Share

Bab 48

Jangan Ajari Aku Kata Sabar! (48)

"Loh, Mbak Atik nggak ikut ke pantai? Banyu dan Cia berdua saja?"

Aku terkejut saat melihat Mbak Atik ada di rumah, malah sedang ikutan membuat kacang bawang dengan Mbok Irah. Kacang itu cemilan favorit kami sekeluarga dan buatan Mbok Irah, tak ada duanya.

"Nggak, Mbak. Saya nggak enak. Masa' bertigaan aja kesananya."

Aku tertawa, "Ya, nggak apa-apa, aku percaya kok sama Mbak Atik. Mbak Atik kan sayang sama aku, nggak mungkin mau nikung, hihihi … "

Mereka berdua ikut tertawa.

"Lah, yang mau ditikungnya juga nggak mau loh, Mbak. Ya masa Mas ganteng mau turun level sih. Eh, tapi ngomong-ngomong, Mbak Aya jangan lempeng banget juga, Mbak. Tunjukin dikit kalau Mbak cinta sama Mas Banyu. Ada cemburu-cemburu dikit gitu."

Sehabis mengatakan itu, Mbak Atik tertawa. Dia memang sudah seperti kakakku daripada hanya seorang ART. Aku tertawa.

"Aku malu, Mbak. Aku kan sudah pernah menikah. Dia belum. Aku nggak mau keliatan ngejar-ngejar dia, atau manja-manja. Aduh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh Aya kmu itu terlalu cemburu keluatan banget cemburunya kaya anak abg ..coba dgn santai bergambung dn bermain nanti kmu akan tau gimana Banyu memperlakukan kmu dn oerempuan itu pasti keliatan ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status