua langkah memberi jalan agar Aldo bisa masuk.“Ma ... mau minum apa Mas?” Jes
Akbi mendorong pintu rumah kedua orang tuanya, sudah beberapa bulan berlalu semenjak kepergiannya setelah insiden sang Mama melukai dan hampir mencelakai Bee dan sekarang Akbi baru menginjakan kaki lagi di sini.Ketika masuk aromanya masih sama, hati Akbi bergetar hebat tapi bukan karena merindukan sang Mama tapi karena di rumah ini lah kisah cintanya bersama Bee bermula.Mungkin bagi sebagian orang cinta Ibu tidak akan pernah tergantikan tapi bagi Akbi yang memiliki seorang Ibu seperti Diana, justru segala kasih sayang dan perhatian juga cinta itu ia dapatkan dari Bee.Bee memperlakukannya seperti seorang manusia, menghormati dan menghargainya sebagai seorang suami.Bersama Bee, ia seakan menjadi seseorang yang memiliki nilai.Dan ketika Bee tersakiti, untuk menjaga agar ia tidak semakin berdosa kepada sang Mama maka ia memutuskan untuk pergi.Menurutnya itu adalah keputusan yang baik untuk mereka bertiga.Dan kedatangan Akbi ke rumah ini tidak lain adalah karena sang Papa yang memin
Bee melirik suaminya yang sedang sibuk dengan banyak berkas di ruangan sebrang.Ia tidak pernah membayangkan bila Akbi akan memberinya ijin bekerja namun dengan pria itu yang ikut juga bersamanya.Tadi pagi Akbi mengajaknya pergi, ia sempat bingung mengingat lelaki itu sudah memakai stelan kerja yang lengkap.Bee pikir bila Akbi akan membawanya ke kantor tapi ternyata sang suami membawanya ke rumah produksi Ibu Aneu.Akbi begitu mengkhawatirkan Bee yang tampak pucat dan lemah pagi ini ditambah Bee yang muntah-muntah hebat.Namun bila ia bersikeras melarang Bee bekerja, sang istri pasti akan diam-diam pergi tanpa ijinnya.Alhasil saat ini meja kerja Bee menjadi tempat lelaki itu bekerja, Akbi meminta Rani membawakan semua berkas yang perlu ia periksa dan tanda tangani.Memindahkan jadwal bertemu klien menjadi esok atau lusa agar hari ini bisa ikut menemani sang istri bekerja. Tapi seakan pekerjaan tidak ada habisnya, ia tenggelam dalam berkas-berkas dan kumpulan angka pada laptop.Bi
Akbi merubah posisi tidurnya, mencari kehangatan dengan memeluk sang istri namun ruang kosong yang ia dapatkan.Telinganya menangkap suara mengerikan dari kamar mandi kemudian ia terlonjak, memakai celananya yang ia lupakan tadi malam setelah kegiatan panas mereka.Mengetahui Bee telah mengandung bukan berarti Akbi menghentikan begitu saja aktifitas bercintanya bersama Bee, hanya saja ia melakukannya dengan perlahan agar si janin tidak merasa terganggu dengan hentakannya.Kaki panjangnya menyebrangi ruangan kamar yang luas lalu mendorong pintu kamar mandi sekuat tenaga beruntung Bee lupa mengunci pintu karena bila tidak, Akbi sudah pasti akan mendobraknya.Bee yang sedang berdiri di depan wastafel dan berusaha memuntahkan sesuatu, menoleh terkejut.“Baby,” panggil Akbi lembut.Lalu memburu istrinya yang tampak pucat pasi, satu tangannya melingkar di pinggang Bee guna menopang tubuh istrinya yang sangat lemah.Satu tangannya lagi mengumpulkan rambut Bee agar sang istri dapat leluasa me
Entah kenapa Bee merasakan tubuhnya sangat lemas, ia pun tidak nafsu makan sehingga pagi ini hanya teh manis yang masuk ke perutnya.Dan saat ini, rasanya ia mau pingsan karena pusing di kepala luar biasa mendera.“Kamu kenapa? Pucet banget,” Jessie sang asisten Ibu Aneu bertanya.Jessie melihat Bee yang tampak lesu semenjak pagi dan ia sudah menahan ingin menanyakan hal itu sedari tadi.“Enggak tau Mbak, aku enggak enak badan kayanya ...,” balas Bee dengan sisa tenaga masih sibuk memasang payet pada baju hasil rancangannya.“Pulang aja Bee, istirahat dulu ... kamu harus sehat karena kerjaan ini sangat membutuhkan kamu ... atau enggak kamu makan siang dulu gih,” Jessie memberi saran.Akhirnya Bee mengangguk menunda dulu sebentar pekerjaannya, ia beranjak dengan sangat terpaksa untuk mengisi perutnya meski tidak merasakan lapar sedikitpun.Seperti biasa, makan siang pesanan suaminya telah tersaji di meja makan pantry tapi tidak seperti biasa mencium aromanya saja Bee merasakan mual ya
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.