Share

Bab 53

Jangan Ajari Aku Kata Sabar! (53)

"Diska meninggal dunia. Kami ingin memakamkannya hari ini juga."

"Oh, silakan. Maaf, saya tak lagi mengenal keluarga mereka. Anggaplah kami ini bukan siapa-siapa mereka lagi, Aya."

Aku menutup telepon dengan hati sedih. Ini adalah telepon pada orang ketiga dari kerabat Mama. Ternyata, tak satupun dari mereka bersedia melihat jenazah Diska, apalagi membantu menyelenggarakan pemakamannya. Diska dan keluarganya, telah terbuang oleh keluarga besar mereka.

"Kalau begitu, kita saja yang melakukannya. Minta bantuan pihak rumah sakit," ujar Ibu. Ayah dan Ibu ikut datang ke rumah sakit untuk melihat gadis itu terakhir kalinya. Diska, yang aku sangat yakin bahwa dia pergi dalam keadaan bertaubat.

Pukul tujuh pagi, setelah menginap semalam di kamar mayat, jenazah Diska akhirnya diberangkatkan ke pemakaman setelah dimandikan, dikafani dan disholatkan di rumah sakit. Pemakaman terdekat, dimana disana, juga di makamkan jenazah kakaknya. Air mataku menetes, melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
waduh bener2 k colongan orang gila itu masuk rmh dgn bebas nya g ada satpam g ada bodygar dn g ayah dn ibu nya aya yg ada pembantu2 yg g sdh tua yg g ngerti keadaan .semoga Banyu cpt dtng dn bw polisi dn aya terselamat kn ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status